SURAT PERINGATAN

Romance Series 45287

Sesuai perintah dari atasannya. Doni memberikan surat peringatan kepada panti asuhan. Semua penghuni panti diminta untuk mengosongkan bangunan itu. 

Dikarenakan bangunan itu akan segera dihancurkan. Tentu hal itu membuat ibu kepala panti menjadi pusing memikirkannya.  Pasalnya ia tidak tahu harus di mana memindahkan anak-anak asuh yang telah lama ia rawat dan jaga. 

Mita datang berkunjung ke panti. Ia heran melihat adik-adiknya berberes-beres. Mita masuk ke kamar anak perempuan. 

"Kalian mau pergi kemana beres-beres pakaian?" tanya Mita. 

"Kita semua akan pindah, Kak," jawab mereka. 

Dahi Mita berkerut. "Pindah kemana?"

Semuanya saling memandang. Mereka semua juga tidak tahu mau kemana. Mereka hanya disuruh untuk berberes pakaian. 

"Kami tidak tahu, Kak," jawab salah satu anak perempuan. 

"Kalian lanjut saja. Kakak akan menemui ibu kepala panti," ucap Mita. 

"Baik," Kak," ucap mereka serempak. 

Mita menuju ruang kantor ibu kepala panti.  Sebelum masuk ia mengetuk pintu. 

"Bu," panggil Mita lembut. 

Ibu Wati menoleh. "Mita!" Ibu itu kaget akan kedatangan Mita. "Masuklah, Nak."

"Terima kasih, Bu." Mita berhambur memeluk ibu panti. "Ibu apa kabar?"

"Baik, Mit. Kalau kamu bagaimana?" tanya Ibu Wati. 

"Mita juga baik," balasnya. 

Mita tidak ingin memberitahu jika ia diusir dari rumah oleh kakak tirinya. Ia tidak ingin membuat ibu panti menjadi sedih. 

Mita melihat raut kesedihan di wajah ibu panti. "Ada apa, Bu?" 

Ibu Wati mengelengkan kepalanya. "Tidak apa- apa, Nak."

"Bu ... katakan yang sebenarnya," pinta Mita. 

Ibu Wati menghela. "Panti kita akan segera digusur. Secepatnya kita semua akan pindah."

Mita menutup bibirnya. "Siapa yang melakukan hal ini? Tega sekali dia."

"Tanah tempat bangunan panti ini berdiri, Sudah dibeli oleh sebuah perusahaan. Mereka ingin membangun perumahan," ujar Ibu Wati. 

Bangunan panti hanya menempati bagian pinggir saja. Namun pemilik perusahaan tetap ingin mengusurnya. 

Ibu Wati mengambil surat peringatan di meja dan memberikannya kepada Mita. "Ini perusahaan yang membelinya."

Mita meraihnya dan membaca surat peringatan itu. Matanya membulat saat membaca surat yang ia pegang. Pasalnya, nama perusahaan itu adalah nama perusahaan orang tua angkatnya. Itu artinya Davidlah dalang dari ini semua. 

Bersambung. 

Dukung Author dengan like, koment dan subcribe. 

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience