JAGA ANAKKU

Romance Series 45287

"Saya Dela, dari yayasan Sukma Kasih."

David memperhatikan penampilan Dela dari atas ke bawah. Rambut berpotongan pendek serta berkacamata.

"Apa kamu memakai riasan?" tanya David.

"Tidak, Tuan," jawab Dela.

"Baguslah. Putraku masih kecil. Tidak baik baginya dengan segala parfum serta riasan," beber David.

"Saya tahu, Tuan."

"Mulai hari ini kamu bekerja. Kamarmu berada di samping kamar Ibra. Kalau malam hari, aku ingin kamu menemani dirinya tidur," ucap David.

Dela mengangguk. "Baik, Tuan." .

"Kamu bersihkan dulu dirimu, setelah itu baru menjaga Ibra."

David menunjukkan kamar yang akan ditempati Dela dan membiarkan pengasuh baru itu beristirahat sebentar.

Mata David memandang Dela yang masuk ke dalam kamar. Ia merasa seperti mengenal wanita berkacamata dengan pakaian seragam biru muda itu ku.

"Tubuhnya mirip Mita. Tinggi badan serta aromanya juga mirip. Apa aku salah lihat? Mita bukannya sudah tiada? Jelas-jelas aku telah menyuruh orang untuk mencelakai wanita itu," gumam David. "Mungkin hanya kebetulan saja."

Dela menenangkan jantungnya yang berdegup dengan kencang. Rasa rindu serta amarah bercampur aduk. Dela masuk ke kamar mandi menatap wajahnya di cermin.

Ia membuka kacamata miliknya, lalu kulit tambahan yang menutupi wajah aslinya. Sebuah silikon tipis menutupi wajah aslinya. Ada guratan di kening akibat sebuah kecelakaan.

"Tega sekali kamu, Kak. Setelah kamu memisahkanku dari Ibra, lalu kamu mencoba untuk menghabisiku. Sekarang aku telah kembali untuk merebut anak kandungku," ucap Mita.

Bergegas Mita memasang kembali kulit silikon itu pada wajahnya. Kemudian kacamata untuk menutupi identitas dirinya.

"Tuan," panggil Dela. "Saya sudah membersihkan diri."

"Kemarilah," seru David yang sibuk menenangkan Ibra. "Kamu diamkan anakku. Sedari tadi dia menangis."

Dela mengulurkan tangan menyambut bayi itu, lalu menenangkannya. Seketika Ibra terdiam dipeluk oleh Dela.

"Akhirnya dia diam juga," ucap Sarah.

"Di sini ada penjaga. Jadi kamu jangan coba-coba untuk membawanya kabur. Ibra pernah menjadi korban penculikan," beber David.

"Saya tidak mungkin melakukan itu, Tuan. Saya datang kemari berniat untuk bekerja," ucap Dela.

"Baguslah. Aku mau istirahat. Kamu jaga baik-baik anakku."

Bersambung.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience