KEINGINAN

Romance Series 45287

"Tuan, maafkan saya yang telah menyebabkan Anda bertengkar bersama nona Sarah," kata Dela.

"Tidak apa-apa, Del. Sarah saja yang terlalu mengambil hati. Perutku terasa lapar. Apa kamu bisa membuatkan sesuatu untukku?"

Dela mengangguk cepat, "Akan saya buatkan makanan secepat mungkin. Tuan tunggu saja di sini."

"Ah ... baiklah. Aku akan menunggu di sini," kata David.

Mita alias Dela segera pergi menuju dapur. Ia mengeluarkan sayur, daging dari dalam kulkas.
"Aku masak soto daging saja. Bukankah kakak sangat menyukainya," gumam Dela.

Mita berkutat dengan bahan, dan juga alat dapur. Ia tidak sadar jika David berada di dapur ikut memperhatikan dirinya.

"Dari belakang begini, dia seperti Mita," ucap David pelan. "Mita!"

Dela tersentak mendengar seruan itu. Tangannya yang mengaduk kuah soto bergetar. Dela tidak ingin menoleh karena akan membuat David curiga padanya.

"Mita!"

Dela membalik tubuhnya. "Tuan memanggil siapa?"

David tersentak, "Eh ... apa aku memanggilmu Mita?"

"Iya, sudah dua kali," jawab Dela.

"Ka-kamu teruskan saja memasaknya. Aku ada di ruang kerja. Panggil saja kalau sudah siap," kata David.

"Iya."

David menyugar rambutnya ke belakang. Lagi-lagi ia teringat pada Mita. David terduduk di kursi kebesarannya. Ia raih ponsel dari dalam saku celana, lalu menelepon Doni sang asisten.

"Halo, Don. Tanyakan kepada anak buah yang kita suruh untuk menghabisi Mita. Tanyakan kepada mereka, di mana menguburkan jasad mantan istriku," kata David.

"Baik, Tuan. Akan saya laksanakan," jawab Doni dari seberang telepon.

David memutus sambungan telepon setelah mendengar jawaban Doni. Pria itu ingin mengunjungi makam Mita. Ya ... siapa tahu dengan begitu dirinya akan tenang, dan bisa melupakan bayang-bayang Mita dari isi kepalanya.

Dari balik pintu, Mita menutup bibir karena tidak sengaja mendengar percakapan David dari telepon. Kebetulan pria itu tidak menutup rapat pintu ruang kerja.

"Astaga! Aku harus memberitahu Wiliam kalau begini. Bisa gawat kalau sampai kak David tidak menemukan makam itu." Mita mengeleng. "Bukankah, anak buah suruhan kakak gagal?"

"Dela!"

Bersambung.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience