KEJADIAN LALU

Romance Series 45287

"Kamu turun di sini saja," ucap Doni.

"Di halte ini? Tadi kak David bilang kamu akan mengantarkanku ke bandara," ucap Mita.

"Tuan David menyuruhku untuk mengantarkanmu ke halte saja. Cepatlah turun! Jangan banyak tanya," sembur Doni.

"Baik. Aku akan turun." Mita membuka pintu mobil dan keluar dengan meraih tas serta koper di dalam bagasi.

Doni langsung melaju meninggalkan Mita setelah wanita itu menurunkan barang-barangnya. Ditengah malam begini Mita diturunkan di depan halte. Mana ada angkutan umum pada saat tengah malam. Sungguh sangat tega Doni meninggalkan dirinya.

Dua orang pemuda tinggi besar berjalan mengarah pada Mita. "Itu wanitanya?" Suara-suara itu terdengar di telinga Mita.

"Siapa mereka?" gumam Mita.

Tanpa membuang waktu Mita berjalan menjauh dengan menyeret koper serta tas bawaannya. Kedua pria itu malah mengejar dirinya. Langkah seribu Mita ambil. Koper berisi pakaian ia tinggal di tepi jalan.

"Kenapa mereka mengerjarku?"

"Hei! Jangan lari," teriak kedua pemuda itu.

Mita terus berlari hingga ia merasakan sakit pada kedua kakinya. Napasnya juga tersengal-sengal karena kelelahan.

"Dapattt!"

Mita meronta. "Lepaskan aku! Mau apa kalian?!"

"Wanita ini cantik juga. Kita pakai dulu gimana?" ucap salah satu pria.

"Jangan macam-macam kamu. Kita disuruh untuk menghabisinya saja," jawab rekan pria itu.

"Sebelum kita habisi, kita senang-senang dulu. Lagian wanita ini juga akan tiada."

Mita meronta untuk dilepaskan. "Lepaskan aku!"

"Enak saja," sahut salah satu pria.

"Kamu ambil tali sana. Kita ikat dia dulu."

"Oke." Salah satu pria melepas pegangan tangannya pada Mita.

Bugh ... !

Pria yang masih memegang Mita kesakitan sebab bagian sensitifnya terkena tendangan.

"Cepat kejar ... dia melarikan diri!"

Mita berhasil melepaskan diri dari cengkeraman dua orang itu. Ia terus berlari tanpa menoleh arah depan, di mana ada mobil yang tengah melaju.

Beep ... beep ... !

Suara klakson mobil terdengar. Mita menoleh ke depan. Seketika ia mematung.

Bruuk ... !

Mita berguling-guling ke sisi pembatas jalan. Dua orang pria tadi kaget mendapati korbannya tertabrak.

"Gawat! Dia tertabrak. Kita harus pergi." Kedua pria penjahat itu melarikan diri setelah melihat Mita tertabrak.

Bersambung.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience