BAHAGIA

Romance Series 45287

"Kak ... pinggangku sakit," ucap Mita meringis sembari tangannya menguncang tubuh David. Ki

David masih hanyut dalam lelapnya. Sepertiga malam, Mita merasakan sakit pinggang yang tiba-tiba datang.

"Kak," seru Mita sekali lagi.

David mengerjap. Ia mengosok mata agar bisa terbangun dengan sempurna. "Sayang ... kamu kenapa?"

"Pinggangku sakit," kata Mita lirih.

"Berbaliklah ... biar aku pijit." David mengambil minyak kayu putih yang berada di atas nakas tempat tidur.

Mita berbalik membelakangi David. Pria itu menaikkan sedikit pakaian yang istrinya kenakan, lalu mulai melumurkan minyak kayu putih di bagian pinggang sang istri.

"Udah mendingan?" tanya David.

"Iya sudah. Sakitnya tiba-tiba hilang," jawabnya.

David meletakkan minyak kayu putih di atas meja lampu tidur, kemudian melanjutkan kembali acara tidurnya.

Tidak beberapa lama Mita kembali merasakan sakit yang sama. Ia meringis dengan mengangkat tubuhnya dan berhasil membuat David terganggu.

"Kenapa lagi?" tanya David.

"Sakit lagi," jawab Mita.

"Jangan-jangan mau melahirkan. Ayo kita ke rumah sakit." David turun dari tempat tidur. Bergegas ia mengeluarkan tas persalinan di mana perlengkapan Mita serta bayinya ada di sana. "Kamu tahan sebentar. Aku suruh pelayan buat siapkan mobil."

Bergegas David keluar dari dalam kamar, sedang Mita berusaha untuk bangun dari tidurnya.

Sesuatu dalam dirinya keluar dari sela-sela kaki. Mita menutup bibir dan segera pergi ke kamar mandi.

"Sayang ...." David masuk ke kamar, tetapi tidak melihat istrinya di tempat tidur.

"Aku di sini," jawab Mita dengan suara sedikit keras.

David bergegas ke kamar mandi. "Kamu kenapa, Sayang."

"Kak ... ambilkan baju ganti. Air ketubannya pecah dan aku akan melahirkan," kata Mita.

Tanpa bertanya lagi, bergegas pria itu mengambil pakaian dan segera membantu Mita untuk berganti.

Mita digendong menuju mobil yang sudah siap di depan rumah. Tas perlengkapan juga sudah berada di dalam mobil.

Segera David melajukan mobil keluar dari gerbang rumah menuju rumah sakit. Rasa sakit semakin mendera, David mengusap pinggang istrinya dengan sebelah tangan dan sebelah tangannya tetap memegang setir kemudi.

"Sabar ya, Sayang," ucap David.

Mita hanya mengangguk. "Iya, Kak."

David merasa iba pada istrinya. Tadinya ia menginginkan Mita melakukan caesar saja, tetapi istrinya bersikeras untuk melahirkan secara normal.

Mobil telah memasuki area rumah sakit. Bergegas penjaga depan membawa kursi roda serta memanggil perawat untuk membantu David membawa Mita.

Langsung saja Mita dibawa masuk ke ruang tindakan. Bajunya diganti serta dokter datang untuk melakukan pemeriksaan.

"Sudah pembukaan akhir. Siapkan segalanya," ucap Dokter wanita yang telah siap untuk membantu Mita melahirkan.

David juga sudah berganti pakaian dan bersiap untuk menemani sang istri. Dokter mulai memberi instruksi agar Mita menarik napas panjang lalu mengejan.

Mita melakukan apa yang dokter katakan dan di samping itu, David memberikan kata-kata dorongan agar Mita tetap bersemangat.

"Terus, Sayang. Kamu pasti bisa," ucapnya sembari menyeka keringat yang ada di kening Mita dengan tissu.

Dengan satu kali tarikan napas panjang, Mita mengerahkan seluruh tenaga agar bayinya lekas keluar.

Suara tangis bayi terdengar. Bayi laki-laki kemerahan yang membuat David dilimpahi kebahagian yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata.

Satu kecupan ia sematkan di kening sang istri. "Terima kasih, Sayang. Terima kasih."

Mita mengangguk bahagia. "Iya, Kak."

Bersambung.

Jangan lupa follow ya!

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience