BOY

Romance Series 45287

Setelah beberapa bulan, David benar-benar menepati janjinya kepada Mita. Dia tidak menemui Sarah, bahkan selalu memberi perhatian kepada sang istri.

Begitu juga Sarah, meski dalam keadaan kesal, wanita itu tidak menemui David dikarenakan sang kekasih yang enggan untuk bertemu.

Sarah mesti bersabar sebab hanya tinggal sebentar lagi, David akan menceraikan Mita.

Sedangkan Mita berada dalam sebuah ketakutan terbesar. Sebentar lagi ia akan melahirkan dan pasti waktunya untuk bersama anak yang dikandung akan semakin sedikit.

Mita tidak percaya akan perhatian-perhatian yang David berikan selama ini. Baginya itu hanya untuk sang bayi di dalam kandungan.

Selama David belum membatalkan perjanjian tersebut, maka Mita tidak pernah percaya pada suaminya.

"Sayang ... Papa sudah tidak sabar untuk melihatmu," ucap David sembari mengusap perut buncit Mita.

"Sebentar lagi juga akan kelihatan," sahut Mita.

Keduanya kini berada di rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan. David sengaja tidak bekerja demi menemani istrinya periksa kandungan.

Nama Mita dipanggil oleh suster. Segera David serta Mita beranjak dari duduknya, lalu masuk ke ruangan dokter.

Selesai berbasi-basi dan menjelaskan keluhan yang dirasakan selama hamil, Mita disuruh berbaring di atas ranjang pasein untuk melakukan USG.

"Bayinya sehat dan sepertinya dia laki-laki," ucap Dokter wanita dengan mengerakan alat USG di perut. "Ya ... dia baby boy," katanya memastikan.

David senang mendengarnya. Seorang bayi laki-lakilah yang menjadi keinginannya dan Tuhan mengabulkan permintaan itu.

Mita bangkit dari atas ranjang pemeriksaan dan menghampiri David. Segera pria itu memeluk istrinya dengan erat.

"Terima kasih, Sayang. Kamu memberiku anak laki-laki," ucap David sembari mengecup kening Mita.

"Kakak ... malu dilihat dokter," kata Mita.

Dokter wanita dengan rambut disanggul tersenyum. "Tidak apa-apa, Nyonya. Keadaan bayinya sangat sehat dan jangan lupa untuk terus menjaga kondisi kesehatan."

Mita mengangguk. "Terima kasih, Dok."

Selesai memeriksa kandungan, keduanya keluar dari ruangan dokter. David merangkul Mita, melindungi sang istri dengan kasih sayangnya.

"Aku bahagia, Sayang. Anak kita laki-laki," ucap David.

Mita hanya tersenyum dan ketakutan terbesarnya pun dimulai. Bayi laki-laki itu akan segera pergi setelah beberapa bulan kemudian.

Bersambung.

Jangan lupa follow ya!

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience