NIAT

Romance Series 45287

David menyeret Dela masuk ke dalam kamar. Pria itu juga membuka paksa pakaian yang Dela kenakan. Dela telah membuat David marah dan bila pria itu telah emosi, siapa pun tidak akan bisa lepas darinya.

"Jangan, Kak," ucap Dela tanpa sadar.

Pandangan mata David sedikit buram, tetapi ia mendengar suara yang menyebutnya kakak.

"Mita!"

"Lepaskan aku, Tuan," ucap Dela.

David mencengkeram kedua tangan Mita. Ia tidak peduli lagi dan langsung melaksanakan napsunya yang meledak. Percuma saja Dela memberontak. Tenaga dari pria itu sangat kuat.

Dela pasrah saat David melebarkan kakinya dan mulai menerobos masuk. Dela mengigit bibir, David sangat beringas menghunjam miliknya.

"Kamu tidak berubah, Kakak."

"Mita ... kamu Mita!" David mengerahkan tenaganya. Memaju-mundurkan tubuh hingga ia mencapai pelepasan.

Pria itu jatuh di atas tubuh Dela. Napasnya terengah-engah, dan tidak lama David tertidur. Dela menyingkirkan tubuh David ke sisi sebelah tempat tidur.

"Keterlaluan kamu, Kak," murka Dela.

Bergegas Dela meraih pakaiannya yang telah dirobek oleh David. Ia masuk ke dalam kamarnya sendiri untuk berganti pakaian.

"Kak David sudah tidur. Apa aku bawa Ibra kabur saja?" Dela keluar dari kamar. Ia bergegas menuju ke ruang depan dan mengintip di balik tirai. "Penjaga itu sangat patuh. Aku berteriak saja mereka tidak peduli."

Para penjaga memang mendengar kegaduhan dari dalam rumah. Mereka sempat masuk dan melihat David yang ingin melecehkan Dela. Mereka membiarkan hal itu terjadi dan tidak mau ikut campur.

"Bagaimana caranya melewati penjaga sebanyak itu?" Dela mengeleng. "Aku harus memberitahu Wiliam."

Dela kembali masuk ke kamar Ibra. Ponselnya tertinggal di kamar bayi itu. Segera Dela menelepon Wiliam dan menceritakan segalanya.

"Seharusnya kita membuat rencana yang matang. Begini saja ... kamu lakukan sekali lagi. Setelah itu, kita baru bisa lari," ucap Wiliam dibalik telepon.

"Kamu sudah tidak waras?" tanya Dela.

"Kalau sekarang lari, sama saja bunuh diri. Kalau tidak, kamu berikan dia obat tidur atau apalah. Kamu atur waktu ... aku akan mengurus para penjaga, dan kamu mengurus David."

Sambungan telepon diputus. Dela memikirkan apa yang diucapkan oleh Wiliam. Apa yang dikatakan oleh pria itu memang ada benarnya. Mereka harus mempersiapkan rencana yang matang bila ingin lari.

Bersambung.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience