Bab 71- Final

Drama Completed 10189

" Sha nak jumpa Qash.. "

Raung Felisha dengan sekuat tenaga yang berbaki.

Setelah hamoir 5 minit , Felisha nekad untuk berdiri sendiri. Namun kesakitan yang dirasakan tubuhnya semakin kuat membuatkan Felisha tidak berdaya untuk berdiri.

" Sha.. Sha rehat dulu malam ni. "

" dengarla.. cakap mama. "

" Tolong.. "

Rayu Puan Siti Zubaidah yang tidak sanggup melihat keadaan Sha sebegitu sambil menggenggam erat tangan Felisha.

" Sha.. dengar cakap mama. "

" jangan risau. Qash okay. "

" Papa ada. Papa jaga Qash malam ni. "

" Sha rehat ya , esok papa bawak Sha jumpa Qash. "

Pujuk Encik Samad dengan lembut.

Felisha yang mendengarkan itu pun akhirnya akur akan keputusan ibu bapanya yang berkeras meminta dirinya untuk berehat.

Dengan lembut Felisha mengusap air mata yang tersisia. Perlahan-lahan tubuh Felisha dihamparkan pada katil. Puan Siti Zubaidah yang berada disisi Felisha mengusap lembut rambut anaknya itu.

" Pa.. Sha mana..? "

" Sha okay ke ? "

" Anak Qash macam mana Pa ? "

Bertubi-tubi soalan keluar dari bibir Qashaf yang kering dan pucat itu. Seperti Felisha , Qashaf juga berasa begitu bimbang terhadap isterinya.

Encik Samad yang melihat Qashaf begitu bimbang akan keadaan anak gadisnya itu cuba untuk menenangkan Qashaf.

" Sha okay. Sha tengah tidur dekat wad dia. Mama ada tengah jaga Sha. "

Sejurus mendengarkan jawapan Encik Samad , Qashaf menghembuskan nafas lega.

" tapi .., Sha gugur.. "

" sebab hentakan Sha jatuh tu kuat.. "

" Qash sabar ya.. "

Jujur Encik Samad bernada sebak.

Qashaf yang mendengarkan itu langsung menangis kesedihan.

" Ya Allah... "

Ucap Qashaf dengan sebak dan perlahan.

Encik Samad yang berada disamping Qashaf segera mengusap lembut bahu Qashaf.

Tiada kata yang mampu diucapkan oleh Qashaf lagi. Cukup , air mata menjadi peluah rasa.

" Kamu kena kuat Qash.. "

" Kalau kamu lemah , Sha lagi lemah. "

" Kamu kena kuat , untuk Sha. "

" Kamu kena redha. "

" istighfar banyak-banyak. "

Pesan Encik Samad bernada sebak kepada Qashaf yang masih terlantar menangis memandang siling itu.

" Pa.. Qash nak jumpa Sha.. "

" bawak Qash jumpa Sha , pa.. "

Pinta Qashaf bernada sengau dan sebak kepada Encik Samad.

" boleh. Kamu sarapan dulu. Lepastu papa bawa kamu jumpa Sha ya ? "

Kata Encik Samad bersama segaris senyuman nipis diwajahnya.

" terima kasih , pa. "

Ucap Qashaf dengan lesu.

Tepat jam 9.30 pagi , Qashaf pun tiba diwad Felisha bersama jururwat yang menolak kerusi rodanya dan Encik Samad disampingnya.

Felisha yang masih tidur jelas kelihatan. Lalu kerusi roda Qashaf pun ditolak sehingga Qashaf berada disamping Felisha.

" Wife.. "

" husband datang ni.. "

Dengan suara yang serak dan bernada lembut , Qashaf mengatakan itu kepada Felisha sedang tangannya mengusap rambut Felisha yang terurai itu.

Qashaf yang melihat wajah Felisha secara dekat itu lantas menitiskan air matanya.

" wife.. bangunlah.. "

" husband rindu sangat dekat wife.. "

Ucap Qashaf dengan sebak. Perlahan-lahan tangan Qashaf mennggenggamkan tangan Felisha dan menciumnya.

" mmmwwaah. "

" rasa macam dah lama sangat husband tak cium tangan wife.. "

" wife.. wife tak rindu husband ke ..? "

TaTambaQashaf bernada sebak dan sayu sedang air matanya mengalir lembu membasahi pipinya.

Setelah hampir 10 minit Qashaf menunggu sambil menggenggam erat tangan Felisha , kedua-dua kelopak mata Felisha perlahan-lahan dibuka.

" Qash ...? "

Panggil Felisha dengan lesu sejurus melihat wajah Qashaf yang pucat dan sedang menangis disampingnya itu.

" ye sayang.. "

" husband ada ni.. "

" morning sayang "

Jawa Qashaf dengan lembut dan suara yang sengau. Lalu Qashaf mencium dahi Felisha penuh sayang. Air mata terus mengalir dari tubir mata Qashaf.

Felisha yang masih tidak tahu apa-apa lantas tersenyum nipis setelah melihat kehadiran Qashaf disampingnya.

" Morning husband.. "

Balas Felisha dengan lesu sambil tersenyum nipis.

" Kenapa sayang tidur lama sangat ..? "

" tau tak husband rinduu "

Kata Qashaf kepada Felisha bersama segaris senyuman nipis.

" Wife pun rindu sangat dekat husband. "

Jawab Felisha sambil tersenyum.

" Husband.. kenapa nangis ni..? "

Soal Felisha sambil mengusap lembut air mata Qashaf yang tersisa dipipinya.

" Sayang.. "

" sayang dah breakfast ? "

Tanya Qashaf yang masih tidak mampu untuk berterus terang.

" dah.. "

Jawab Felisha dengan perlahan.

" husband.. kenapa husband nangis ni hm ..? "

Soal Felisha sekali lagi yang masih mahu mencari jawapannya.

Dikumpulnya segala kekuatan yang ada , dan Qashaf pun bersedia untuk berterus terang.

" sayang.. "

" baby kita dah takda... "

Dengan suara yang serak dan perlahan , Qashaf mengatakan itu. Usai mengatakan itu , wajah Felisha yang berkerut segera dipaparkan.

Oleh kerana sebak didada yang semakin menguat , Qashaf lantas mencium lama dahi Felisha dan menutup kedua-dua kelopak matanya. Air mata , jatuh berguguran sederas-derasnya.

" Qash cakap apa ni.. "

" Qash tipuu "

" Qash tipu Sha kan.. '

Kata Felisha yang tidak mampu mentafsirkan apa yang terbit dari bibir Qashaf sebentar tadi.

" Qash tipu... "

Kata Felisha sambil menangis.

Perlahan-lahan Qashaf melepaskan bibirnya dari dahi Felisha. Dengan tenaga yang ada Qashaf berdiri dan duduk diatas katil disamping Felisha.

Tubuh Felisha ditarik ke dalam dakapnya. Didada bidang Qashaf , Felisha menangis.

" Baby kita dah takda sayang.. "

" maafkan husband. "

" maafkan husband... "

Bernada sebak Qashaf mengatakan itu sedang air matanya mengalir dengan deras.

Pelukan antara Qashaf dan Felisha semakin erat.

Setelah hampir 20 minit Qashaf dan Felisha berpelukan melepaskan kesedihan , Felisha pun mendongak dan mengusap lembut air mata dipipi Qashaf.

" it's okay.. "

" baby kita.. tengah main dekat syurga. "

" nanti .., kita jumpa dia okay husband ..? "

Ucap Felisha bernada sebak. Sedang bibir Felisha tersenyum , air mata lembut jatuh membasahi pipinya.

" i love you sayang.. "

Ucap Qashaf sambil mencium dahi Felisha.

Seharian suntuk , Qashaf dan Felisha menghabiskan waktu bersama di wad Felisha. Felisha dan Qashaf , kini redha dan menerima ujian dari Allah dengan hati terbuka.

Disebelah petang , Luq , Am , Qhadif , Anizira dan Raidhatul pun datang melawat mereka berdua.

Luq dan Am , membawa khabar gembira kepada Qashaf dan Felisha. Qhaireena , kini ditangkap atas kesalahannya. Namun begitu , Qhaireena dihantarkan ke hospital gila setelah disahkan tidak waras.

Setelah hampir 2 bulan berlalu , Qashaf dan Felisha kini kembali sembuh dan mula bekerja. Oleh kerana kejadian itu , cinta dan kasih yang terikat diantara Qashaf dan Felisha semakin menguat.

Kini buku diari mereka berdua yang dijadikan " satu hari satu surat " buat satu samalam itu diteruskan. Sebelum tidur , Qashaf dan Felisha akan bertukar diari dan membaca surat yang ditulis buat satu sama lain.

Setelah sekian lama tidak bercuti , Qashaf mengambil keputusan untuk membawa Felisha bercuti.

Berpanorama bulan dan bintang diatas sana , disini Felisha dan Qashaf berpelukan erat ditepi pantai.

" Sayang , terima kasih. Sebab awak sudi menanti dengan sabar. Dan setia , dalam penantian cinta kita. "

" awak , adalah isteri saya. Satu-satunya ratu dihati saya. Sampai bila-bila. "

Ucap Qashaf bernada romantik. Lalu dahi Felisha dicium lembut olehnya.

" Dan awak .., adalah suami saya. Satu-satunya raja yang bertakhta. Hingga ke akhir nafas saya. "

Kata Felisha dengan lembut sambil mendongak memandang wajah Qashaf. Lalu , Felisha pun mencium pipi kiri Qashaf.

" I love you , husband. "

Ucap Felisha sambil tersenyum lebar.

" I love you more , wife. "

Balas Qashaf bersama senyuman nakal.

" korang , cepatla jom ambik gambar ramai-ramai ! "

Suara Anizira jelas kedengaran memanggil Felisha , Qashaf , Raidhatul dan juga Umayr Harith yang baru berkahwin.

Lalu terbentuk tali persahabatan yang begitu akrab antara tiga pasangan ini.

Anizira , Raidhatul dan Felisha kini bahagia meniti hari-hari mereka disamping insan yang tercinta.

Penantian mereka berdua dalam menyemai cinta yang halal , bersama restu keluarga dan redha Allah.

Berdua mereka menjalani kisah cinta mereka dan menempuhi setiap dugaan dengan hati yang terbuka.

Setelah penantian yang panjang , kini Qashaf Alfian dan Felisha Aireena mampu menikmati manisnya cinta yang halal. Cinta , yang dijaga dengan doa.

- TAMAT -

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience