Bab 5. Tentang Masa Lalu (1)

Other Completed 12761

Suasana Jaya Bakti pagi ini terlihat berisik. Terdengar desas-desus bahwa ada murid baru pindahan dari Jakarta. Tampak dari arah kanan ada  tiga lelaki datang dengan penuh pesona nya. Siapa lagi kalau bukan Dava and the gank. Radit yang kala itu berada di depan segera menghampiri Susan. Siswi yang terkenal karrna kecentilan itu merasa beruntung di hampiri si tampan Radit.

" hai Susan" sapa Radit menampilkan senyum manisnya.

Susan terlihat salah tingkah di depan Radit.

" hai Dit " balasnya malu-malu

" ada apaan sih? " tanya Radit menampilkan wajah bingunya

" oh itu,ada murid baru katanya. Pindahan dari Jakarta " jawab Susan memberitahu.

Radit mengangguk mengerti.

" Susan cantik deh hari ini " ucap Radit dengan kerlingan mata.

Susan terlihat tersipu malu mendengar pujian dari Radit. Jengah melihat tingkah sahabatnya,Dava langsung menarik Radit menjauh di ikuti Nathan.

Mereka berjalan menuju kantin dan memesan makanan.

" bucan! " panggil Radit.

Bucan adalah singkatan dari Ibu Cantik yang sengaja Radit berikan kepada ibu kantin sebagai rasa terimakasih karena selalu menyediakan bakso yang menurut lidah Radit sangat lah enak.

" iya mas " ucap si bucan.

" biasa ya. Tiga " ucap Radit sekalian memesankan dua sahabatnya yang langsung di iya kan oleh bucan.

" lama-lama jijik gue liat lo godain cewek dimana-mana " protes Nathan

Radit hanya mencebikkan bibir tak menghiraukan ucapan dari lelaki yang ada di depannya.

" kita itu pengennya lo serius sama satu cewek Dit. Bukan main-main kayak gini. Karena perasaan ga sebercanda itu " ucap Dava kali ini menasehati.

" masalahnya gue ga pernah ada perasaan sama mereka " sangkal Radit.

" ya ngga seharusnya lo mainin perasaan mereka Dit " Ucap Nathan jengah.

Lama-lama bisa darah tinggi menghadapi Radit yang keras kepala ini.

" lagian kalian apaan deh. Gausah ngurusin gue. Gue udah kurus " ucap Radit diiringi kekehan

" serah lo deh serah ".

Menyerah. Itu yang di lakukan Nathan dan Dava. Percuma juga menasehati batu karang. Keras dan sulit.

Tapi bukankah sebuah batu karang bisa hancur jika terus di tetesi air? Mungkin bukan dengan cara kasar menghadapi Radit. Tapi cara halus. Dan untuk saat ini,biarlah Radit menikmati hidupnya dengan bermain dengan banyak wanita. Karena mereka yakin suatu saat Radit hanya akan pulang pada satu wanita yang benar-benar di cintainya.

" terus gimana sama lo sendiri Dav? " tanya Radit ambigu.

Nathan dan Dava saling menatap tak mengerti.

" lo ngurusin tentang percintaan gue. Emang lo sendiri udah punya pacar? " ucap Radit lagi menjelaskan pertanyaannya yang ambigu tadi.

Dava langsung diam mendengar perkataan Radit. Nathan mendengus kesal sambil menyenggol lengan Radit. Hal itu membuat Radit merasa tak enak melihat perubahan wajah Dava. Seharusnya ia tak menyinggung tentang pacar pada Dava. Mengingat ia baru saja di tinggalkan kekasihnya pergi ke negara lain. Baru saja ingin berucap lagi,namun aroma lezat menusuk indra penciumannya. Ternyata bakso favoritnya sudah datang.

Mengurungkan ucapannya,Radit langsung menyantap bakso yang sebelumnya ia beri kecap,saus,dan sambal.

*           *           *

Menjadi murid baru bukan lah hal yang menyenangkan bagi Kanaya. Harus kembali bersosialisasi dan beradaptasi dengan lingkungan baru.

Kali ini Kanaya duduk di kursinya. Membaca novel dengan mendengar lagu lewat headseat Dia belum memiliki teman baru saat ini. Sampai ada seorang gadis menghampirinya dan duduk di samping nya.
Kanaya melepaskan headseat yang terpasang di telinganya.

" hai " sapa gadis itu.

" hai " balas Kanaya.

" gue Dara " ucap gadis itu sambil mengulurkan tangannya.

Dengan senang hati Kanaya menyambut uluran tangan Dara.

" Kanaya " ucap Kanaya.

Setidaknya satu teman baru telah di dapatkannya. Dara mengajaknya pergi ke kantin untuk mengisi perut.

Menurut pandangan Kanaya,kantin ini tidak buruk. Bahkan terkesan seperti rumah makan. Meja dan kursi yang tersusun rapi. Tampak banyak siswa yang tengah makan di sini.

Langkah Dara membawanya kepada tiga orang lelaki yang tengah menyantap bakso.

" Woi " ucap Dara sambil menggebrak pelan meja membuat ketiga lelaki itu terlonjak kaget

" eh buset bocah ngagetin aja lo kunyuk "   kata Radit dengan nada kesal

" Dara ish! Ga sopan banget sih " kali ini Nathan yang mengomel sedangkan Dava?

Lelaki itu sibuk menatap indahnya ciptaan Tuhan yang ada di samping Dara. Satu kata yang dapat menggambarkan gadis itu

Sempurna.

Gadis dengan rambut panjang sepunggung. Iris matanya yang hitam legam. Bibir tipis yang tampak berkilau karena di olesi lipgloss.  Serta bulu mata yang panjang nan lentik itu menghipnotis Dava.

" woi kunyuk! Ngapain ngelamun sih " teriak Dara tepat di telinga Dava.

Membuat Dava terlonjak kaget dan tersadar dari keterpukauannya.

" apaan sih Dar! Nathan,pacar lo bar-bar banget sumpah " ucap Dava pada Nathan.

Nathan hanya terkekeh pelan.

" enak aja ngatain gue bar-bar " protes Dara.

Dara dan Kanaya duduk di bangku depan Dava.

" oh iya. Ini anak baru yang di gosipin tadi pagi " kata Dara sambil memperkenalkan Kanaya

" Kanaya " ucap Kanaya.

Bahkan suara nya sangat lembut sekali selembut kapas

" gue Nathan,ini Dava " ucapnya menunjuk Dava " kalo ini Radit " ucapnya menunjuk Radit.

" kalo gue saranin ya Nay,lo jangan mau deket sama Radit. Dia itu playboy cap kampak " tambah Dara yang langsung di hadiahi pelototan dari Radit

Kanaya terkekeh. Bahkan belum ada sehari dia sudah mendapat empat teman baru.

" kalo lo mau deket mending sama Dava aja tuh. Sekalian ngobatin luka nya abis patah hati,jhahaha " Dara berkata lagi

Uhhh rasa nya Dava ingin mencekik kekasih sahabatnya ini. Bocor sekali mulutnya. Bahkan ia mengatakan itu di depan orang baru. Memalukan.

" enak aja lo. Emang apa hak lo ngelarang Kanaya deket sama gue? Lo cemburu? " ucap Radit dengan percaya diri.

" jhahaha... "  Dara tertawa terbahak-bahak

Apa katanya? Cemburu?

" gue? Cemburu? Sorry. Pacar gue lebih baik dari lo " ucap Dara yang membuat hidung Nathan berkembang setelah mendapat pujian itu.

Radit hanya mencibir ucapan Dara yang menurutnya sangat berlebihan lalu melanjutkan acara makannya yang sempat terganggu tadi.

Kanaya dapat menyimpulkan bahwa empat manusia itu bersahabat sangat baik. Di lihat dari bagaimana cara mereka berkomunikasi.

Kanaya dapat melihat  Dara sebagai satu-satu nya cewek di dalam persahabatan itu. Bonusnya ia adalah pacar Nathan. Dara gadis yang hyper aktif,ceria,bar-bar,tapi menyenangkan. Sedangkan Nathan kebalikan dari Dara. Nathan bersifat cenderung tak banyak bicara,lebih cool,dingin,cuek,tapi dia teman yang asyik. Kalau Radit lain lagi. Radit sudah di cap playboy oleh seluruh seantero Jaya Bakti. Kanaya hanya menggelengkan kepalanya akan predikat Radit. Tapi ada hal yang menyenangkan dari Radit adalah dia orang yang sangat supel,humoris,tidak mudah tersinggung. Dan...

Dava. Kanaya tak bisa menelisik apa yang harus ia gambarkan dari lelaki itu. Dia banyak diam. Terkadang tersenyum. Terkadang diam dengan ekspresi tak terbaca. Tapi satu yang Kanaya lihat dari wajah Dava. Dia terlihat... murung? Ada apa dengan lelaki itu? Entah lah. Kanaya pun tak mengerti.

------------------

Salam Author Manis:*

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience