BAB 27 - DCCC - I LOVE YOU

Romance Completed 34736

Chyril merapatkan wajah mereka. Terasa hembusan nafas keduanya menampar pipi masing-masing. Bibir merah Nadia dikucup perlahan. Chyril sedikit bimbang jika Nadia akan menolak, ternyata Nadia juga sepertinya... Walaupun sekejap, namun ianya cukup bermakna buat keduanya.

Nadia merona... First kiss milik Chyril... Lelaki yang bertahta di hatinya... Yang bakal menjadi miliknya.

"Thank you sayang..." Bibir Nadia diusap dengan ibu jarinya...

"Emm, honey nak kemas beg hubby..." Nadia malu dan mencari alasan untuk mengelak dari bertembung mata dengan Chyril. Tersenyum Chyril melihat Nadia malu begitu.

"Dah siap, Nadia... Chyril...?" Nadia tersentak mendengar teguran daddy. Entah dari mana datangnya daddy, tidak diketahui. Nasib baik tak terlajak... Buat malu je kalau daddy mummy nampak apa yang dorang buat tadi...

"Emm... Dah daddy..."

"Chyril... Chyril duduk kat wheelchair ya... Kaki tu tak kuat lagi nak berjalan..." Mummy menghulurkan wheelchair pada Nadia.

"Thanks mummy..."

*************************

"Hubby... Esok honey dah nak balik... Hubby kena banyak rehat ya... Jangan banyak bergerak. Jangan lasak sangat... Honey takde dengan hubby..."

"In shaa Allah..."

"Less than 3 weeks... Hubby sabar ya... After this, we will be together for the whole life... In shaa Allah..."

"Thanks again baby... Datang sini dari jauh just nak jaga hubby... I really appreciate that."

"Don't mention... Of course honey risaukan hubby... Hubby, hak honey, kan...? Honey taknak hubby bimbang hal lain, just take care... Jaga makan minum... Ubat kena makan sharp on time... No skip, ok...?" Chyril tersenyum melihat telatah bakal isterinya.

"Yes, Doktor Honey..."

"Jangan nak mengada ya... Jangan nak usik honey..." Bantal Chyril dibetulkan untuk keselesaan Chyril... Belum sempat Nadia nak beredar... Chyril terlebih dahulu menarik tangan Nadia...

"Argh... Hubby?" Tersembam Nadia ke dada bidang Chyril...

"Nanti sakit lagi dada ni... Hubby belum baik lagi, kan...? Tidurlah... Esok honey nak balik... Hubby nak hantar honey, kan?"

"Please... Untuk malam ni... Please... Just stay here..."

"Chyril Connor...?" Nadia mengecilkan matanya. Renungan tajam tak menjadikan apa-apa pada Chyril.

"Honey... Just stay here... I want to hug you... Please, malam ni je... Esok honey nak balikkan? Tak kasihankan hubby ke?"

'Ish, bukan boleh percaya abang mata biru ni... Tapi... Kesian pulak...'

"Janji tak buat apa-apakan...? Kalau tak honey karate hubby..." Tergelak kecil Chyril dengan telatah Nadia...

"Ada hati nak karate orang... Kiss nanti, baru tahu..." Cepat-cepat Nadia menekup mulutnya dengan kedua belah tangan.

"Emm... Ok... Behave ya... Jangan naughty tau..."

"Thank you dear..." Pintu bilik sengaja dibuka... Nadia sekadar duduk di kerusi di sebelah katil Chyril...

"Come, honey letak ubat kat luka hubby ni..." Ubat di sapu rata ke wajah Chyril... Kaki dan tubuh Chyril tidak ketinggalan...

"Alhamdulillah... Luka-luka hubby dah makin baik... Dah makin hemsem dah..." Usik Nadia seraya mengusap wajah Chyril yang masih terdapat sedikit parut dan luka-luka kecil.

"It's because of you..."

"Kenapa pulak honey...?"

"Because you're a good remedy..." Nadia malu. Lantas ubat yang diguna tadi, dikemas dan disimpan di tempat yang sepatutnya...

"Honey... Come here..."

"Sekejap... Honey nak simpan barang ni..." Setelah selesai mengemas barangan Chyril, Nadia merapatkan dirinya dengan Chyril... Nadia duduk di sisi Chyril...

"Dah, hubby tidurlah..."

"Honey...?"

"Honey stay here sampai hubby tidur..."

"Just stay here... I just want to be with you..."

"Ok... I'll stay..." Nadia bersandar di kepala katil. Chyril menggenggam tangan Nadia...

"Honey..."

"Emm..." Nadia mengalihkan pandangannya ke arah Chyril...

"Thank you for everything..."

"Don't mention... Honey sayangkan hubby... Honey tak nak apa-apa berlaku pada hubby."

"I love you too... Terima kasih sebab susah payah untuk hubby... I really appreciate it..."

"Your most welcome, hubby..." Tangan Chyril digenggam erat. Wajah mereka semakin rapat. Chyril rindukan bibir merah itu... Dan... Sekelip mata, bibir mereka bersatu... Hanya seketika sebelum Chyril melepaskan bibir idamannya.

"Sorry, baby... I can't control myself..." Nadia tertunduk malu...

"Come, kita tidur ya..." Nadia mengangguk... Memandangkan tangan kiri Chyril masih berbalut, jadi Chyril tak boleh nak memeluk Nadia... Sudahnya, mereka berdua tertidur dalam keadaan kepala berlaga sesama sendiri...

"Mummy, daddy... Tengok ni..." Panggil Camelia. Bergegaslah kedua orang tua mereka...

"Aw... What a sweet couple..."

"Comel je couple of the year ni..."

"I really hope takde apa-apa yang akan berlaku lagi selepas ni... Pity Nadia..."

"Daddy pun harap macam tu juga... Kesian Nadia and Chyril... I really hope... Majlis mereka nanti berjalan dengan lancar..."

"Kita doa yang baik-baik, ya... Err... And you young girl... Macamana dengan buah hati awak...? Bila nak masuk meminang?"

"Err... Nantilah mummy... Good night mummy, daddy..." Cepat Camelia melangkah meninggalkan kedua ibu bapanya.

"Tengoklah anak darling ni... Mengelat je kalau ditanya pasal boyfriend dia..."

"Biarkan jelah..."

"Emm, pukul berapa nak hantar Nadia ke airport esok...?"

"If I'm not mistaken around 12 o'clock..."

"Emm, ok... Kita hantar Nadia sama-sama..."

"Ok, hubby..."

"Come... Kita tidur... Hubby dah lama tak manja-manja dengan darling..."

"Jangan nak mengada ya... We are not young anymore..."

"Ala... Age is not the problem, darling..." Mummy melangkah laju meninggalkan daddy yang terpinga-pinga.

***********************

"Mummy, daddy, Camelia... Terima kasih hantar Nadia. In shaa Allah, kita akan bertemu lagi dalam 3 minggu..." Nadia menyalami mummy dan daddy.

"In shaa Allah, dear... Thank you so much dear sebab susah payah datang nak jaga Chyril..."

"Takpe mummy... Chyril bakal suami Nad... Nad akan jaga selagi boleh..." Chyril tersenyum kelat. Sayang nak lepaskan Nadia kembali seorang diri ke Malaysia.

"Nad, jaga diri... Jaga kesihatan... We'll see you end of this month..."

"In shaa Allah... Doakan untuk kami, ya. Pastikan buah hati you ikut sekali tau...?"

"You tahu...?"

"I tahulah... Send my regards to Maxi..." Bisik Nadia...

"Nad... You...?"

"He is my bestfriend..." Camelia membuat rolling eye. Mereka berpelukan.

"Hubby..." Nadia merapati Chyril yang duduk di wheelchair... Nadia melutut menyamai kedudukan Chyril... Tangan Chyril digenggam erat...

"Hubby, please take care... Honey akan tunggu hubby... I love you..." Tangan Chyril mengucup kekura tangan Chyril dan seterusnya di pipi Chyril...

"Take care baby... Wait for me..." Dahi Nadia dikucup Chyril.

"In shaa Allah. Hubby jaga diri ya..."

"Please, inform me, kalau honey dah sampai rumah, ya...?"

"In shaa Allah, I will... Terima kasih semua..."

"Nadia... This is for you... Ada untuk ibu, babah dan sikembar juga... Kirim salam pada semua, ya...?"

"In shaa Allah... Thanks mummy, daddy, Cam... Nadia gerak dulu... Assalammualaikum..."

"Waalaikumussalam... Bye honey... I love you..."

"I love you too..." Chyril setia menanti sehingga Nadia hilang dari pandangannya... Tak sabar rasanya untuk mendakap tubuh Nadia... Dalam masa 3 minggu lagi, mereka akan bergelar suami isteri... Dan setiap hari, Chyril berdoa agar segalanya dipermudahkan...

**************************

"Emm, dah bangun anak dara ibu...? Nak makan tak...?"

"Sekejap lagi lah bu... Kakak nak renggangkan badan... Penat duduk lama dalam flight tak hilang lagi ni."

"Chyril macamana?"

"Alhamdulillah... Dah bertambah sihat... Sikit masa lagi tu, dah boleh berjalan..."

"Alhamdulillah... Dah kurang 3 minggu dari tarikh pernikahan... Sempat ke Chyril nak pulih tu...?"

"Kakak tak kisah, bu... Yang penting dia sihat..."

"Yelah... Yang penting sihat... Lagipun, tak bersanding pun takpe... Duduk je kat pelamin, cukuplah, kan bu...?"

"Apa-apalah kak... Err... Kakak..."

"Ya, bu..."

"Baru-baru ni..." Serba-salah ibu nak bagitahu... Kalau tak cakap, takut diganggunya pulak...

"Ibu... Baru-baru ni apa? Ibu nak cakap apa-apa ke...?"

"Si Naqui cari kakak baru-baru ni... Dia datang seorang..."

"Nak buat apa cari kakak...? Jangan nak cari pasal..."

"Dia suruh ibu pujuk kakak terima pinangan dia..."

"Dia ni kenapa? Dah nak mati ke? Jangan buat pasal... Hidup mati balikpun, kakak takkan terima dia... Cukuplah selama ni penghinaan dari keluarga dia... Ibu tak cakap ke kakak dah nak kahwin...?"

"Dah kakak... Puas ibu dan babah cakap... Kami dah terangkan kakak akan berkahwin hujung bulan ni... Tapi, manusia macam dia ni... Nak ke dia dengar cakap orang...?"

"Mak ngan anak sama je perangai... Tak pernah cukup dengan satu..."

"Sudah tu kakak... Bawak mengucap..."

"Kakak benci dengan manusia macam ni. Dulu dia ngan mama dia hina kita sekeluarga. Sekarang, terhegeh-hegeh nakkan kakak... Tak tahu malu ke... Dah ludah nak jilat balik..."

"Nadia Natalia... Bawak mengucap..."

"Kalau dia datang sini... Demi Allah... Kakak akak siram dia dengan air... Ada air cili lagi bagus... Huh!" Nadia masuk bilik. Geram dengan manusia macam si Naqui dan ibunya... Nadia dan keluarga serik dimaki, dihina, dimalukan oleh dua beranak tu... Kini datang nak suruh terima pinangan dorang...

'Gila! Dulu kau buang aku... Aku takde kelas, tak sama level dengan kau... Sekarang nak aku terima pinangan kau...? Mati hidup semula pun aku takkan terima kau... Tak cukup bini kau yang kaya-raya, cantik jelita tu...? Dasar manusia munafik!'

Deringan telefon mengganggu lamunannya...

"Assalammualaikum, hubby..."

"Waalaikumussalam... How are you?"

"Alhamdulillah... Honey ok... Hubby macamana?"

"Alhamdulillah... I just miss you so much..."

"I miss you too..."

"Are you ok, dear...?"

Keluhan dilepaskan... "Not really..."

"Why... Anything to share?"

"Hubby, remember I told you about the other guy... Masa honey sekolah dulu...?"

"You mean Naqui... The one who try to rape you?"

"Hubby... Tak payahlah detail sangat... Ish, hubby ni..." Berkerut dahi Chyril... Dia pulak kena marah.

"What happen...?"

"Before hubby datang dengan mummy daddy dan Cam nak pinang honey... They come here for the same purpose... Tapi, kami tolak... He's married... Cuma takde rezeki nak timang anak..."

"Then?"

"Time tu, parents dia je yang datang... Ibu cakap 2, 3 hari lepas dia datang dengan ibu dia... Suruh ibu pujuk honey kahwin dengan anak dia... Ibu babah tolak dengan baik... Sebab honey nak kahwin hujung bulan ni dengan hubby, kan... Dia tak boleh terima... Siap ugut bagai... Gila...!"

"So, honey nak buat apa sekarang...?"

"I don't know. Honey berharap sangat dia tak datang kembali... Otherwise, honey siram dengan air cili... Geram sangat..."

"Hahaha... Garangnya baby hubby ni..."

"Honey geram sangat... Dulu dah serik kami kena maki, kena hina, dimalukan sebab kami bukan orang senang, tak sama level... Dia cakap honey gilakan harta... Macam-macam lagi... Honey tak boleh tahan... Sekarang, merayu bagai..."

"Just forget it... Do you need my help...?" Tangan dikepal... Tegang-tegang urat di lengan kekar Chyril...

"No... It's ok... Hubby tak perlu risau... Tahulah honey nak buat apa nanti kalau dia datang lagi..."

"Please inform me if anything... Hubby risaukan honey..."

"Don't worry... In shaa Allah, honey akan ok... Just sakit hati je dengan manusia gila ni..."

"Whatever it is, honey kena berhati-hati... Hubby bimbang dia akan buat sesuatu nanti..."

"In shaa Allah... Hubby jangan risau ya... Lagipun ibu, babah dan sikembar ada dengan honey..."

"But please... Tell me if you need my help, ok...?"

"Ok, hubby..."

"Dah... Just drop the subject... I just want to see your beautiful face..."

"Sorry hubby..."

Perbualan mereka berlanjutan hampir sejam... Rindu sangatlah tu...

*************************

"Abang nak ke mana kemas beg bagai... Your wedding kan lagi dua minggu...?"

"I think I need to see Nadia... Maybe I will stay until my wedding reception."

"Why...?" Chyril menghela nafas berat...

"Come... I need to tell you everything... Abang rasa, Nadia tak selamat kat sana..."

"Kenapa? Apa yang berlaku...?"

Chyril menarik tangan Camelia ke birai katil... Segala-galanya diceritakan pada Camelia... Satu pun tidak disorok... Melopong mulut Nadia mendengar penjelasan Chyril...

"Abang... Ya Allah... Adik risaukan Nadia..."

"So do I... She's important to me... You know that!"

"So, what do you want to do?"

"I'm going there... I need to make sure Nadia is safe..."

"Abang, please..." Camelia bimbang sisi gelap Chyril akan kembali...

"Adik... Don't worry... I will never kill anyone... I just want to protect my love... Please trust me..."

"Please, promise me..."

"Camelia... Abang janji... Abang taknak Nadia diapa-apakan... Abang takut kehilangan Nadia... Please... Please trust me... I just need your help..."

"In shaa Allah... I'll trust you... But, please take care... Do inform me, if anything..."

"In shaa Allah... I will... Please... Inform mummy and daddy ya... Oh ya... Ini semua barang-barang kahwin abang yang perlu di bawa bersama nanti..."

"Ok... Pasal mummy daddy... Abang jangan risau... Adik akan jelaskan pada mereka..."

"By the way... Please tengokkan company abang..."

"Don't worry... I know what to do..."

"Thanks Cam... I love you..." Dahi Camelia dicium...

"I love you too, brother... Take care abang... Abang belum pulih sepenuhnya... Send my regards to Nadia..."

"In shaa Allah... I will... Assalammualaikum..."

"Waalaikumussalam... Please becareful abang..." Chyril mengangguk sebelum menyelinap masuk ke dalam teksi yang sudah tiba di hadapan banglo mereka.

Chyril tahu, manusia seperti Naqui takkan mengalah... Manusia sepertinya tidak akan puas... Kalau tidak masakan dia akan datang meminang Nadia berkali-kali. Chyril nekad... Kali ini dia takkan berdiam diri kalau melibatkan Nadia... Walaupun, kesihatan Chyril belum 100% pulih, Chyril tetap dengan pendiriannya.

'Baby, wait for me...'

New chapter updated... Enjoy... Follow sis di Nurul_MataPena78...

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience