"I'm so sorry... Saya minta maaf..."
"Honey... Honey tak salah... It's my fault... I'm forcing you..." Nadia menggeleng.
"Tak... Saya salah... Saya tak faham dengan hubby..."
"It's ok, dear... It's ok... Hubby tak kisah... Now, the important thing... Hubby nak honey sihat... Esok, kita pergi kursus sama-sama ya?"
"Thanks, hubby..."
"Your welcome, honey..."
"Kakak... Bubur dah siap masak... Kakak nak makan kat sini ke nak makan kat luar... Kesian, Chyril tak sempat nak teguk secawan air pun... Risau betul dia tengok kakak terbaring macam tu..." Nadia merenung Chyril.
"Emm, kakak makan kat luarlah bu... Kita makan sama-sama ya?" Ibu tersenyum lebar.
'Alhamdulillah... Sihat dah anak dara ni... Demam rindu sangatlah tu...'
"Dah, jom kita makan sekali... Chyril, mari..."
"Ya, bu..." Berselera Chyril dapat merasa air tangan bakal ibu mertuanya.. Maklumlah... Kat England, nak dapat semua benda masakan melayu, bukannya senang.
"Emm, hubby..."
"Yes..."
"I was thinking... Macamana hubby boleh accident? Pelikkan... Hubby nak pergi mana? Accident kat mana?"
"You really want to know?" Nadia mengangguk.
"Let me tell you something... But, please make sure honey tak marahkan hubby..."
"Marah? Kenapa honey kena marah? Hubby... Hubby buat apa masa honey takde?"
"See... I already told you..."
"Ok, ok... I'm sorry... Now, explain..."
"Actually... Lepas kita gaduh pasal panggilan 'hubby' tu..."
"Hubby putuskan talian..."
"Yes... And then... Hubby..."
"Hubby buat apa? Pergi mana?"
"Ya Allah... Honey... Bila hubby nak explain ni, kalau honey asyik nak mencelah je?"
"Hihihi... Sorry, hubby... Ok, continue..." Kali ini Nadia nampak sedikit serius.
"Hubby keluar malam tu..."
"Alone?"
"Yup! I'm alone... Don't worry... Hubby takkan curang belakang honey..."
"Then?"
"Then, I'm having my cappucino at our favourite cafe... On my way nak balik... Suddenly, ada kereta berwarna hitam nak langgar hubby... But, Alhamdulillah... Someone help me..."
"Hubby macamana? Tak cedera kat mana-mana?" Habis dibelek-beleknya badan Chyril... Chyril tersenyum... Dia tahu Nadia tentu risaukan dirinya.
"No... I'm ok... Lucky your best friend was there..." Nadia mengerutkan dahi.
"Kawan... Kawan mana...? Bel?" Chyril menggelengkan kepala.
"You mean, Maxi?"
"Or should I could him, Muhammad Mikael...?
"Hubby tahu?"
"Yes... He told me everything... Including..."
"Perasaan dia pada honey?" Chyril senyum nipis. Cemburu.
"Don't worry... Hubby tahu honey takkan layan Max lebih dari seorang kawan, kan?" Nadia mengangguk seraya melebarkan senyumannya.
"Thanks hubby sebab percayakan honey..." Chyril rasa lega. Lapang dada mendengar pengakuan Nadia.
"Ops... Hubby... Lepas Max selamatkan hubby, apa yang berlaku?"
"Actually, Max tertolak hubby masa nak selamatkan hubby... Sebab tu, telefon dari pegangan tangan hubby terlepas... And then... pecah..." Terangguk-angguk kepala Nadia mendengar penjelasan Chyril.
"Hubby tahu ke siapa yang cuba nak langgar hubby?" Chyril mengangguk.
"Siapa...?"
"Our enemy in business..."
"Hubby maksudkan... Jack Jacquel... Abang Jenny?"
"Yes... Wow! I'm impressed... Honey still remember nama-nama manusia yang dah sakitkan hati honey?"
"Sorry, hubby... Entahlah... I don't know... Just forget it... Apa hubby nak buat lepas ni? I mean, I don't think, Jack akan diam macam tu je... Right?"
"Honey tak perlu risau pasal tu... Hubby tahu nak buat apa... The important thing is... Honey kena jaga kesihatan honey... Take care of yourself... I don't want anything happen to you..."
'Just wait, Jack!'
"In shaa Allah... Hubby pun... Take care... Jaga diri... Honey jauh dari hubby..."
"In shaa Allah..."
"Hubby tidur sini atau tidur kat hotel...?" Soal Nadia... Kesian pulak pada Chyril... Jet lag tak hilang lagi.
"Tidur sini jelah, Chyril... Bilik si kembar tu ada... Dorang pun bukan ada kat sini..." Tiba-tiba ibu mencelah.
"Arul ngan Aril pergi mana, bu?"
"Dorang ada campfire kat Pahang... Ahad nanti, baliklah dorang... Takpelah... Chyril tidurlah dalam bilik tu..."
"Tak susahkan, ibu ke...?"
"Ish, apa yang susahnya... Chyril kan nak jadi keluarga kami..."
"Terima kasih, bu..."
"Sama-sama... Dahlah... Dah lewat petang... Pergi bawak masuk beg kamu... Mandi... Rehat... Nanti, boleh ikut babah pergi surau... Solat maghrib berjemaah..."
"Baik, ibu..." Wajah Chyril sedikit cuak.
'Solat berjemaah maghrib... Aduh... Macamana ni...? Honey... Tolong hubby... Jangan disuruh jadi imam, sudahlah... Masak aku... Daddy, help me...'
*************************
Selesai sudah kursus perkahwinan yang diadakan selama dua hari berturut-turut.
"Honey..." Tegur Chyril ketika mereka di dalam kereta sewa. Nadia nampak keletihan. Matanya tertutup sesudah menghenyakkan punggung di kusyen kereta sewa mereka.
"Emm..."
"Are you tired...?"
"A little bit... Emm, hubby... Macamana tadi... Boleh hadam tak?" Tiba-tiba soalan terpacul dari mulut Nadia... Nadia memusingkan tubuhnya mengadap Chyril... Chyril merenung tajam ke arah Nadia... Selendang dikepala, ditanggal Nadia.
"Kenapa pandang honey macam tu?"
"You look beautiful with selendang..." Nadia tersipu malu.
"Hubby... Hubby tak jawab lagi soalan honey..."
"Soalan apa?"
"Ish, hubby ni... Pasal kursus tadi... Part mana yang hubby tak faham..."
"Maksud honey?"
"Hubby faham ke apa yang ustaz tadi cakap... Pasal perkahwinan... Ijab dan kabul... Hubby faham tak?"
"Bolehlah... Tapi... Ada satu part yang hubby tak faham..."
"Part mana...? Hubby tak faham part mana... Nanti honey tolong explain..."
"Emm... Part nafkah... Nafkah zahir, hubby faham...Nafkah batin tu macamana ya, honey? Hubby kurang jelaslah... Can you please explain a little bit more...?" Ah, sudah... Nadia dah terkedu mendengar soalan Chyril... Macamana pulak dia nak explain... Dia belum kahwin kan.
Chyril tersengeh-sengeh melihat Nadia yang dah tertunduk malu...Terasa wajahnya berbahang ketika ini...
'Ada dia tanya soalan tu kat aku... Ya Allah, malunya... Macamana aku nak explain...'
"Honey... Cepatlah explain... Hubby tak faham ni..." Rengek Chyril... Meremang bulu roma Nadia mendengar rengekan Chyril... Sampai sudah, Nadia tertunduk malu...
"Ok... Ok... Sorry... Hubby tahu honey malu... Sorry again..." Nadia masih tidak mendongak...
"Hubby saja je nak bergurau dengan honey... Sorry, ya..." Tangan Nadia digenggam sebelum Chyril mengucup kekura tangan Nadia. Nadia merenung wajah tampan Chyril...
"Why are you looking at me like that?"
"Hubby betul-betul sayangkan honey?"
"Yes... From the bottom of my heart..." Nadia menjadi sebak... Perlahan-lahan air mata mengalir...
"Hei honey... Why are you crying...? I'm sorry... I do love you... Please, jangan nangis macam ni... Honey buat hubby rasa bersalah sangat..."
"Hubby minta maaf... Is anything you want to share?"
"I don't know... 2, 3 hari ni... Honey selalu termimpikan hubby..."
"Ok... Then...?"
"Are you hiding something from me...? Hubby...?"
"Hiding what...?" Nadia menggeleng...
"Apa maksud honey? Hubby sorokkan apa?"'
"Honey tak tahu... Tapi, dalam mimpi tu... Jelas suara perempuan yang minta tolong pada honey..." Chyril semakin cuak... Seraya itu bayangan Sandra, Jessica dan Alicia muncul di benak fikirannya...
Terasa peluh terbit di dahi... Cepat-cepat dikesat dengan tapak tangannya...
"Honey... Mimpikan mainan tidur... Tak payah nak fikirkan sangat... Hubby tak sorokkan apa-apa dari honey... Honey boleh tanyakan apa sahaja pada mummy, daddy atau Camelia..."
"Honey harap begitu juga... Honey takut... Takut kalau hubby tinggalkan honey... Honey taknak orang lain... Honey nak hubby sahaja..." Chyril menguntum senyuman...
"No... I won't leave you... Trust me... You can count on me..." Sekali lagi kekura tangan Nadia dikucup... Air mata Nadia diusap dengan ibu jarinya.
"Err... Honey... Honey nak pergi mana-mana ke lepas ni?"
"Kenapa...?"
"Hubby ingat nak cari barang kat mall..."
"Menarik juga... Boleh kita tengok baju pengantin sekali... Boleh kan, hubby?"
"Boleh sayang... Baju kerja, honey tak nak cari sekali ke...?"
"Emm... Rasanya tak payah kot... Baju kerja masa kat sana pun, ada lagi... Boleh je pakai..." Chyril menjongketkan kening...
"Hubby... Baju honey takde yang seksilah..."
"I'm afraid... Nanti ramai yang jatuh cinta kat honey kalau pakai baju seksi... Maklumlah, honey kan cantik..."
"Hubby tak percayakan honey?"
"Hubby tak percayakan diri hubby sendiri..."
"Oh my gosh... Hubby... Honey kerjalah kat sana... Bukan nak cari boyfriend or bakal suami..."
"Whatever..."
"Sejak bila pandai jealous ni...?"
"Sejak honey pegang hati hubby..."
"Hubby..." Wajah Nadia membahang... Tersipu malu Nadia diusik Chyril...
"Ok, ok... Jom kita gerak... Esok honey dah start kerjakan... First day... Jangan lewat..."
"Ish, hubby ni... Honey tahulah..."
************************
Nadia awal-awal pagi lagi sudah bersiap... Walaupun tempat kerja barunya tidak jauh, Nadia tetap bersemangat untuk memulakan tugasnya sebagai Pengurus... Bukan pangkat yang menjadi pilihan utamanya... Tetapi... Kerana minat yang mendalam pada dekorasi menjadikan Nadia begitu teruja...
"Hubby, honey pergi dulu ya... Ibu... Kakak pergi kerja dulu, ya... Doakan kakak ya..." Air nescafe panas dicicip...
"Becareful honey... Panas tu..."
"Sorry hubby..."
"Bye ibu, hubby..."
"Good luck, honey..."
"Thank you hubby..."
Nadia bersemangat... Kereta yang disewa Chyril digunakan untuk ke pejabat... Lagipun kata Chyril... Dia tak ke mana-mana... So, Nadia dibenarkan untuk menggunakan kenderaan terseebut.
"Alhamdulillah... Finally... Dapat juga kerja sebelum nak kahwin... Ada jugak duit poket nanti..." Omel Nadia... Dengan Bismillah dan langkah kaki kanan, Nadia memasuki ruang lobi pejabat interior...
"CCNN Interior... Ya Allah... Kau permudahkanlah urusanku... Aamiin..." Wajah diraup dengan kedua tapak tangan.
"Cik Nadia Natalia... Silakan..." Terkejut Nadia sewaktu namanya disebut seorang pekerja perempuan...
"Saya, Adila... Pengurus Bahagian Sumber Manusia..."
"Oh, terima kasih Puan Adila..."
"Sama-sama... Silakan... Kita akan bertemu dengan pemilik saham terbesar dalam syarikat ini sekaligus merupakan pemilik syarikat ini... Semua kakitangan sudahpun menanti di dalam bilik mesyuarat utama..."
"Baik... Terima kasih..."
Sewaktu kaki melangkah ke bilik mesyuarat utama... Semua mata tertumpu pada Nadia... Tiba-tiba dirasakan kakinya bagai tidak berpijak di lantai...
"Cik Nadia... Ini tempat Cik Nadia... Sebentar lagi, big boss akan sampai. So, kita akan diperkenalkan pada CEO yang baru..." Nadia mengangguk...
Terdengar pintu utama dikuak... Semua mata tertumpu pada arah pintu. Siapakah gerangan yang bakal dipertontonkan dan siapakah yang bakal menjadi bos baru mereka. Ada yang sekadar memandang ke arah Nadia... Ada juga yang tersenyum ke arahnya... Melihat pada penampilan Nadia yang simple but elegan, tak kurang juga ada mata-mata yang merenung tajam ke arahnya...
"Assalammualaikum dan salam sejahtera... Have a seat everybody..." Puan Emelia, selaku COO, Chief Operation Officer di CCNN Interior...
"Saya... Puan Emelia Ezlyn, COO Interior mengucapkan selamat datang pada Cik Nadia Natalia, selaku Pengurus baru di Bahagian Interior..." Nadia tergamam apabila namanya disebut...
"Cik Nadia... Please, introduce yourself..." Nadia berdiri... Pada mulanya, malu menguasai diri... Tapi, bila teringatkan pesanan dari tunang kesayangannya... Nadia mula bersemangat...
'Just trust yourself... Be yourself... Work smart... My love always with you...'
"Assalammualaikum... Hai... Saya Nadia Natalia... Harap dapat kerjasama dari semua... Thank you..."
"Cik Nadia... Single ke?" Satu suara tiba-tiba muncul dari arah belakang...
"Sorry... Single but not available... Saya, tunangan orang..."
"Ala..." Bergema bilik mesyuarat dengan hilai tawa mereka yang jelas kecewa... Tergeleng kepala Nadia dengan kenakalan mereka...
"Ok... Ok... Ish, you all ni... Itu aje yang korang tanya...? Ok, enough... Lepas ni, saya akan perkenalkan dengan CEO baru yang telah mengambil alih syarikat ini since last month... So, everybody... Let me introduce, our new CEO..." Pintu dikuak... Semua mata tertumpu pintu besar...
"Mr Chyril Connor... Our new CEO..." Terpaling wajah Nadia mendengar nama tunangannya yang disebut Puan Emelia Ezlyn... Melopong mulut Nadia melihat tunang kesayangannya melangkah masuk dengan penuh bergaya ke dalam bilik mesyuarat...
'Ini baju yang dia beli semalam... Patutlah beria-ia nak beli baju...'
"Hubby...?" Sempat Chyril mengenyitkan matanya ke arah Nadia... Nadia tersipu malu... Beberapa orang di kiri kanannya terdengar sesuatu yang keluar dari mulut Nadia, lalu mengalihkan pandangan mereka ke arah Nadia, membuatkan Nadia menutup mulutnya cepat-cepat...
'Ish... Hubby ni... Patutlah belum nak balik... Suka je buat orang macam ni... Nantilah... Siap hubby...' Omel Nadia dalam hati...
"Wow... Wuu..." Macam-macam bunyi kedengaran saat melihat CEO yang hemsem dan tampan melangkah masuk...
"Hai everybody... Assalammualaikum... Chyril Connor... Saya hanya mahukan kerjasama dari semua pihak untuk memajukan syarikat dan sekaligus menjayakan semua projek... Thank you..."
"Err... By the way. I'm not available... I'm someone fiance... My heart full with the name of my lovely fiance... NN... Sorry, again..."
"Ala..." Again... Suara-suara pengacau...
"Ok, ok... Emm... For managers... We're having a meeting after this with our new CEO in the meeting room 3rd floor... Yang lain... Dismiss..."
Nadia mula mengemas barang peribadinya untuk naik ke tingkat 3 seperti yang diarahkan Puan Emelia Ezlyn...
"Err... Nadia..."
"Ya... Puan Adila.."
"Come, kita naik bersama..."
"Err... Boleh... Silakan..."
Mereka melangkah memasuki lif ke tingkat tiga... Tanpa Nadia sedari, Chyril turut berada di dalam lif tersebut... Chyril berdiri betul-betul di belakang Nadia... Chyril cuba mengusik jari Nadia... Nadia terkejut apabila dia memusingkan tubuhnya...
"Hubby..." Cepat-cepat Nadia menekup mulutnya.
"Behave Chyril..." Tegur Puan Emelia... Malu Nadia... Tak perasan ada Puan Emelia dan Chyril dalam lif. Sementara Puan Adila hanya mampu melihat tanpa berani bersuara...
Maaf sebab tak update semalam... Sis sakit kepala sangat the whole day... Mood pun swing... Hari ni dapat update... Enjoy reading...
Share this novel