BAB 26 - DCCC - MIMPI

Romance Completed 34765

"Assalammualaikum ibu, babah..."

"Waalaikumussalam... Kakak, macamana menantu mata biru ibu...? Ada apa-apa perubahan...?"

"Masih sama, bu... Tapi, nampak ada sedikit perubahan... Tengok ni... Menantu mata biru ibu ni, asyik nak tidur je... Tak nak bangun..." Telefon bimbitnya di hala ke wajah Chyril...

"Hubby, tengok ni... Ibu babah tengah tengok hubby... Bangunlah, hubby... Ramai rindukan hubby ni..." Hidung mancung Chyril dicuit.

"Kakak... Sudahlah tu... Biar Chyril sedar dulu... Jangan buat dia macam tu... Ibu tahu, kakak sedih... Tapi, jangan buat macam tu sayang... Anak ibu, kuatkan?" Ujar ibu memberi kekuatan pada anak daranya yang bakal bergelar seorang isteri kurang sebulan dari sekarang.

"In shaa Allah, bu... Kakak tak apa-apa... Ibu jangan risau tau..."

"Ibu, babah tahu, kakak seorang yang kuat..."

"Ibu, babah... Pasal perkahwinan tu..."

"Takpe kakak... Kita settlekan mana yang penting dulu... Chyril masih tak sedar, kan? Banyak bersabar ya? Setiap yang berlaku ada hikmahnya. Babah nak kakak kuat, tabah hadapi ujian Allah... Ni baru sikit... Banyak lagi ujian yang akan datang nanti..."

"In shaa Allah, babah... Terima kasih banyak sebab faham keadaan kakak..."

"Jangan bimbang... Hal kat sini, nanti ibu dan babah settlekan... Yang penting, kakak jaga Chyril baik-baik... Kakak pun, jaga kesihatan, jaga diri..."

"In shaa Allah, bu... Emm, kakak nak letak telefon dulu... Nanti kakak telefon ibu babah lagi ya?"

"Yelah... Kirim salam kat mummy, daddy dan Camelia... In shaa Allah, semuanya akan baik... Kakak jangan berhenti berdoa, ya...?"

"In shaa Allah, bu... Kakak letak telefon ya, bu..." Ibu mengangguk.

"Assalammualaikum..."

"Waalaikumussalam..." Talian diputuskan... Telefon bimbitnya diletakkan di sisi... Tangan kekar Chyril yang tidak berbalut, diusap perlahan.

"Hubby... Bangunlah... Tak kesiankan honey ke? Honey sorang-sorang je. Hubby tak sayang honey...? Bangunlah... Honey rindukan hubby.... Honey rindu manja hubby."

"I miss your husky voice... I miss your smile... I miss your blue eyes... Please... Bangunlah. Bertahanlah untuk honey... Untuk kita... Our wedding just a round corner... Hubby sedar cepat ya... Honey nak hubby... I want you to be mine... Always mine... I love you, hubby..." Nadia melekapkan dahinya di lengan kekar Chyril... Terasa matanya ingin tertutup...

"I'll be yours... You'll always be mine... I love you too..." Nadia terpempam mendengar suara husky milik lelaki yang berjaya mencuri hatinya selepas babah. Perlahan kepala diangkat memandang seraut wajah yang cukup dirindui.

"Hubby...?"

"Hai honey..." Suara serak-serak basah menyapa telinganya. Air mata yang mula bertakung dikelopak mata, berjujuran melihat keajaiban yang berlaku. Menurut doktor, Chyril akan sedar dalam lima ke enam hari kerana luka parah yang dialaminya. Kuasa Allah, tiada siapa yang mampu menidakkannya...

Nadia terus memeluk tubuh Chyril yang masih berbalut dan terbaring. Terhinjut-hinjut tubuh Nadia menahan tangisan... Chyril menjadi sebak melihat keadaan Nadia...

"Honey... It's ok... Hubby is with you..." Kepala Nadia diusap perlahan. Nadia masih dengan tangisannya...

"Honey... Please... Hubby ok... Don't worry... Sikit je ni... Thank you sayang... for always be by my side."

"I love you... I miss you..." Perlahan-lahan Nadia mengangkat wajahnya... Mata merah dan air mata yang masih mengalir, diusap Chyril dengan ibu jarinya.

"Thank you for always be by my side... I love you so much..."

"I love you too... I miss you..." Wajah Chyril yang penuh luka dan kemerahan, diusap...

"I miss you, too..." Chyril melebarkan senyuman... Nadia mengelap air matanya dengan belakang tangan...

"Hubby nak air...?" Chyril menggeleng... Alat pernafasan dicabut dari mulutnya.

"Hubby nak makan? Honey ambikkan ya...?" Chyril menggenggam erat tangan Nadia...

"I just want to see you in front of me... I just want you... Only you..." Nadia dah merona... Chyril kalau part romantik, memang boleh tertanggal kepala lutut... Lemah gemalai jadinya tubuh badan.

"Honey betulkan katil ni, ya?" Chyril mengangguk. Nadia menyelaraskan kedudukan katil... Tilam dibiarkan sedikit tegak di bahagian kepalanya... Memandangkan Chyril masih belum boleh bergerak sepenuhnya... Nadia atau jururawat lelaki yang bertugas yang akan membantu Chyril...

"Alhamdulillah... Hubby dah sedar..." Bantal di kepala Chyril ditegakkan...

"Berapa lama hubby tak sedar?"

"Dua hari..."

"Lama jugak... Macamana honey boleh ada kat sini...?"

"Nantilah honey ceritakan... Sekarang yang penting kesihatan hubby. Hubby nak air...?"

"I want you..." Merona wajah Nadia... Tangan Nadia digenggaman, dikucup.

"Nanti... Honey nak inform doktor... Hubby dah sedar..." Chyril mengecilkan matanya. Tangan Nadia tidak dilepaskan...

"Hubby... Sekejap je... Nanti honey masuk semula..." Chyril menghela nafas... Tangan Nadia dilepaskan. Nadia keluar sebentar sebelum kembali semula dengan seorang doktor wanita di belakangnya...

Beberapa minit setelah diperiksa, doktor mengesahkan Chyril dah sedar sepenuhnya. Cuma kecederaan yang dialami Chyril akan mengambil sedikit masa untuk pulih.

"Thanks honey..." Nadia tersenyum manis. Nadia menghulurkan segelas air putih dan sekeping roti untuk Chryil. Chyril menyambut huluran tangan Nadia sebelum menarik Nadia rapat dengan dengannya.

"Hubby... Makan ni dulu... Hubby dah 2 hari tak makan apa-apa..."

"Thanks baby..." Nadia memandang wajah Chyril yang sudah sedikit membaik. Walau masih dipenuhi dengan luka-luka dan lebam, wajah Chyril masih tetap kelihatan kacak di matanya.

"Why are you looking at me like that?"

"It's hurt me... Your face..." Wajah Chyril disentuh. Jari-jemari Nadia ditarik lalu diletakkan di bibirnya... Nadia merona.

"Hubby dah ok, kan...? Don't worry... Honey tak cerita lagi macamana honey boleh sampai sini...?"

"Emm... Honey tunggu hubby call... Tapi, hubby tak call, pun... Honey ambik keputusan untuk call hubby... Lama... Takde orang angkat... Finally, Cam yang jawap... Cam beritahu hubby accident... Kalau honey tak call, sampai bila-bila pun honey tak tahu hubby accident..." Air mata bergenang di kelopak mata.

"Hei... Baby... I'm sorry... Dah takmu nangis... Hubby ada kan... In front of you..." Pinggang Nadia dirangkul... Nadia menghamburkan tangisannya dalam dakapan Chyril...

"I don't want to loose you..." Terhinjut-hinjut badan Nadia menahan tangisan.

"Me too... I love you so much... Please... Hubby ok ni... Baby... Shu... Shu... It's ok..." Belakang Nadia diusap perlahan...

"Auch..."Jeritan kecil Chyril mengejutkan Nadia... Cepat-cepat Nadia mengalihkan kepalanya dari badan Chyril...

"Hubby... I'm sorry... I'm so sorry..." Nadia menggosok kecederaan Chyril perlahan-lahan.

"It's ok, baby... It's ok... Hubby tak teruk, pun. Come." Tangan Nadia ditarik mendekati Chyril...

"You know what... Semalam hubby mimpi."

"Mimpi...? Mimpi apa...? Hubby... Don't play-play..." Tergelak kecil Chyril dengan telatah Nadia... Garang semacam je...

"Amboi... Garangnya... Sejak bila dah pandai nak cemburu ni...?" Nadia menunduk malu... Dagunya dipaut... Mata bertentangan...

"You know what... Dalam mimpi tu, someone kiss my lips..." Tiba-tiba wajah Nadia membahang... Rasanya hari tu, memang dia ada kiss bibir Chyril...

'Takkan dia sedar kot? Bukan dia tak sedarkan diri ke?'

"Kenapa? Hubby suka ya kena kiss dengan perempuan lain?"

"Baby, hubby tak cakap pun ada perempuan lain... Hubby cuma bagitahu 'someone'..." Terasa pipinya kepanasan.

"Kenapa pipi honey kemerahan...?"

"Eh, mana ada...? Taklah... Panas kot..."

"Really...? I thought honey yang kiss bibir hubby... Ish, melepaslah..."

"Hubby....? Tak padan dengan yang sakit..."

"Honey...? Hey, kenapa nak marah ni...? Hubby berguraulah... Hubby tak nak orang lain... I just want your kiss... Your lips..."

'Ish, abang mata biru aku ni... Suka buat aku cair tau... Ish... Lemah lutut akulah...'

"Assalammualaikum..."

"Waalaikumussalam..." Nadia dan Chyril memandang ke arah empunya suara...

"Mummy, daddy... Silakan..."

"Alhamdulillah... Anak mummy dah sedar... Good to see you, son..." Dahi Chyril dikucup perlahan...

"Thanks mummy..."

"Good to see you, son..." Daddy mengusap bahu Chyril.

"Thanks dad..."

"Nadia... Ni mummy bawakan makanan untuk korang... Nanti makan ya..."

"Thanks you, mummy... Susahkan mummy je..."

"Ish, apa yang susahnya... Mummy memang suka masak... Lagipun hari ni, mummy daddy tak busy sangat... Kesian pulak nak bagi Nadia makan makanan kat hospital ni... Bukannya sedap pun..."

"Nadia tak kisahlah mummy... Eh, mummy, daddy... Camelia...?"

"Oh... Cam ada kat balai polis... Settlekan kes langgar Chyril... Nanti dia datanglah tu... Dah, makan dulu..."

"Sekejap lagilah mummy... Bagi, Chyril makan dulu ya... Dah alang-alang mummy daddy ada kat sini... Bolehlah tengokkan Chyril, sekejap..."

"Where do you want to go, honey?" Soal Chyril... Takut sangat Nadia nak tinggalkan dia...

"Tak kemana... Honey nak mandi sekejap... Tak selesalah..."

"Emm, ok... Just take your time... Mummy daddy tunggu..."

"Thanks mummy..." Nadia mengambil beg lalu dibawa ke washroom yang disediakan di dalam ward. Hampir 15 minit... Nadia keluar dengan rambut basahnya yang sedikit basah...

"Eh, kenapa tak makan lagi... Dah pukul, berapa ni, hubby...? Eh, Cam... Bila sampai...?"

"Baru je... You macam tak tahu pulak perangai 'hubby' you ni... Nak you suaplah... Apa lagi... Mengada je...?"

"Ish, budak ni... Sibuk je... Are you jealous?"

"Excuse me... No way adik nak jealous-jealous... Buang masa je... I ada buah hati I, ok..."

"Wow! Impressed... Siapa lelaki malang tu?"

"Hubby... Tak baik cakap macam tu..."

"Sorry, honey..."

"Padan muka..."

"Cam, you tak cakap pun you dah ada buah hati...?"

"Ala... Baru je lagi... Nantilah I cerita kat you... Actually, I ada cerita yang lagi interesting..."

"Kenapa? Adik nak kahwin ke...?"

"Ish, mummy ni... Adik baru je kawan dengan dia... Awal lagilah... Bukan pasal adik... Tapi, pasal kes langgar abang..."

"Just straight to the point, Camelia..."

"Ish, abang ni! Ok... Pasal kes abang tu... Pihak polis dah tahu siapa pelakunya..."

"Siapa, dik...? Just tell me..."

"Chyril... Be patient..."

"Sorry daddy... Chyril takkan maafkan dia... I can't understand, kenapa dia langgar Ril? Apa salah Chyril...?"

"Hubby, dengar apa kata Cam dulu, ya...?" Pujuk Nadia...

"Actually, it's Susan..."

"Susan? Susan Shannon...?"

"Yes... Susan Shannon..."

"Tapi, kenapa? Kenapa dia buat macam tu...? Apa salah Chyril pada dia...? Oh my gosh!" Chyril meraup wajah dengan sebelah tangannya.

"Remember... Abang tolak dia masa dia datang a few days ago... She ask you to marry her?"

"She didn't ask me but she forcing me!"

"Hubby..."

"Susan takde hak nak paksa Ril!... Ril tak pernah sentuh dia pun..."

"Ril... Please... I know you... But, please... Calm down..." Tegur daddy.

"Hubby..." Nadia mengusap belakang Chyril untuk meredakan kemarahannya.

"Sebenarnya, Susan... She passed away yesterday..."

"What?"

"Yeah... She passed away yesterday... Bunuh diri..."

"But, why?"

"Parents dia dapat tahu dia yang langgar abang... Then, parents dia tahu dia mengandung... So, parents dia tak terima dia lagi..."

"How do you know?"

"Tadi adik ke balai polis... Pollis yang mengendalikan kes abang ni yang call... Polis juga menjumpai sekeping surat yang ditulis sendiri oleh Susan... She asking for forgiveness... Dari parents dia and from you, abang..." Chyril terdiam...

"Susan juga meninggalkan duit sebanyak 500k dan apa yang mengejutkan lagi... Susan sebenarnya menghidap HIV positif..."

"HIV?"

"Ya..."

"Tapi... Kematian dia...?"

"Susan terjun dari balkoni kondo..."

"Allahuakhbar..." Chyril terdiam...

"Sudahlah tu... Kita doakan dia. Chyril... Please buang perasaan marah tu... Susan dah takde pun..."

"In shaa Allah, mummy..." Chyril rasa simpati pada Susan... Tak sangka begitu sadis kematian Susan... Kenapa begitu jalan yang Susan pilih...

**************************

"Hubby... Honey ada cuti dua hari je lagi ni... Then, honey nak kena balik ke Malaysia..."

"Honey nak tinggalkan hubby...?"

"Hubby, I'm working sayang... Another 3 weeks. Please be patient..."

"3 weeks... Lama sangat tu, baby..."

"Hubby... Janganlah... Honey makan gaji kan...? Kesian pulak aunty Emelia kena handle sorang-sorang..."

"Honey tak kesian hubby ke?"

"Hubby sayang... Honey balik nak settle kerja kat sana... Lagipun, nanti hubby akan datang sana kan... Hanya tinggal dua minggu lebih je before majlis nikah kita..." Chyril terbaring lesu...

"Hubby... Janganlah macam ni...? Hubby tak kesiankan honey ke...? Banyak lagi kerja nak buat... Lagipun, barang kahwin belum siap sepenuhnya tau... Nanti tak siap, macamana?"

'Ah, sudah... Abang mata biru merajuk... Ish, nak kena hempuk ni...'

"Hubby..."

"You don't love me, don't you?"

"Astaghfirullahalazim... Hubby...? Kenapa cakap macam tu...? I love you so much... Tapi, honey nak settlekan kerja kat Malaysia before our wedding... Please... Jangan macam ni..." Chyril mengalihkan pandangannya dari Nadia...

"Hubby... Lagipun, hubby dah boleh discharge hari ni..." Nadia merapati Chyril... Jari-jemari Chyril digenggam... Di bawa ke bibir lalu dicium perlahan.

"Sayang... Please trust me... I love you with the bottom of my heart... Honey tak pernah terfikir kita akan dipertemukan begini... Tapi, jodoh dan pertemuan kuasa Allah, kan... Lagi 3 minggu. Tiga minggu je lagi, I'll be yours... I will follow you wherever you go... Without hesitate... Please, look at me..." Perlahan-lahan Chyril mengalihkan pandangannya pada Nadia...

Mata merah kemerahan... Jelas kelihatan, air mata Nadia bergenang di kelopak matanya...

"I'm sorry... Hubby minta maaf... Hubby hanya fikirkan diri hubby sendiri... Hubby jadi so selfish... Please forgive me..." Tubuh Nadia dirangkul... Dicium berkali-kali dahi dan ubun-ubun Nadia. Nadia menangis di dada bidang Chyril.

"Honey love you..."

"Hubby love you too..." Perlahan-lahan Nadia mengangkat wajahnya dari dada Chyril yang masih berbalut. Chyril merenung wajah gadis idamannya... Wajah yang sering menjadikan dia angau. Yang sering menghantui tidur malamnya.

Another new chapter updated... Please, enjoy reading...

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience