7. Kehadiran Azki

Romance Completed 6852

Tak membutuhkan waktu lama, kini mobil Azki telah terparkir dengan rapi di depan loby perusahan, melihat kedatangan Azki dua scurity segera menghampiri Azki, mereka membungkuk sopan kepada wanita itu, Azki pun melemparkan senyum kepada mereka.

"Selamat siang, Nyonya muda." sapa mereka ketika Azki sudah benar-benar turun dari mobil.

"Selamat siang, Pak, dan terima kasih." balas Azki dengan ramahnya di ikuti dengan senyum manis yang membuat siapa saja merasa terhipnotis ketika melihat senyum itu.

Setelah membalas sapaan dari scurity, Azki dengan langkah yang begitu elegan berjalan masuk ke dalam perusahan, Vania yang juga kebetulan berada di depan resepsionis kaget mendapati kedatangan Azki siang ini. Vania pun memasang wajah imut nya menghampiri Azki.

"Azki, ada apa?" tanya Vania dengan suara yang begitu lembut.

Mendengar nama nya di panggil dan cukup mengenali suara itu Azki pun berbalik dan mendapati Vania yang tersenyum lebar kepada nya, namun Azki tidak bodoh, ia cukup tau jika senyum di wajah Vania adalah senyum palsu. Namun Azki tak ingin membuat Vania curiga pun, segera menjawab lontaran pertanyaan dari sepupu nya itu.

"Apa aku tidak boleh datang ke perusahan aku sendiri!" balas Azki datar.

Vania begitu terkejut mendengar ucapan Azki, pasal nya selama ini ia tau jika Azki adalah wanita lemah lembut, melihat perubahan di raut wajah Vania, Azki pun segera menepuk pundak sepupu nya itu.

"Haha.. Vania, aku bercanda. Apa Jerry ada di ruangan nya? aku merindukan Jerry maka dari itu aku kesini." ucap Azki di ikuti tawa renyah nya namun di akhir kalimat nya ia jelas ingin membuat sedikit drama di depan Vania, ia penasaran dengan ekspresi Vania ketika mendengar diri nya merindukan Jerry. Dan benar saja, seketika wajah Vania menjadi suram, terlihat jelas jika wanita itu sedang mengepalkan tangan nya dengan kuat.

"Ya sudah, aku pergi menemui Jerry dulu, ya." pamit Azki dan segera berbalik, saat itu juga senyum di wajah nya perlahan memudar di gantikan dengan wajah datar tanpa ekspresi.

Azki tak ingin membuang-buang waktu, ia ingin segera menghentikan kegilaan Jerry. Ia tidak akan membiarkan siapa pun menghancurkan kerja keras Ayah nya selama ini.

Di ruang rapat, tampak Jerry menahan kekesalan nya di karenakan para direksi tidak ingin mengambil keputusan sebelum mereka mendengar langsung dari CEO Curvy Company yang tak lain Anesya Azkila Rahzheda anak dari Murat Curvy Rahzheda yang di ketahui menjadi pewaris satu-satu nya kekayaan Rahzheda.

"Apa kalian pikir saya berbicara omong kosong? Azki istri saya, dan semua ini di minta langsung oleh Azki, ia sedang sibuk mengurus Ayah mertua saya di rumah sakit, oleh karena itu saya berbicara mewakili istri saya!" tekan Jerry dengan marah, ia meruntuki Azki, jika saya bukan karena harta dan tahta ini yang masih belum di tangan nya, mungkin ia akan segera menghabisi Azki.

'Sial kamu Azki, mungkin dengan kematian kamu mereka para pria blangkotan ini pasti akan segera menyetujui aku sebagai pimpinan perusahan menggantikan Ayah mu yang sakit-sakitan itu'

Tiba-tiba terdengar sepatu high heels yang beradu dengan lantai berjalan mendekati ruangan mereka, seketika ruangan itu menjadi hening kala pintu ruangan itu di dorong dari luar, tampak sosok Azki berdiri dengan anggun nya.

"Ada apa? mengapa kalian melihat saya seperti itu? apa saya datang di waktu yang sala?" tanya Azki pura-pura tidak tau apa yang sedang terjadi di ruangan itu.

Semua menunduk malu, mereka tak berani memandang ke arah Azki, pasal nya tak satu pun dari mereka yang mengabari Azki mengenai rapat dadakan ini. Seorang pria yang menjadi kepercayaan Azki dan Ayah nya berdiri dan menyambut kedatangan presdir mereka.

"Selamat siang presdir Azki, mari." sapa pria muda itu dan mempersilahkan Azki duduk di kursi yang di duduki Jerry suami nya.

Jerry tercengang, ia berpikir keras siapa yang memberitahukan Azki mengenai rapat internal ini, ia pun menatap tajam pria yang menyapa Azki, namun pria itu hanya mengangkat kedua bahu nya, sebagai tanda ia tidak tau dengan kedatangan Azki.

Azki berjalan ke arah Jerry dan tersenyum lebar ke arah suami nya.

"Aku mencari mu sayang, dan ternyata kau sedang di sini." sapa Azki sembari berdiri di depan Jerry.

"Kau tidak seharusnya masuk ke sini, Azki. Kami sedang membahas beberapa hal penting, tidak etis jika kamu tiba-tiba masuk dan membuat rapat internal ini kacau." Jerry berbicara dengan lembut nya namun semua orang tau jika ucapan Jerry menanda kan jika ia tidak suka keberadaan Azki di ruangan rapat.

Azki diam mengamati ekspresi Jerry, ingin sekali diri nya mengatakan jika ini perusahan nya dan kapan pun ia ingin berkunjung tak ada satu pun yang bisa melarang diri nya. Namun sebisa mungkin Azki menahan kemarahan nya, ia tersenyum ke arah Jerry.

"Apa kedatangan saya ke sini mengganggu rapat internal kalian?" tanya Azki dengan datar nya dengan ekspresi wajah yang berubah dingin mengarah ke arah para dewan direksi.

"Tidak presdir, ini perusahan anda jadi kapan pun dan di mana pun keberadaan anda kami dengan senang hati berjumpa dengan presdir Azki. Bagaimana para dewan direksi?" balas seseorang yang berdiri di kubu Azki dan Murat.

"Iya," timpal yang lain membenarkan ucapan salah satu direksi.

"Kamu sudah dengar sendiri kan sayang, jika kehadiran aku di ruangan ini sangat tidak mengganggu rapat internal kalian." ucap Azki yang kembali menatap Jerry dengan manja.

"Pergilah, tunggu di ruangan ku saja! jangan pernah masuk kesini lagi." usir Jerry dengan menekan beberapa kalimat terakhir nya.

Sungguh Azki tak terima di usir Jerry dari ruangan itu, ia tidak dapat membendung rasa malu di depan direksi, kali ini Azki kembali menatap para dewan direksi dengan tatapan tajam, seperti tau dengan kode yang di berikan Azki, salah seorang direksi pun mulai berbicara.

"Tuan Jerry seperti permintaan anda tadi, sekarang kita tanya kan keputusan mengenai pergantian posisi pimpinan perusahan ini kepada presdir Azki mumpung beliau ada di sini saat ini." ucap salah satu pria tua dan mendapatkan anggukan kepala dari para dewan direksi lain.

"Tunggu, apa maksud anda Tuan Redolf?" tanya Azki pura-pura tak mengerti kemana pembicaraan direksi Redolf.

"Bukan nya anda telah menyetujui perihal penurunan jabatan pimpinan Murat, Tuan Jerry baru saja meminta kami untuk mengangkat diri nya sebagai pimpinan CURVY Company. Bukan begitu, Tuan Jerry?" jelas Redolf dan kembali memandang Jerry yang berdiri di samping Azki.

"Saya tidak pernah menyetujui atau pun memberikan mandat kepada suami saya untuk mengganti posisi Ayah di perusahan ini. Apa ada yang tidak aku ketahui Jerry?" kini Azki mengedarkan pandangan ke arah Jerry dan meminta penjelasan Jerry hanya dengan isyarat mata nya.

Baru saja Jerry hendak bicara, namun Azki mengangkat tangan nya dan isyarat tangan Azki sudah membuat Jerry bungkam.

"Saya Anesya Azkila Rahzheda, selaku pemegang saham terbesar di perusahan ini, mengatakan jika siapapun tidak akan bisa menggantikan posisi Ayah saya di perusahan ini, jika ada yang berani menentang perintah saya, maka bersiap lah angkat kaki dari perusahan ini, tanpa saham dari kalian pun saya masih mampu menarik investor untuk bergabung dengan perusahan ini, dan akan saya bukti kepada kalian yang berani bermain curang dengan saya!" tekan Azki dengan mantap, semua yang melihat raut kemarahan di manik mata presdir Azki pasti akan bergidik ngeri.

Kini ruang rapat yang tadi nya begitu tenang dan hanya terdengar beberapa orang yang berdiskusi kini mulai kacau saat beberapa direksi berbisik bisik dan menatap ke arah Jerry, melihat itu sungguh Jerry tidak ada muka lagi, Azki sudah berhasil membuat ia menjadi bahan ejekan di ruangan tersebut.

"Aku tunggu kamu di ruangan ku, Jerry." ucap Azki dan berlalu keluar dari ruangan itu dengan wajah datar nan dingin.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience