6. Sisi lain Azkila

Romance Completed 6852

Tak ingin membuang waktu lebih lama lagi, Azkila pun menyeret Rika seperti binatang. Entah apa yang akan di lakukan wanita itu kepada sang Ibu tiri. Azkila pun mendorong tubuh Rika masuk kedalam mobil milik nya, namun mengingat jika Rika akan memperlambat segala nya, Azki pun memukul tengkuk Rika hingga wanita tua itu jatuh pingsan. Setelah memastikan Rika yang sudah tak berdaya, Azki pun memacu mobil nya membelah jalan yang amat sangat padat di pagi hari.

AKU AKAN MENUNGGU KAMU DI MARKAS, CEPATLAH KESANA. pesan yang di kirimkan Azki kepada seseorang.

Hampir dua jam lama nya, Azki mengemudi hingga tiba di mana mobil nya berhenti di sebuah rumah kecil, ia turun dan kembali menyeret tubuh Rika, entah wanita itu sadar atau tidak namun yang pasti Azki tak memperdulikan nya. Di sebuah rumah kecil, Azki pun membawa tubuh lemas Rika, ia masuk dan berlalu terus hingga mentok di salah satu pintu yang berada di dapur. Azki pun mendorong tubuh Rika setelah pintu itu terbuka, tubuh Rika bukan terperosok ke lantai namun ia jatuh dari tangga. Pintu yang di buka Azki bukan hanya sebuah kamar tidur melainkan pintu itu adalah pintu penghubung ke sebuah ruang bawah tanah. Jeritan kesakitan pun terdengar memilukan, namun Azki tak menggubris sama sekali.

"A-zki, mau apa kamu?" tubuh Rika gemetar ketakutan, ia tak mengenali sosok di depan nya.

Azki pun menyetarakan posisi nya dengan Rika, ia tersenyum menyeringai. "Apa kau takut Rika?" tanya Azki dengan sorot mata tajam.

"Ampuni aku Azki, aku mohon lepaskan aku. Aku janji nggak akan mengatakan apapun yang terjadi hari ini." mohon Rika dengan wajah memelas.

"Ampun? hahaha, tidak akan!" desis Azki dan kembali melayangkan tamparan di wajah Rika.

"Kau iblis Azki, kau bukan manusia!" teriakan Rika membuat darah Azki mendidih.

Azki menatap tajam sosok di depan nya, entah setan apa yang sudah merasuki tubuh nya, ia pun meraih pistol yang ada di atas nakas, dengan satu tangan ia menarik pelatuk dan mengarahkan pistol tersebut ke arah kaki Rika.

Door

Rika menjerit kesakitan kala timah panas dari pistol tersebut menembus kaki nya. " Aakkkhh." teriakan Rika kembali menggelegar di ruangan itu.

Azki tersenyum puas, ia merasa bahagia bisa membalas perlakuan Rika kepada nya dan Gio selama ini.

"Ini balasan atas kejahatan kamu selama ini!" ucap Azki datar. "Dan ini atas kematian Gio!" ucap Azki lagi dan hendak menarik pelatuk nya namun terhenti saat mendengar suara pintu yang di buka dari luar.

"Kil, jangan kotori tangan kamu. Biarkan wanita ular ini menjadi tawanan ku!" ucap seseorang yang sedang menuruni tangga.

"Baiklah, wanita ular ini akan menjadi tawanan mu! pastikan ia takkan pernah keluar dari sini." balas Azki dan berjalan menuju sebuah ruangan yang terdapat banyak layar monitor.

Ia duduk dalam diam, mata nya terus saja fokus pada layar monitor di depan nya. Berulang kali ia berdecak kesal kala melihat rekaman demi rekaman yang ada di depan nya.

"Nay, kemarilah!" panggil nya pada sosok sang sahabat.

Nayara wanita yang sering di panggil dengan sebutan Nay itu pun segera masuk ke ruangan di mana Azki berada.

"Liat lah, kecurigaan kita tidak salah lagi. Ternyata Jerry adalah anak dari Burack Manov, selama ini kita di kelabui oleh mereka, dan wanita ular itu ternyata Ibu nya Jerry." ucap Azki terlihat sangat serius.

"Jadi wanita itu, Erika Manov. Sungguh gila, kenapa kita tidak menyadari itu. Jadi kesimpulan nya, wanita itu berpura pura menikahi Ayah kamu demi mendapatkan seluruh harta dan tahta Ayah kamu?" Nay geleng-geleng, ia tak habis pikir, hal sebesar ini mereka bisa kecolongan, tak pernah ada kata gagal di kehidupan ia dan Azkila, sekalipun misi terberat mereka akan berhasil, namun meski mereka baru menyadari nya sekarang toh semua nya belum terlambat, pikir nya.

"Apa yang akan kita lakukan selanjutnya?" tanya Nay sembari memandang wajah Azki yang tampak terlihat sedih kala mengetahui pria yang sangat di cintai nya ialah buronan yang selama ini di cari mereka.

"Minta Fadel untuk kesini, ia yang akan mengawasi Erika selama kita di lapangan, dan segera ajukan CV kamu ke perusahan aku, mulai besok aku akan kembali mengambil alih perusahan. Saat ini hanya itu yang bisa kita lakukan untuk menggali informasi sebanyak mungkin." jelas Azkila.

"Tersenyumlah, jangan sekali pun kau menangisi pria bajingan itu." ucap Nay yang tau jika sahabat nya hanya berpura pura tegar di depan nya, persahabatan mereka layak nya adik kakak, Nay begitu menyayangi Azkila begitu pun sebalik nya.

"Aku pergi dulu, kau urus wanita ular itu sampai Fadel datang." pamit Azkila sembari memeluk sahabat nya.

Anesya Azkila Rahzheda, wanita cantik yang terlahir dari keluarga yang cukup berpengaruh, meski terlahir dari keluarga terpandang tak membuat ia menjadi pribadi yang sombong dan angkuh, wanita pemilik paras cantik itu selalu bersikap sopan dan baik pada siapapun, tak sekalipun gadis itu memandang rendah kasta di bawah nya, bagi Azki menghormati seseorang akan lebih terlihat bernilai di bandingkan dengan merendahkan seseorang, bagi nya setiap tutur kata akan mencerminkan kepribadian orang itu.

Tanpa di ketahui anggota keluarga, gadis itu diam-diam bergabung dengan Intelijen rahasia demi menggali informasi mengenai kematian sang Ibu dan siapa di balik itu semua. Ia tak segan menghabisi para tersangka jika saat di eksekusi melakukan perlawanan. Bagi kebanyakan orang, Azki adalah pribadi yang sopan dan baik pada keseharian nya namun di balik itu semua ia adalah Elang hitam yang tak ada belas kasih sedikit pun. Seperti hal nya saat ini, ia tak tanggung-tanggung menembak Ibu tiri nya sendiri.

"Di sini saya sebagai wakil CEO sekaligus menantu Ketua Curvy Company, ingin meminta dukungan kepada para direksi untuk mengangkat saya menjadi pimpinan perusahan menggantikan mertua saya yang sedang sakit parah. Jika di perkenankan saya berjanji akan memajukan perusahan ini. Sekian dan terima kasih." ucap nya dengan percaya diri.

Di lain tempat, tepat nya Curvy Company, seorang pria sedang memimpin sebuah rapat, di dalam ruang rapat itu pun terlihat para direksi sedang berbisik bisik kala pria yang memimpin rapat meminta dukungan kepada mereka.

NYONYA MUDA, SAAT INI TUAN JERRY SEDANG MENCALONKAN DIRINYA SEBAGAI PEMIMPIN BARU DI PERUSAHAN INI UNTUK MENGANTIKAN KETUA MURAT. pesan itu pun di kirimkan kepada Azkila.

Azkila baru saja memutar mobil nya kembali ke rumah namun tiba-tiba ia berbalik arah ketika menerima pesan yang di kirim kan orang kepercayaan nya.

SAYA AKAN SEGERA KESANA, PASTIKAN TAK SEORANG PUN YANG MENYETUJUI PERMINTAAN JERRY. balas Azkila dengan cepat nya, ia pun mengendarai mobil nya dengan kecepatan tinggi.

" Sebegitu ingin kah kau Jerry dengan jabatan itu? sehingga kau ingin menggeser posisi Ayah ku! tak akan ku biarkan semua rencana kamu berjalan mulus, kita lihat saja siapa yang akan menjadi pemenang nya." gumam nya dengan marah, ia tak menyangka jika Jerry benar-benar ingin menghancurkan keluarga nya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience