Sudah 8 bulan lama nya, Khenet tak kunjung menemukan keberadaan Azki, gadis itu bagai di telan bumi tak satu pun dari para anak buah nya mendapatkan informasi mengenai keberadaan Azki, hingga tiba di mana pria berparas tampan dan dingin itu pun terjun langsung mencari keberadaan wanita yang sungguh membuat diri nya berantakan. Ia cukup yakin jika saat ini wanita yang telah berhasil mencuri hati nya sedang mengandung, pasal nya sejak delapan bulan yang lalu ia terus saja mengalami Couvade Syndrome di pagi hari hingga masuk di bulan ke empat mual yang sering menyerang nya perlahan hilang.
Khenet tak ingin lagi membuang waktu, keyakinan nya untuk mencari keberadaan Azki sudah sangat bulat, ia tak ingin di anggap sebagai pria bejat dengan melepas tanggung jawab setelah apa yang di lakukan nya.
Hubungan Khenet dengan Mommy nya pun berangsur terjalin kembali meski Khenet kerap sekali memasang wajah datar dan dingin tapi mengingat permintaan sang Daddy, Khenet akhir nya menerima kembali sang Mommy dengan kenyataan ia memiliki seorang adik perempuan seibu, awal nya Khenet tak bisa menerima kehadiran Sandrina namun seiring berjalan nya waktu hubungan kedua kakak beradik itu terjalin baik.
Seperti saat ini, dengan bujuk rayu Sandrina, Khenet akhir nya menemani sang adik untuk berbelanja di salah satu pusat perbelanjaan. Sedikit pun Khenet tak merasa risih dengan tingkah Sandrina yang selalu menempel ke arah nya, ia begitu menyayangi gadis itu, bagi nya kebahagian sang adik adalah prioritas kedua nya, ia selalu mewanti wanti sang adik untuk tidak bergaul secara bebas meski sang adik berprofesi sebagai seorang model papan atas di salah satu agensi di bawah naungan Toricelly.
"Na, udah yah. Kakak capek mondar mandir kesana kemari, jika kamu mau kakak bisa menghadirkan beragam pakaian dengan mendatangkan beberapa perancang baju di apartemen kamu, ada beberapa hal yang harus kakak kerjakan." jelas Khenet dengan suara yang begitu lembut, ia senang bisa memanjakan adik perempuan nya itu.
"Nggak seru kak! di sini kita bisa sekalian cuci mata, aku ingin menghabiskan waktu berdua dengan kakak jadi berhentilah membujuk ku kak, karena itu tidak akan mempan!" ketus Sandrina dengan mencebik kan bibir nya.
"Okok.. mau apa lagi." tampak Khenet menghembuskan nafas nya dengan pelan, ia tak ingin membuat sang adik bersedih.
"Kakak, temani aku ketemu teman satu agensi ku yah? dia wanita cantik dan sangat baik, ia selalu membantu ku, aku ingin kakak mengenal nya, mau yah?" bujuk Sandrina, ia yakin Khenet tidak akan menolak segala yang di ingin kan nya, ia berencana menjodohkan teman se agensi nya dengan sang kakak.
"Terserah kamu saja, Na. Tapi setelah itu kakak harus kembali ke kantor, ada beberapa berkas yang harus kakak selesai kan." Khenet terus saja mengikuti keinginan Sandrina, tanpa tau maksud dari permintaan adik nya itu.
Ya, sebenarnya Sandrina bukan lah anak kandung dari Angeli, Sandrina adalah anak bawaan dari suami kedua nya, yang notabene nya Sandrina adalah anak tiri Angeli, Angeli kembali menipu Khenet dan Hanthon dengan mengatakan jika Sandrina adalah adik seibu Khenet, maka dari itu Hanthon menerima Sandrina dan membujuk Khenet untuk mengakui Sandrina sebagai adik nya, semua itu sudah di rencanakan oleh Angeli beserta suami dan anak tiri nya itu demi mendapatkan kekayaan Toricelly.
Tak tanggung-tanggung Khenet selalu melimpahkan kemewahan kepada Sandrina, kerap sekali Khenet mengirimkan aksesoris maupun barang barang limited edition kepada Sandrina tanpa berpikir panjang, bagi Khenet apa yang di miliki nya sekarang adalah milik Sandrina juga, tak sekalipun ia menaruh curiga kepada Sandrina yang sering kali meminta uang dengan jumlah yang besar, Khenet pun selalu memenuhi kebutuhan sang adik, apartemen yang di tinggali Sandrina bukan hanya apartemen biasa melainkan apartemen mewah dengan pengawasan satu kali dua puluh empat jam.
Sandrina diam-diam tersenyum sinis, ia yang awal nya membenci Angeli kini berbalik arah makin sayang dengan Ibu tiri nya itu meski rasa sayang yang ada adalah timbal balik dari tujuan yang wanita itu inginkan demi menguasai kekayaan Toricelly dan keuntungan nya seperti saat ini, apa yang di miliki Sandrina adalah perjanjian antara diri nya dan juga Angeli. Angeli berjanji kepada Sandrina jika ia bersekutu dengan nya tidak akan merugikan super model itu, dan Sandrina pun menyanggupi kerja sama dengan berpura pura menjadi adik yang baik di mata seorang Khenet agar apa yang di ingin kan nya terpenuhi dan semua itu berjalan dengan baik tanpa mengundang rasa curiga dari Khenet maupun Hanthon.
Hampir dua jam lama nya Khenet menemani Sandrina hingga mengikuti kemauan adik nya itu untuk duduk bercengkrama dengan beberapa teman model nya, seperti janji nya ia pun segera berpamitan kepada sang adik dan juga teman nya, ia harus segera pergi, urusan nya lebih penting ketiban mendengarkan cerita para wanita yang entah sedang membahas apa.
"Kakak pergi dulu, ini uang untuk kamu, terserah mau kau gunakan untuk apa, bersenang senang lah dengan teman-teman mu." seru Khenet sembari menyodorkan uang kepada Sandrina tak lupa juga pria itu mendaratkan sebuah kecupan di puncak kepala Sandrina.
"Makasih kak, hati-hati di jalan." balas Sandrina dengan mata berbinar melihat beberapa gepok uang yang di sodorkan Khenet.
"Hmmm!" balas Khenet tersenyum hangat dan berlalu pergi meninggalkan Sandrina dan dua teman nya.
'Sedikit lagi Sandrina, kau akan menguasai seluruh harta Khenet beserta pria itu juga..' membatin Sandrina dengan nakal.
Lamunan Sandrina buyar kala sebuah notifikasi pesan masuk ke ponsel milik nya, tubuh nya membeku, wajah nya tiba-tiba menjadi pias, ia begitu terkejut saat membaca isi pesan ancaman itu.
#BERSENANG SENANGLAH TERLEBIH DAHULU, SETELAH KHENET TAU SIAPA KAMU DAN IBU NYA YANG BUSUK ITU, AKU PASTIKAN KAU AKAN MATI MENGENASKAN DENGAN TUBUH TERPISAH, KAU WANITA BODOH YANG MEMILIH BERKHIANAT DENGAN KEBOHONGAN ANGELI UNTUK MENIPU SEORANG MAFIA KEJAM SEPERTI KHENET.#
Sandrina mengepal kan tangan nya dengan kuat, ia mengeram kesal, entah siapa yang berani mengirim nya pesan, ia pun tak menyangka jika ada orang yang tau mengenai rencana diri nya dan juga Angeli, ia akan meminta bantuan Angeli untuk menghabisi orang yang sudah berani ikut campur dengan apa yang di lakukan saat ini.
Sandrina hanya membaca isi pesan itu tanpa mau membalas nya, ia yakin jika orang yang mengirim kan nya pesan itu adalah orang yang iri dengan nya, meski ia meragukan pemikiran nya itu tapi mengingat setiap isi pesan itu membuat Sandrina harus segera menyelesaikan para penghalang itu apa pun akan ia lakukan demi memuluskan rencana nya untuk menempati singgah sana sebagai Nyonya Toricelly.
Share this novel