1. Mr. Night

Romance Series 18623

Las Vegas, kota terpadat di negara bagian Nevada, ibukota Clark County, dan kota resort besar terkenal secara internasional untuk industri perjudian, perbelanjaan, dan hiburan serta kota yang dihuni oleh para lelaki tampan dan wanita cantik yang sexy.

Saat ini, waktu telah menunjukkan pukul 12:15 am. Seorang lelaki yang baru pulang dari pekerjaannya tengah mengendarai Lamborghini Veneno Roadster. Ia melajukan mobil sport miliknya tersebut ke arah kediamannya. Tetapi dalam perjalanan, ia melihat seorang gadis yang sedang berdiri sambil menangis di pinggir jalan. Karena merasa penasaran, ia menghentikan mobilnya dan keluar untuk menghampiri si gadis itu.

Si lelaki berjalan mendekati si gadis, kemudian menyapanya dengan lembut, "Hai!"

Gadis berpakaian sedikit terbuka dan nyentrik itu mendongak untuk melihat siapa yang menyapanya. Ia memandangi lelaki di hadapannya itu dari atas sampai bawah. Sang gadis tersebut terpaku sesaat dan langsung menghentikan tangisannya karena terpana dengan ketampanan sang lelaki yang menyapanya, walaupun terhalang oleh kacamata fashion.

"Kenapa kau menangis?" Lelaki berkulit agak kecoklatan bertanya kepada si gadis remaja yang usianya sekitar 18 tahun.

"Pacarku memutuskanku karena lebih memilih wanita yang lebih cantik dariku," jawab si gadis itu sambil menyeka air matanya. "Dan kau sendiri siapa? Apa kita saling kenal?" tanya balik si gadis berambut panjang itu sembari mengernyitkan dahinya.

"Tidak, tapi aku bukan orang jahat." Lelaki itu menjelaskannya. Setelah itu, ia menawarkan sesuatu sambil tersenyum miring, "Bagaimana kalau aku membantumu?"

"Membantuku?" Si gadis makin bingung dengan perkataan lelaki itu.

"Apa kau sakit hati karena ditinggal oleh pacarmu?"

Gadis itu mengangguk. "Tentu saja."

"Apa kau ingin balas dendam pada pacarmu itu?"

Gadis itu mengangguk kembali. "Tapi bagaimana caranya?"

"Aku bisa membantumu."

Kedua alis si gadis itu bertautan karena tidak mengerti sama sekali.

Si lelaki itu mengambil dompet hitam miliknya di dalam saku celananya dan mengeluarkan sebuah kartu nama miliknya, lalu menyodorkannya kepada si gadis muda itu.

Gadis itu pun mengambilnya sambil bertanya, "Apa ini?"

"Masuk ke situs itu pada pukul tujuh pagi dan pilih lelaki yang kau suka dari tujuh pilihan yang ada. Jika kau beruntung mendaftar paling cepat, lelaki yang kau sewa itu akan menjadi pacarmu selama lima jam dimulai dari pukul tujuh malam sampai pukul dua belas malam. Kemudian, dia akan membantumu untuk membalas dendam pada mantan pacarmu itu," jelas si lelaki berwajah tampan itu.

"Benarkah ada situs seperti itu? Apa ini gratis?" Si gadis bertanya sembari melihat ke kartu nama yang sedang dipegangnya.

Lelaki itu membuka kacamatanya. "Tidak ada yang gratis di dunia ini, Sayang! But, you can try. Kau tidak akan menyesal mengeluarkan uang untuk hal ini. Aku berani jamin mereka bisa memuaskanmu. Bahkan kuyakin, mantan pacarmu tidak ada apa-apanya." Selesai berkata, lelaki itu memutar tubuhnya dan berjalan meninggalkan gadis tersebut menuju ke mobilnya kembali.

"Wait!!" Teriakan si gadis itu membuat si lelaki yang hampir sampai ke mobilnya, menghentikan langkahnya dan memutar tubuhnya kembali untuk menoleh. "Siapa namamu? Apa kau termasuk di antara ketujuh lelaki yang tadi kau ceritakan?" lanjut si gadis bertanya kembali, "Dan apakah aku boleh memilihmu?"

Lelaki itu menggoyangkan jari telunjuknya ke arah gadis tersebut. "No, No! I'm special. You want to know my name? Kau dapat mengetahuinya di kartu nama yang tadi kuberikan." Lelaki itu melanjutkan langkahnya kembali menuju mobilnya, kemudian membuka pintu dan masuk ke dalam mobil sport hitam miliknya. Ia menyalakan mesin mobilnya dan mulai melajukan mobilnya, pergi meninggalkan si gadis muda itu.

Gadis itu melihat kepergian lelaki itu begitu saja. Dan pandangannya beralih lagi ke kartu nama yang masih dipegangnya. Ia membaca nama yang tertera di kartu nama itu. "Mr. Night?"

*****

Kediaman Anderson

07:10 am

"Guk..guk...guk...!" (**Bangun pemalas!)

Seekor anjing ras Yorkshire Terrier menggonggong dalam usahanya membangunkan sang majikan yang sedang asyik tertidur. Karena tidak ada jawaban dari majikannya itu, anjing tersebut mulai menjilati wajahnya.

Lelaki itu mengerang karena merasa tidurnya terganggu. "Lily!" serunya dengan suara parau sembari mendorong anjing tersebut agar menyingkir dan tidak mengganggu tidurnya.

Anjing itu pun tidak menyerah. Ia terus menjilati sampai akhirnya lelaki setengah telanjang itu terpaksa membuka kedua matanya dengan perlahan. Ia mengucek matanya dan berganti posisi menjadi tengkurap untuk menatap sang puppy yang berjenis kelamin betina.

"Tidak bisakah kau tidak menggangguku tidur, Li? Kau tahu, semalam aku harus menemani wanita jelek berkencan. Ya, walaupun dia sangat kaya, tetapi itu sangat membosankan bagiku," kata si lelaki itu.

(Suara pintu terbuka)

Seorang lelaki tua memasuki kamar tuannya. "Morning, Mr. Night Anderson!" sapanya sambil berjalan menuju meja untuk mengambil remote. Dengan menggunakan remote itu, tirai jendela pun terbuka menampakan pemandangan langit pagi hari.

"Morning, Scott!" sapa balik dari tuannya sambil menggendong Lily dan beranjak dari ranjangnya. Ia berjalan menuju kursi yang berada di ruangan kamarnya.

"Bagaimana kencan Anda semalam, Tuan?" tanya Scott, seorang pengurus rumah sekaligus menjabat sebagai orang kepercayaan dari si lelaki yang bernama lengkap Night Anderson.

"Cukup membosankan!" Night menghela nafas saat mencoba mengingatnya.

"Nona Leila tidak cantik atau..?"

"Siapa Leila?" potong Night cepat.

"Anda tidak ingat dengan Nona Leila?"

"Justru itu aku menanyakannya padamu, siapa Leila?"

Scott mendesah heran sambil geleng-geleng kepala. Sebenarnya ia tahu kebiasaan tuannya yang tidak akan mengingat nama wanita penyewanya, tetapi bukankah ini agak berlebihan? Bahkan ini belum mencapai 12 jam. Menurut Scott, ini adalah rekor terbaru untuk tuannya. Apa mungkin karena wanita itu berparas tidak cantik? duga Scott dalam hatinya. "Leila adalah nama dari wanita yang menyewa anda tadi malam, Tuan." Scott menjawab pertanyaan Night tadi.

"Oh. Dia jelek!" Night langsung mengatakan terang-terangan, membuat Scott langsung mencibir membenarkan pikiran dalam benaknya.

See? Jelek kata tuannya. Pantas saja dia langsung lupa!

"Namun..," sambung Night, "Untung saja dia kaya dan membayarku dengan harga tinggi. Kalau tidak, aku pasti akan langsung menolaknya."

"Oh begitu." Scott berjalan menuju pintu untuk menyuruh pengurus lainnya masuk.

Pengurus lainnya pun berjalan masuk ke dalam kamar Night sambil membawakan sarapan untuknya. Setelah selesai meletakan sarapan di atas meja, para pengurus itu keluar lagi, kecuali Scott.

Night melihat jam yang sudah menunjukkan pukul setengah delapan. "Sudah waktunya kau membacakan hasilnya, Scott! Sebutkan sudah berapa wanitakah yang terkumpul sampai saat ini?"

"Baik, Tuan." Scott mengambil tab putih dengan logo apple yang sedang diapit di lenganya.

Sambil menunggu Scott berbicara, Night mengelus kepala anjing peliharaannya dengan tangan kanannya.

Setelah terbuka, Scott mulai membacakan hasilnya. "Sampai saat ini dalam waktu kurang dari satu jam setelah situs dibuka, sudah ada 275 wanita yang mendaftar untuk kencan nanti malam. Dengan rincian 50 wanita memilih Mr. Denzel, 34 wanita memilih Mr. Javier, 27 memilih Mr. Justin, 35 memilih Mr. Pieter, 43 memilih Mr. Matthew, 31 memilih Mr. Nick, dan terakhir 55 memilih Mr. Evan," paparnya.

"Lalu, apakah mereka semua sudah memilih wanita-wanita yang beruntung itu?" tanya Night.

"Belum, Tuan."

Jawaban dari Scott membuat Night mencibir kesal. "Mereka itu selalu saja merepotkan! Kau saja kalau begitu yang pilih! Dan pilihlah berdasarkan pendaftar tercepat. Sisanya yang belum beruntung, bisa kau suruh mendaftar lagi besok." perintahnya.

"Baik, Tuan," sahut Scott sambil menunduk. Scott melanjutkan laporannya. "Lalu untuk anda sendiri, sudah ada seorang wanita yang mendaftar dengan mengirimkan uang dua miliar ke dalam rekening anda."

"Wow!" Night tertegun mendengarnya. "Jumlah yang banyak. Siapa nama wanita itu dan apa alasannya?" tanyanya. Lalu, ia mengambil segelas susu rasa vanilla yang sudah disiapkan untuknya dan meneguknya.

"Catty Shannon, anak dari Menteri Luar Negeri. Usia 18 Tahun. Baru putus dari pacarnya, karena pacarnya ketahuan selingkuh. Dan dia mendaftar karena ingin balas dendam kepada mantan pacarnya itu."

"Oke. Di mana dan jam berapa janjian ketemuannya?"

"Hotel Wynn pukul 7 malam, Tuan."

"Oke, thanks. Kirimkan foto wanita itu ke handphone ku. Lalu, hari ini aku harus survei ke universitas mana?"

"UNLV, Tuan."

"Oke, kau boleh keluar."

"Baik, Mr. Night. Kalau begitu saya permisi dulu," pamit Scott. Lalu, ia pergi keluar dari kamar tuannya.

Tidak lama kemudian, ponsel Night di meja berbunyi tanda pesan masuk. Scott langsung mengirimkan foto wanita pendaftar tadi ke ponsel Night.

Night beranjak dari duduknya untuk mengambil ponsel tersebut. Ia membuka dan melihat fotonya. "Ya tidak jelek-jelek amat," gumamnya. Setelah selesai melihat, ia menutup ponselnya kembali dan menaruhnya di meja. Ia juga meletakkan puppy-nya di kursi yang tadi ia duduki. "Saatnya kau makan."

Lily, nama puppy tersebut hanya menatap antusias ke majikannya. (**Ayo, makan! Aku sudah lapar nih!)

Selesai memberi makan anjing peliharaannya, ia berjalan menuju jendela kamarnya yang masih dalam keadaan tertutup. Ia membuka jendela tersebut untuk menghirup udara sejuk dipagi hari sambil bergumam, "Oke, waktunya survei ke University of Nevada."

***
TBC

Cerita ini akan aku publish ulang tgl 01 April 2019

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience