Kediaman Anderson
04:30 am
NIGHT POV
Kenapa aku jadi tidak bisa tidur sih?
Aku memutar tubuhku ke samping kanan dan mencoba memejamkan mata. Lima menit berlalu, aku membuka mataku kembali dan memutar tubuhku ke samping kiri mencari posisi nyaman. Karena masih tidak bisa tidur juga, akhirnya aku pun bangun dan duduk sambil mengacak-ngacak rambutku. Shit!
Akhirnya sampai pukul 5.00 pagi, aku benar-benar memelekkan mata. Aku tidak tahu apa penyebab yang membuatku tidak bisa tidur. Hanya saja wajah Jane dari semalam selalu terbayang dalam pikiranku.
Pikiranku melayang mengingat saat-saat di mana aku tadi menyentuhnya. Aku merasakan kulitnya yang begitu mulus. Ku pejamkan mataku kembali sambil membayangkan sentuhanku kepadanya yang masih jelas ku rasakan sampai sekarang.
Oh tidak-tidak, junior-ku mulai terbangun! Padahal aku hanya membayangkan kulitnya yang mulus dan itu langsung membuatku jadi terangsang. Aku jadi berpikir, bagaimana kalau sampai aku menyentuh tubuhnya?
What the f*ck!!!
Pikiranku berlanjut saat ku menyentuh wajahnya. Aku perhatikan setiap inci panca indera Jane, ya contohnya bola matanya yang indah. Jarang ada wanita yang mempunyai warna bola mata biru seperti itu. Dan kupikir, Jane termasuk salah satu wanita yang beruntung bisa terlahir dengan warna tersebut. Lalu, ku berlanjut ke mulutnya yang super sexy. Bibirnya seakan-akan minta dicium olehku. Damn! Otakku mulai mesum!
Tapi yang paling ku sukai dari semua kejadianku dengannya adalah suara desahannya. Oh my gosh, her voice is very sexy!
See? Aku mulai berpikiran yang tidak-tidak dan membiarkan imajinasi liarku menjamah pikiranku sampai junior-ku benar-benar terbangun dan minta dikasih jatah. Tapi sayangnya tidak ada yang bisa kulampiaskan sekarang. Kasihan, si Junior!
Aku mulai gila karena wanita bernama Jane. Ah! Atau mungkin karena sudah seminggu aku tidak melakukan seks. Benar, benar, pasti karena itu!
"Guk..! Guk...!" (**Hey Tuan, pagi-pagi sudah melamun jorok!)
Suara gonggongan dari Lily membuyarkan segalanya. Aku langsung menggelengkan pelan kepalaku untuk mengusir hal-hal mesum dalam otakku. Ada apa denganku sih?
Aku langsung menoleh ke anjingku, Lily, dan menggendongnya. "Kau menyelamatkanku, Li!" Lily hanya memiringkan kepalanya menatapku. "Lebih baik kita jalan-jalan! Kau mau kan, Li?" ajakku.
"Guk!" Lily menatapku dengan mata melasnya. (** Itu yang aku tunggu daritadi. Ayo!)
"Tapi sebelum itu, aku harus berendam air dingin dulu untuk menidurkan junior-ku kembali."
"Guk!" (** Mesum!!)
Aku mengerutkan keningku karena kulihat Lily menatapku dengan tajam seakan-akan ia mengerti ucapanku. Itu tidak mungkinkan?
Aku pun berniat untuk jogging sambil membawa Lily jalan-jalan, dan aku juga meminta Scott untuk ikut bersamaku.
05:20 am
Scott mengendarai mobilku dengan pelan, mengikuti dari arah belakang diriku yang sedang jogging. Setelah satu jam aku berolahraga, aku memutuskan mampir ke kafe terdekat untuk sarapan.
*****
06:30 am
Night sampai di kafe bersama Scott dan Lily. Night dan Lily memilih duduk di dekat jendela sambil menunggu Scott memesankan minuman.
Saat Scott balik dengan membawa minuman, Night melihat Lily sedang menatap gelas minuman yang Scott berikan kepadanya.
"Itu bukan untukmu, Li," ucap Night kepada Lily yang sedang dipangkunya.
"Guk..!" (**Padahal aku mau mencobanya!)
"Ini baru untukmu." Night menunjukkan gelas yang berisi susu putih. "Kau harus minum susu biar sehat." Night menuangkan susu ke sebuah mangkok kecil, lalu memberikannya ke hadapan Lily.
Lily mulai mengecap-ngecap air susu yang diberikan Night dengan lidahnya. "Guk!" (**Enak..)
Night juga meminum kopi yang dipesankan Scott. Saat sedang berbincang dengan Scott, tidak sengaja arah mata Night melihat seorang wanita. Wanita yang tidak asing di matanya dari kaca jendela. Dia adalah Jane, wanita yang menggerayangi pikiran Night tadi malam. Dia sedang berjalan menuju kafe ini dengan seorang wanita lagi yang tidak Night ketahui. Atau mungkin lebih tepatnya, Night lupa dia itu siapanya Jane. Mungkin adiknya atau mungkin juga temannya.
Arah mata Night terus mengikuti Jane sampai dia masuk ke dalam kafe ini dan menyaksikan segala apa yang dilakukannya setelah dia masuk ke kafe.
"Mr. Night!" panggil Scott.
Night langsung menoleh kaget ke Scott. Panggilan Scott telah membuyarkan lamunan Night. "Ya, Scott," jawab Night.
Scott tersenyum kepada Night. Senyuman yang mengartikan bahwa ternyata dari tadi ia memergoki Night sedang memperhatikan Jane. "Anda tertarik padanya, Tuan?" tanya Scott.
"Eh? Siapa? Aku ke Jane?" tanya Night. "Tidak, tidak!" tepisnya cepat.
"Anda tidak bisa membohongiku, Tuan. Saya sudah mengasuh anda dari anda masih memakai popok. Sudah jelas anda suka padanya," sahut Scott kepada Night.
"Aku hanya sedikit penasaran kepadanya. Dan kalau kau bilang aku suka padanya, sepertinya kau salah. Kau tahukan, aku tidak akan terikat pada seorang wanita. Sebuah hubungan yang terikat itu sangat membosankan dan merepotkan."
"Begitukah?"
Night mengangguk.
"Berarti saya telah salah dan saya masih belum mengenal anda sepenuhnya."
"Memang apa yang kau ketahui tentang diriku sampai kau bilang aku tertarik padanya?" tanya Night.
Tanpa berpikir Scott langsung menjawabnya, "Anda tidak pernah memperhatikan wanita sampai kurang lebih....," jeda Scott sambil melihat jam tangannya. "Ten minute."
"Hah?" Mulut Night menganga lebar. Night benar-benar terkejut dengan ucapan Scott. Benarkah selama itu ia telah memperhatikannya? Night sendiri benar-benar tidak sadar.
Lanjut Scott, "Anda tidak pernah tersenyum sambil memperhatikan wanita."
"Enough! Kau berbohong padaku! Aku tidak mungkin tersenyum," tepis Night lagi.
"Mungkin anda tidak sadar sudah tersenyum. Tapi saya yang memperhatikan anda, Tuan," sahutnya.
"Liar"
Scott tertawa sebentar, lalu ia melanjutkan lagi. "Terakhir, anda tidak akan mengingat rupa wanita yang anda temui lebih dari 24 jam."
Jlep!
Seperti sebuah panah menancap tepat di kepala Night. Night tidak bisa berkata-kata lagi dan ia tidak bisa menepisnya. Perkataan Scott kali ini benar. Biasanya Night tidak akan mengingat rupa wanita yang sudah ditemuinya lebih dari 24 jam, hanya saja sampai sekarang pun Night masih mengingat wajahnya Jane. Bisa dikatakan ini sudah masuk dua hari. Dua kali dua puluh empat jam! Ditambah lagi, wajahnya menggerayangi pikirannya semalam.
"Masih ada lagi sebenarnya, tapi...," Scott tersadar sesuatu. "Anda juga tidak pernah mengingat nama wanita yang sudah anda temui."
Ya, ya, Night very speechless now! Semua perkataan Scott sangat tepat tentang diri Night yang sudah melanggar prinsip perundang-undangan tentang wanita.
"Saya yakin pasti ada lagi, tapi saya belum mengetahuinya saja. Mungkin nanti akan saya cari tahu," ucap Scott.
"Jangan coba-coba!" gertak Night.
"Tapi apakah pemaparan saya tadi semuanya benar, Tuan?"
"Tidak semuanya benar," seru Night, lalu ia langsung mengambil minumannya dan mengalihkan pandangannya ke arah lain. Mencoba menghindari pandangan Scott kepadanya. Tatapan Scott yang mengintimidasi Night. Yang Night benar-benar tidak bisa membalasnya. Sial!!
*****
Akhirnya pembicaraan Night dan Scott tentang wanita pun terhenti. Mereka jadi terdiam sejenak sampai tak terasa waktu berjalan sampai pukul 7.00 pagi dan bunyi pesan mencairkan suasana keheningan mereka.
Ting! (Sebuah pesan masuk ke dalam tab Scott)
Scott melihat tab-nya dan membuka pesan tersebut.
"Mr. Night, ini ada wanita yang mendaftar untuk anda."
"Siapa namanya?" tanya Night.
"Jane Collins."
Night sedikit terkejut dengan nama yang disebutkan oleh Scott. Jane? Apa dia? batin Night sambil melirik ke Jane.
"Anda mau melihat fotonya? Sepertinya..," Ucapan Scott terhenti karena Night langsung mengambil tab yang dipegang Scott untuk melihat foto wanita yang bernama Jane Collins. "Sepertinya dia adalah wanita yang anda perhatikan dari tadi," sambung Scott menyelesaikan perkataannya.
Night benar-benar bergeming di tempat, kemudian ia menarik sebelah sisi mulutnya membentuk sebuah senyuman miring. Ini menarik!
Ting! (Sebuah pesan masuk kembali)
Night melihat ada yang mendaftar untuk menyewa salah satu dari anggota Seven Boys Flower, yakni adalah Nick. Tanpa mengecek dulu seluruh persyaratannya dengan benar, Night langsung menjawab yes dan permintaan atas nama Jane juga dijawab dengan jawaban yes.
Setelah Night mengirimnya, terdengar suara teriakan dari arah wanita yang tadi diperhatikan Night dari sejak masuk kafe.
"Hore berhasil!!" teriak wanita itu yang adalah Jane.
Night melirik ke Jane sambil tersenyum. "Ini akan menarik, Scott!" Night pun mengembalikan Tab Scott.
Dan Scott akhirnya menemukan satu lagi kesalahan tuannya dalam melanggar prinsip tentang wanita. Bahkan dua!
Pertama, dia tidak pernah menarik tab-nya hanya karena penasaran dengan siapa wanitanya, dan kedua, tuannya tidak pernah sesenang ini dengan job-nya. Bahkan tadi dia bilang ini menarik. Tapi, tentu saja Scott tidak mengatakan kedua kesalahan yang ditemukannya kepada Night. Scott ingin agar tuannya merubah sedikit demi sedikit prinsipnya tentang wanita.
....
TBC
Share this novel