Bab 23

Romance Series 8143

Semua bagasi sudah diletakkan di dalam bonet kereta . Zarif pula , lepas ditumbuk bertubi - tubi pagi tadi , dah sembuh dah . Pengsan sekejap je . Tapi dia nampak lemah la juga . Lepas kena tumbuk , pengsan , bangun dan terus lari . Masing - masing sudah mahu pulang ke rumah . Kecuali Engku Is dan Lisa . Mereka akan tinggal di rumah Datin Ana buat sementara waktu . Engku Is tidak mahu balik ke rumahnya buat masa sekarang ni . Dia takut untuk tinggalkan Lisa apabila dia mahu pergi kerja . Lagipun , mood Lisa tidak berapa baik sekarang ni .
" Mommy , Is gerak dulu la . Is dengan Abang Aqif cadang nak pergi Kuantan dulu . Mama dengan papa , balik la dulu " Tangan orang tuanya dikucup perlahan .
" Herm , ye la . Jaga Lisa tu elok - elok "
Engku Is angguk , dan terus masuk ke dalam kereta .

Lisa dari tadi menghadap telefon . Engku Is yang berada di sebelah dia pun , tak terlayan . Is pandang dia sekilas . Selepas beberapa minit , dia pandang lagi . Kali ini , Lisa turut memandangnya . Buatkan jantung Engku Is berdetak hebat .
" Kenapa awak pandang saya ? Ada make up yang tak rata ke dekat muka saya ? " tanya Lisa . Engku Is menggeleng perlahan .
" Tak ada la . Saya pandang awak sebab awak tak layan saya " Engku Is buat muka 'seposen' .
" Awak drive je la . Nanti sampai rumah , baru saya layan awak sepenuh masa . Ok "
Engku Is juihkan bibir . Nak tunggu sampai rumah , esok rasanya baru sampai .
" Herm . Ye la "
Engku Is terus fokus pandang hadapan .

Lama juga Lisa terlelap . Bangun - bangun je dah sampai Kuantan . Dia perasan , Engku Is tiada di dalam kereta . Laju sahaja dia keluar dari perut kereta . Oh ! Engku Is dan Abang Aqif duduk di bawah pondok sambil makan .
" Awak ! " Lisa melambai ke arah Engku Is .
" Sini la ! "
Dia nampak , kakaknya , Engku Nia masih lena di dalam kereta . Biar la .
" Awak makan apa ? "
Engku Is menghulurkan pasta segera yang sudah direbus kepada Lisa . Hanya perlu menuang sos sahaja .
" Eh , awak tahu saja favourite saya eh ! " jangan buang masa ! Ambil saja la . Sementara masih panas pasta ni .
" Eh mesti la . Saya kenal awak dari kecik lagi kan . Hari - hari awak minta Mama masakkan pasta untuk awak kan " Engku Is menjungkit keningnya berkali - kali . Buatkan Lisa tersenyum malu . Abang Aqif yang dari tadi berdiam diri , hanya menjeling saja dua ketul manusia di hadapannya .
Tau la pengantin baru , tak payah la tunjuk kasih sayang kau orang depan aku . Sedih aa !

Alhamdulillah , mereka selamat sampai di KL . Tak terasa pun penatnya . Engku Is yang berjaga malam pun , nampak cergas lagi . Mereka tidak singgah di mana - mana , masuk saja KL , terus pulang ke rumah . Mesti yang lain sudah menunggu .
" Assalamualaikum ! "
Salam tidak disahut . Lisa tekan loceng banyak kali . Pintu masih tidak terbuka . Risau pula dibuatnya ! Dia ambil kunci yang di letakkan di bawah rak kasut . Tiada ?! Mana pergi kunci tu ?! Dia cari di seluruh pelusuk rumah . Akhirnya , jumpa di laman belakang rumah . Lisa terburu - buru membuka pintu . Tak lain tak bukan , mesti ada sesuatu yang terjadi ! Engku Nia dan yang lain , sudah pelik melihat Lisa .
" Ya allah ! Mama ! Papa !! " mendengarkan jeritan itu , Engku Nia dan yang lain terus bergegas masuk . Astagafirullah ! Darah di merata tempat ! Engku Nia sudah menekup mulut dan menangis , melihatkan Datin Ana dan Dato Rahman yang sudah terbaring kaku . Siapa punya kerja ni ?!
" Mama , bangun ma . Jangan tinggalkan adik ma ! Bangun ma !! Jangan tinggalkan adik !! Pa ! bangun !! " Lisa memeluk tubuh kedua - dua orang tuanya itu . Air matanya sudah melimpah laju . Engku Is menahan tangis . Dia tahu ini angkara siapa !

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience