Bab 31

Romance Series 8143

" Bagus kalau aku bla je dari sini . Tak habis - habis nak sakitkan hati aku . Lepas aku pergi ni , tak ada la aku nampak muka Si Is tu " katanya dalam nada geram . Engku Nia mencapai laju bagasi Lisa . Mahu menghalang Lisa dari keluar .
" Lisa , Lisa nak pergi mana ? Lisa ada tempat nak pergi ke kalau Lisa lari ? " tanya Engku Nia . Lisa memandangnya geram .
" Kak , Lisa ada tempat tinggal ke tak ada ke , biar je la Lisa pergi . Lebih baik dari Lisa terus duduk sini . Lisa tak nak la tengok muka dia lagi kak ! "
" Ok . Kalau Lisa tak nak duduk sini lagi , Lisa tinggal dengan akak . Kita balik rumah akak dekat Kuantan . Ok ? " pelawa Engku Nia . Dia tak mahu berjauhan dengan Lisa . Jadi , cara terbaik untuk tidak berjauhan , ialah mengajak Lisa tinggal dengannya .
" Boleh . Tapi akak jangan beritahu mama and papa eh mana Lisa tinggal . Lisa tak nak diaorang cari Lisa "
" Tapi dik , akak pasti kalau mama and papa tahu sekalipun , mama and papa takkan paksa adik balik rumah ni . Adik kena letak kepercayaan dekat kakak " pujuk Engku Nia . Lisa tenung Engku Nia lama .
" Herm , Ye la "

Bosan juga duduk rumah kakak ni . Nak keluar pergi mana eh ? Mall ? Bosan .
Desis Lisa perlahan .

Punya lama berfikir mahu ke mana , akhirnya hanya ke taman saja . Tidak jauh dari kawasan perumahan Engku Nia . Alang - alang dah ada dekat Kuantan , boleh la ajak Engku Nia makan ikan patin masak tempoyak . Uish ! Sedap tu .
Lisa memandang langit yang cerah itu . Walau matanya terkelip - kelip memandang langit akibat terlalu cerah , tetapi matanya tak boleh dikalihkan . Tiba - tiba dia terasa seperti ada orang memegang bahunya . Dia toleh dan wajahnya tiba - tiba berkerut .
" Eish ! Apa pegang - pegang ni ?! " suaranya sedikit tinggi . Geram.apabila Engku Is turut ada disini .
" Tak boleh ke ? " tanya Engku Is kembali .
" Kau ni bodoh ke atau buat - buat bodoh ? Eh kita ni , dah tak ada apa - apa ikatan la . Please la . Aku tak suka orang pegang - pegang aku ! " tegas Lisa . Laju dia menepis tangan Engku Is . Engku Is agak terkejut dengan apa yang keluar dari mulut Lisa . Dia tak pernah tengok Lisa marah seperti itu .
" Ok , sorry . Saya lupa "
Lisa sudah menoleh ke arah lain . Dia sudah dapat tempat duduk , jadi dia tidak mahu berganjak . Taman ni dah la penuh dengan orang .
" Awak sihat ? "
Lisa menjegilkan mata .
" Baru 2 hari lepas awak nampak saya tengking - tengking mama saya . Awak nampak saya terjoin family dinner tu . Sihat la . Adui "
" Ok , ok . Awak nampak cantik bila bertudung " hampir saja Engku Is mahu mencapai tangan Lisa , tetapi Lisa lebih pantas mengelak .
" Awak ni kenapa ?! " Lisa menampar wajah Engku Is tanpa sengaja . Dia sendiri pun tak tahu kenapa dia bertindak sebegitu .
" Kau jangan berani sentuh aku eh . Aku ni , bukan milik siapa - siapa . Bukan milik kau , kau tak ada hak nak sentuh aku " Dia menunding jarinya .
" Oh macam tu. Habis sebelum.ni , awak bagi Zarif cium awak senang - senang . Macam tu ke hak dia ? Hak saya sebagai suami awak dulu ? Tak ada! Awak tak buat ! Bila ada majlis , balik malam , kunun penat la ? "
" Itu kisah lama . Kenapa perlu ingat semula ?! Lagi satu sebab kenapa saya tak nak bersama dengan awak , sebab saya tak boleh mengandung . Saya rasa awak perlu tahu tu . Supaya tak ada la keluarga awak tu cakap saya ni menipu kan ? Suka berahsia , even ada suami . Lagi pun , saya tak pernah expect pun benda yang jadi waktu saya terjumpa Zarif tu . Kenapa eh mesti libatkan hal dulu ? Awak tu jangan ingat Saya tak tahu , yang awak pernah ada hubungan intim dengan perempuan mana entah . Awak kisahkan kisah silam saya , tapi awak liquid kisah silam awak . Adil ke tu ? Kalau adil bagi awak , tak adil bagi saya . Dengar sini eh , tak semua orang sempurna la Is ! Sedar la sikit ! Kau pun tak sempurna . Kau cukup bernasib baik sebab aku tak beritahu mommy kau pasal kau selalu keluar malam - malam dengan perempuan lain . Setiap malam , sebelum kita kahwin , kau balik dalam keadaan mabuk , entah perempuan mana yang papah kau bawa masuk . Sampai ke sudah tak keluar dari rumah kau . Kau cukup bernasib baik . Aku tak bodoh , aku tak buta lagi Is . Kau jangan ingat , waktu dekat London tu kita duduk rumah berasingan , aku tak tahu aktiviti setiap malam kau . Aku tahu semuanya Is ! Kau dengan Zarif tak ada beza la ! " Lisa menjerit kuat membuatkan ramai yang memandang .
" Kejap , awak tak boleh mengandung ? " tanya Engku Is pelik .
" Ye , saya tak boleh mengandung Is ! Saya ada banyak kekurangan . Awak nak ke , kalau kita tak ada anak sampai bila - bila ? Nak ke ? " Lisa pun pening . Sekejap Awak Saya kejap Kau Aku .
" Saya tak kisah ! Janji awak kembali kepada saya " pujuk Engku Is lagi . Tangan kiri Lisa sudah bercekak pinggang , tangan kanannya pula meraup wajah . Mata dia sudah bergenang dengan air mata .
" Tak boleh la Is ! Tolong . Jangan kacau aku lagi " Lisa sudah merayu . Dia tundukkan wajah dan melayan perasaan .
" Kenapa ?! Sebab awak dah ada Shahir ? Macam tu ?! "
" Tolong jangan libatkan dia ! Saya tak nak kembali dekat awak , sebab .. saya ada sebab tersendiri " katanya . Engku Is sudah menghentak kaki apabila Lisa berlalu meninggalkan dia di situ .

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience