Bab 22

Romance Series 8143

Balik je dari dewan bernikah tadi , Lisa terus tertidur . Biar kan saja la . Is duduk di balkoni hotel . Di depannya , ada pantai . Is duduk termenung , apabila teringatkan semula kejadian tadi , rasa macam nak bunuh je Si Zarif tu dekat situ . Alang - alang , garfu dah depan mata . Tapi , takkan la dia berani nak bunuh orang kan . Baru bernikah dah kena penjara . Tak ke seksa tu .
Engku Is merenung wajah sang isterinya pula .
" Lisa , saya akan jaga awak , dan sayang awak hingga akhir nyawa saya " tenang saja melihat wajah Lisa .

Malam menjelma , Lisa dan Engku Is sedang bersiap - siap untuk majlisnya . Lisa kelihatan cantik memakai gaun berwarna putih itu . Engku Is pula hanya memakai kemeja berwarna hitam . Tapi tetap segak .
" Awak nampak cantik malam ni " Engku Is dekatkan wajahnya dengan wajah Lisa . Lisa ? Tak perlu cakap apa , dah cemas dah dia . Jantung dia berdetak hebat . Lisa menghidu bau wangi yang dari tadi menusuk hidung . Wanginya !
" Thank you . Awak pun nampak hensem "
" Jom , awak dah ready untuk menari dengan saya ? "
Wajah Lisa mula kemerahan . Dia mahu , tapi malu !
" Jom la . Nanti lambat pula "
Engku Is senyum senget .

Pengantin baru sudah sampai ! Kali ini , mereka membentangkan karpet merah untuk Engku Is dan Lisa . Macam artis gituu !
" Malu la saya , tetamu yang duduk dekat tepi - tepi ni tengok ". bisik Lisa .
" Tak payah malu - malu . Awak senyum je . Buat - buat macam kita tengah dating sekarang ni " Engku Is jungkitkan kening . Lisa ketap bibir dan terus mencubit lengan Engku Is .
" Pandai la awak ni ! " Lisa jeling sekali Engku Is .

Zarif duduk di dalam kereta . Mahu keluar atau tidak ? Mukanya sudah lebam akibat ditumbuk tadi . Dia hentak stereng kereta .
" Kau tunggu Lisa , aku akan tetap dapatkan kau ! "

Sekarang adalah waktu untuk Raja Sehari menari ! Lagu romantik mula dipasang . Engku Is hulurkan tangan untuk mengajak Lisa menari . Lisa mula menjadi segan . Dia pandang Engku Nia yang berada tidak jauh dari mereka . Engku Nia mengangguk tanda menyuruh Lisa menari bersama Engku Is . Lisa letakkan tapak tangannya di atas tapak tangan Engku Is . Maka bermula la , majlis tari menari .

Lisa nampak seronok malam ini , tapi pasti dia penat . Engku Is senang melihat senyuman yang melekap di bibir Lisa . Tiba - tiba , bahunya ditepuk perlahan . Dia toleh dan senyum .
" mama "
" Is everythings ok ? " tanya Datin Ana perlahan .
" Ok . Kalau Lisa ok , Is pun ok ma "
Melihatkan senyuman menantunya itu , Datin Ana tersenyum .
" Mama , tak nak Is ambil hati dengan apa yang Zarif cakap dekat Is tengahari tadi . Mama tak nak tengok anak mama kecewa lagi . Janji dengan mama , bahagiakan Lisa "
" Is tak ambil hati pun mama . Dan Is janji , Is akan jaga Lisa dan sayang Lisa macam mama , papa and kakak sayangkan dia . Mama tahu kan yang Is nak sangat dia jadi isteri Is . Is takkan sia - siakan peluang ni "
Datin Ana hembuskan nafas lega . Dia cukup bersyukur yang dia kenal dengan Is dan keluarga Datin Ilmi , dia tahu Is bukan la lelaki yang perangainya seperti Zarif . Is tu anak yang baik . Datin Ana sendiri yang tengok dia membesar bersama Lisa . Dia cukup bersyukur dan bangga .

Matahari mula perlahan - lahan naik ke langit . Lisa masih lena dibuai mimpi . Engku Is sudah bangun dan mahu ke bawah untuk berjumpa ahli keluarganya yang lain . Lisa , dibiarkan seorang diri .

" Is .. awal bangun . Mana Lisa ? "
Engku Is melabuhkan punggung terlebih dahulu , sebelum buka mulut untuk berbicara .
" Ada dekat bilik la ma , tidur lagi . Is dah kejut tadi , tapi tak bangun . Dia suruh Is turun dulu " katanya sambil mengunyah cucur ikan bilis . Sedap !
" Biar la dia nak rehat . Tengahari ni kita dah nak balik KL . Lagi bertambah penat kalau tak cukup rehat " ujar Datin Ilmi . Engku Nia menyenggol bahu Aqif . Dan bisik sesuatu .
" Bisik apa tu ? " tanya Engku Is .
" Tak , tak ada apa - apa . Hal orang yang dah kahwin je "
Engku Is tergelak kecil .
" Habis , Is ni belum kahwin ? Majlis semalam tu majlis cukur jambul akak ? " spontan jawabnya . Buatkan Dato Rahman hampir menyembur air .
" Ishh dia ni . Tak ada apa la . Makan "

Lisa sudah bersiap . Dia nampak ahli keluarganya sedang breakfast di bawah . Entah dari mana diaorang dapat kuali , masak cucur ikan bilis tak tahu la . Dia keluar dari bilik dan terus mengunci pintu .
" Hai Lisa "
Suara tu ... Lisa toleh perlahan - lahan .
" Awak buat apa dekat sini ?! Pergi la ! " Lisa cuba untuk lari , namun terus dihalang Zarif . Lisa ditolak ke dinding , membuatkan pergerakkannya terhenti .
" Lisa , jangan macam ni . I know , awak kahwin dengan Is tu sebab terpaksa . Kan ? Stop it . Duduk diam ok " Lisa sudah mula meraung . Tiba - tiba dia teringatkan Is .
" Iss !!! " jeritnya kuat .

Engku Is dengar jeritan itu . Dia cuba untuk mengecam suara tersebut . Lisa ! Laju dia naik tangga . Tiada masa nak naik lift . Lembab !

" Woii ! " dia tumbuk muka Zarif dengan kuat sehinggakan Zarif melayang jauh . Engku Is berjalan ke arah Zarif . Dia tak puas hati !
" Kau jangan sesekali kacau isteri aku ! Aku bagi kau last warning eh , kau kacau dia , aku tak teragak - agak nak bawa kau pergi balai ! " dia tumbuk wajah Zarif bertalu - talu . Biarkan ! Biar dia rasa sakitnya tumbukan itu .

Zarif sudah terbaring , tidak kuat untuk melawan balik . Engku Is pula , bergegas menuju ke arah Lisa yang sedang duduk menangis .
" Lisa , awak ok ? Ada cedera apa - apa ke ? " tanyanya sambil tangannya lincah membelek - belek wajah Lisa .
" Saya ok . Nasib baik awak ada Is . Kalau tak saya tak tahu apa jadi dekat saya ! " tanpa rasa segan , Lisa terus memeluk tubuh suaminya . Dia mahu lepaskan ketakutan dan kesedihannya . Nasib baik la Zarif tak sempat nak buat benda yang tak senonoh dekat Lisa . Engku Nia dan yang lain baru sampai di tingkat mereka . Mereka terkejut melihat Zarif yang sudah berlumuran darah itu terbaring kaku . Dah mati ke ? Dato Rahman dan Dato Hisyam pergi ke arah Zarif . Mahu periksa sama ada dia selamat atau tidak . Kalau tak selamat , habis la Engku Is .
" Nasib hidup lagi . Asal la kau tak mati waktu kau kecik lagi eh ? Dah besar menyusahkan orang . Kan Hisyam ? "
Dato Rahman dan Dato Hisyam sudah mula bergurau , bergelak tawa di samping Zarif .

" Lisa , Lisa ok ke ? "
" Lisa ok kak "
Engku Nia , Datin Ana dan Datin Ilmi segera membawa Lisa masuk ke dalam bilik .

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience