Bab 18

Romance Series 8145

Terasa malas pula nak bangun awal . Masih terasa penat lagi . Banyak sangat , buat kerja semalam . Badan terasa lemah .
Lisa turun untuk sarapan . Alang - alang dah terbangun awal ni , turun je la .

" Eh dik , awal bangun pagi ni ? "
" Kenapa akak tak kejut adik ? Biasanya , pagi - pagi buta akak dah serbu bilik adik "
" Akak tahu adik penat . Semalam kan adik banyak buat kerja . Akak malas la nak kejut adik awal - awal . Tengok , papa and mama pun belum bangun lagi . Penat la agaknya "
Laa . Papa dan mama belum bangun rupanya . Patut la tak nampak batang hidung . Ingat , breakfast dekat luar .
Lisa ambil tempat . Dia pandang Abang Aqif yang dari tadi tersenyum , memandangnya .
" Abang ni kenapa ? Ada yang tak kena ke dengan muka adik ? " tanya Lisa sambil menyapu pipi . Kut la ada bedak yang tak rata .
" Eh tak ada la . Abang Fiq , kirim salam "
Burrr ! Nasib tak tersembur teh o panas ni .
" Haa ? Sejak bila ni ? " sampuk Engku Nia .
" Semalam , sebelum mommy daddy balik , dia ingat nak borak - borak dengan adik , tapi adik dah tidur "
" Hermm . Adik ni ! Abang Fiq tu datang rumah kita , dari jauh tau . Datang - datang , adik dah tidur "
Lisa menjuih bibir . Haa pandai la ! Jual minyak , tak laku juga !
" Siapa suruh datang waktu malam ? Siapa je tak penat ? Lain kali , lepas majlis habis , terus datang rumah . Adik tak tidur pun . Ni malam buat apa ? " Engku Nia dan Abang Aqif tergelak .
" Kak , adik ingat nak pergi spa la . Badan lenguh ni "
" Nak akak teman ? "
" Eh tak payah la . Adik minta izin je "
Engku Nia angguk . Biar la adik dia nak bebas . Asyik terkurung je .

Lega ! Lepas mengurut tadi , dah tak rasa lenguh dah ! Dia betul kan kedudukan beg tangannya . Tiba - tiba tangannya , ditarik oleh seseorang . Mahu terjatuh dia .
" Lisaaa , jom kita get back.. Pleasee " pinta Zarif . Eee .
" Apa ni ?! Lepas la ! Saya tak suka ! " Lisa cuba untuk melepaskan genggaman yang kuat itu , namun gagal .
" Lisa , please . Get backk ! " sikit saja lagi Zarif mahu buat sesuatu yang di luar jangkaan kepada Lisa . Namun ada satu tangan yang lebih pantas , menerpa ke arah mukanya . Membuatkan Zarif terbaring . Akibat tumbukan yang kuat tadi . Laju Lisa menoleh ke arah lelaki yang menolongnya sebentar tadi . Is ... Engku Is ?
Lisa terus bersembunyi di belakang Engku Is . Dia takut .
" Sekali lagi kau kacau Lisa , aku report polis ! " Engku Is terus memberi amaran . Zarif bangun dan tersenyum . Dia pegang sekejap - sekejap , tempat yang ditumbuk tadi .
" Kau siapa ? Boyfriend dia ke ? Kau ada hak ke atas dia ? " tanya Zarif sambil tergelak kecil .
" Aku akan kahwin dengan dia tak lama lagi . Jadi kiranya aku ada hak la kan ? Best man win la broo ! Kau dah lama dengan dia , tapi kau sia - siakan dia . Sekarang , aku ni tunang dia " terkejut Lisa dengan apa yang keluar dari mulut Engku Is . Tunang ? Bila masa pula kita tunang ?

" Lelaki macam ni awak nak jadikan suami Lisa ? "
Lisa maju ke hadapan . Dia mahu bertentang dengan Zarif .
" Ye , lelaki macam. ni la . Saya sayang dia . Kuasa cinta , Zarif . Saya kenal dia lebih lama dari saya kenal awak . Saya betul - betul nak jadi isteri dia "
Zarif sudah berkerut dahi . What ?! Zarif berlalu , tetapi dia sempat memberikan amaran kepada Lisa dan Engku Is . Katanya . Dia akan porak - perandakan hidup mereka .

Lisa memandang wajah Engku Is dengan serius . Senyumannya hilang .
" Apa yang saya katakan tadi , tak betul pun . Terima kasih la sebab tolong saya tadi . Saya pergi dulu "

Engku Is meraup wajah . Kenapa Lisa ?! Kalau awak nak tahu apa yang saya cakap tadi , memang betul - betul dari hati saya . Apa yang keluar dari mulut saya tu memang niat saya yang sebenar !
" Arghhhh ! "

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience