Bab 15: Arahan yang Terpendam

Fantasy Completed 268

Pagi menjelma dengan sinar matahari yang lembut menembus celah-celah jendela kayu rumah kecil itu. Suara burung-burung yang mulai berkicau di kejauhan membuat suasana pagi terasa damai, tetapi hati Kaelan masih belum sepenuhnya tenang. Setelah kejadian malam tadi, pikirannya penuh dengan tanda tanya tentang Lyra Evadne Seraphine.

Kaelan bangkit dari tempat tidurnya, memandang Lyra yang masih tertidur di sisi lain ruangan. Gadis itu tampak begitu tenang, wajahnya berseri di bawah sinar matahari yang menyusup masuk. Namun, di balik ketenangan itu, ada misteri yang belum terungkap.

Kaelan berjalan pelan keluar dari rumah, menghirup udara segar pagi. Ser Valaine sudah berdiri di luar, menatap hutan yang kini terlihat damai setelah semalam dilanda pertempuran. Ser Valaine adalah seorang prajurit yang tangguh dan setia, dan Kaelan tahu bahwa ia dapat mempercayainya dalam hal apa pun.

"Ser Valaine," Kaelan memanggilnya, dan pria itu langsung berbalik, memberi hormat.

"Ya, Pangeran?"

Kaelan mengarahkan pandangannya ke arah desa yang sunyi, kemudian kembali ke Ser Valaine dengan tatapan serius. "Aku ingin kau kembali ke istana dan menyelidiki sesuatu untukku. Cari tahu siapa sebenarnya Lyra Evadne Seraphine ini. Aku merasa ada banyak yang kita tidak ketahui tentang dirinya."

Ser Valaine mengerutkan kening, sedikit terkejut dengan perintah tersebut. "Apakah kau mencurigainya, Tuan?"

Kaelan menggelengkan kepalanya pelan. "Bukan kecurigaan. Tapi ada sesuatu tentang dirinya yang… berbeda. Dia buta, namun dia dapat melihat aura. Dia tak terpengaruh oleh kekuatanku. Ada kekuatan dalam dirinya yang tidak biasa, dan aku harus tahu dari mana asalnya."

Ser Valaine mengangguk, memahami keinginan Kaelan untuk menemukan jawaban. "Baik, Pangeran. Aku akan melaksanakannya. Tapi apa yang kau rencanakan selagi aku pergi?"

Kaelan terdiam sejenak, matanya kembali menatap desa yang tenang. "Aku akan melanjutkan perjalanan dengan Lyra. Ada tujuan yang harus kita capai, dan aku merasa dia memegang kunci untuk menyelesaikan kutukan ini."

Ser Valaine memandang Kaelan dengan hormat. "Baiklah. Aku akan segera berangkat kembali ke istana, dan aku akan kembali secepat mungkin dengan jawaban yang kau butuhkan."

Kaelan menepuk bahu Ser Valaine. "Terima kasih. Kau selalu dapat diandalkan."

Ser Valaine memasang pelindung tubuhnya, siap untuk melakukan perjalanan kembali ke istana. Dia tahu bahwa tugas ini penting, bukan hanya untuk Kaelan, tetapi juga untuk seluruh kerajaan. Apa pun yang tersembunyi di balik sosok Lyra Evadne Seraphine, itu bisa menjadi jawaban bagi kutukan yang selama ini mengendalikan hidup Pangeran Kaelan.

Setelah beberapa persiapan, Ser Valaine menaiki kudanya dan bersiap meninggalkan desa kecil itu. Kaelan berdiri di pintu, memperhatikannya pergi dengan hati yang penuh harapan dan kekhawatiran yang bercampur.

"Aku akan menemukan jawabannya, Pangeran," ujar Ser Valaine sebelum memacu kudanya, menghilang di balik pepohonan.

Kaelan menatap ke arah hutan untuk beberapa saat sebelum kembali masuk ke dalam rumah. Di dalam, Lyra sudah bangun, duduk di dekat perapian yang kini hampir mati. Dia menoleh sedikit ketika Kaelan masuk, meskipun dia tidak dapat melihatnya secara fisik, namun aura Kaelan terasa jelas bagi dirinya.

"Apa kau mengirim Ser Valaine kembali?" tanya Lyra dengan tenang, seolah mengetahui apa yang Kaelan lakukan.

Kaelan mengangguk, meskipun sadar bahwa Lyra tidak bisa melihatnya. "Ya. Aku perlu tahu lebih banyak tentangmu, Lyra. Siapa kau sebenarnya? Dari mana asalmu? Mengapa kau bisa melihat aura?"

Lyra tersenyum lembut. "Kau tidak akan menemukan jawaban mudah, Kaelan. Tapi aku mengerti rasa ingin tahumu. Semoga jawaban yang kau cari bisa membawa kita lebih dekat pada penyelesaian kutukan ini."

Kaelan menatapnya dengan penuh perhatian. "Aku berharap begitu, Lyra. Karena untuk pertama kalinya, aku merasa bahwa mungkin—hanya mungkin—kutukan ini bisa diakhiri."

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience