26

Crime Series 1214

Cally diam membetulkan rambutnya yang berselerakan. Kay terus tenang menguruskan Cally. Senyuman manis terukir di bibirnya.

Cally terus diam sebaik masuk ke dalam kenderaan. Pandangannya dibuang keluar. Kaku. Bisu. Tangannya disilangkan memeluk tubuh.

Beberapa kali Kay menoleh ke arahnya tetapi tidak disadarinya.

Kay berdehem kuat menyebabkan Cally berpaling memandangnya.

" Kenapa diam ? " Soal Kay memula bicara.

" Haaa tak ada apa. Tak tahu nak cakap apa. " Sahut Cally perlahan.

" Makan tak sebelum keluar tadi ? " Soal Kay.

Cally mengangguk lemah.

" Makan apa ? " Soal Kay.

" Jamah nasi sikit. " Kata Cally.

" Kenapa tak makan ? " Soal Kay mulai meninggikan suara.

" Tak selera. Dada sesak. " Kata Cally takut.

Kay mendehem kasar.

" Maaf. " Kata Cally sambil menundukkan kepalanya.

" Tak apalah. Balik dari klinik kita pergi makan. " Putus Kay tegas.

" Tak perlulah. Saya nak rehat sahaja. Lagi pun nasi di rumah banyak lagi. " Kata Cally.

" Pula. " Kata Kay.

" Jauh lagi tak ? Saya nak tidur boleh ? " Soal Cally serba - salah.

" Tidurlah. " Kata Kay sebelum fokus pada pemanduannya.

Cally diam terlena kepenatan. Tangannya masih erat memeluk tubuhnya.

Sejam kemudian , Kay memberhentikan keretanya di sebuah kilang lama sebelum menukar kenderaan. Tubuh Cally diangkat masuk ke kereta lain sebelum dia kembali memandu ke klinik doktor peribadinya.

Sebaik sampai , Kay segera mengangkat tubuh kecil Cally masuk ke dalam klinik haram rakannya. Tubuh Cally dibaringkan di atas sebuah meja besi panjang.

" Tolong selesaikan. " Kata Kay tanpa mengejutkan Cally.

Beberapa orang lelaki segera memeriksa keadaan Cally sebelum Cally tersedar dek cucukkan jarum untuk mendapatkan bacaan gula.

Cally menenyeh - nenyeh matanya sebelum sempat dihalang. Lelaki yang menyuntiknya tadi segera menarik kembali tangan Cally sebelum mengambil sedikit darah Cally untuk diperiksa.

Muka Cally yang sudah comot dengan titisan darah kelihatan bingung. Lelaki yang sedang sibuk memeriksanya tadi sedaya upaya menahan tawa. Perlahan wajah Cally dilap bersih dengan tisu.

Seorang lelaki yang lebih berusia datang mendekati Cally.

" Hai Cik Cally. Apa khabar ? Ada rasa sakit di mana - mana ? " Soal lelaki asing itu mesra.

" Hai. Khabar tak baik. Dada saya sakit sangat sejak dua minggu lepas rasanya. Bila bergerak terasa sangat sakit. Dan luka pada lutut saya sakit sangat - sangat. " Kata Cally lurus separa mamai.

" Tapak kaki ya ? " Soal lelaki tadi sebelum membuka balutan di kaki Cally.

" Ya dan lutut. " Kata Cally agak lemah.

" Luka terkena apa ya ? "Soal lelaki tadi.

" Kaca televisyen. " Kata Cally.

" Ooo masih ada cebisan kaca di sini. " Kata lelaki tadi lembut.

" Oh. " Sahut Cally terkedu.

Lelaki tadi diam sambil mencuci luka Cally.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience