" Dah sampai. Tunggu sebentar. Pakai topeng muka. " Kata Kay yang turut memakai topeng muka sebelum keluar membantu Cally turun.
Kay segera mengangkat tubuh Cally kembali ke atas kerusi rodanya.
" Kita pergi beli pakaian , makanan dan keperluan kau untuk rumah baru kau yang masih kosong. Jadi jaga perangai ya Lily. Ingat perjanjian hitam putih kita. " Kata Kay memberi amaran.
Cally mengangguk perlahan.
" Apa - apa sahaja ke ? Ada syarat ? " Soal Cally sambil mendongakkan kepalanya memandang Kay.
" Selagi masuk akal aku tak jadi masalah. " Bisik Kay di tepi telinga Cally.
" Kalau saya nak itu boleh ? " Soal Cally sebelum menunjuk ke arah kedai 'ice blended' kegemarannya.
" Boleh dengan syarat minum jangan muka topeng muka. " Bisik Kay lagi.
Cally terkebil - kebil bingung.
" Nak ke tak nak ? " Soal Kay sebaik Cally membisu.
Cally mengangguk perlahan.
" Perisa apa ? " Soal Kay.
" Coklat kacang hazel. " Kata Cally muram.
Kay segera membelikan air yang dipinta Cally
" Nah. " Kata Kay sebelum menolak Cally masuk ke pasar raya.
Cally membisu hanya memerhati air yang dibeli Kay.
" Beli banyak terus barang kau nak beli. Kau tolak sendiri kerusi roda kau aku nak tolak troli. " Kata Kay sebelum menarik troli.
Cally terkedu. Air yang beli Kay segera disedut untuk mendapatkan gula sebagai sumber tenaga.
" Jom. " Kata Kay lembut.
" Air ? " Soal Cally kelam - kabut.
Kay segera mengambil air dari tangan Cally sebelum menyangkutnya pada belakang kerusi roda.
" Kau jangan nak rancang apa - apa yang bukan - bukan. " Bisik Kay mengancam.
Cally mengangguk sebelum mula menolak kerusi rodanya. Pelbagai barangan dimasukkan ke dalam troli menurut telunjuk Cally .
" Kay ." Panggil Cally sambil berhenti tiba - tiba.
" Apa ? " Soal Kay pelik sambil membongkok mendekati Cally.
" Kau kata rumah itu kosongkan ? Untuk apa beli semua ini ? Nanti nak letak mana ? Tak boleh ke kita cari barang esok ? Jom balik. " Bisik Cally takut - takut.
Kay menepuk dahinya.
" Tak boleh e ? "Soal Cally takut - takut.
" Jom balik. " Kata Kay sebelum berpaling menuju ke kaunter pembayaran.
Cally kelam - kabut memusingkan kerusi rodanya sebelum terlanggar pekerja di pasar raya tersebut.
" Maaf saya tak sengaja. " Kata Cally menggelabah.
" Eh , tak apa. Nak ke mana ? Saya tolakkan. " Kata lelaki yang dilanggar Cally.
Cally merenung lelaki itu dalam. Serasanya dia kenal lelaki itu sebelum termalu sendiri dengan tindakannya.
" Nak ke kaunter. " Kata Cally sebelum lelaki tadi segera menolaknya.
" Eh , tak perlu. Saya buat sendiri. " Kata Cally terkejut.
" Serahkan pada saya. Saya penjaga dia. " Kata Kay yang tiba - tiba muncul.
" Oh baiklah. " Kata lelaki tadi meninggalkan Cally.
Cally memandang Kay sayu.
" Kenapa dia tolak kau ? " Soal Kay menahan amarahnya.
" Aku langgar dia tadi. Dia takut aku langgar orang lagilah kut. " Kata Cally takut.
" Kau memang tak ada kerja ke sampai langgar orang ? " Soal Kay sinis.
" Bukan sengaja." Kata Cally sedih.
" Dah jom balik. " Kata Kay serius sebelum kembali menolak troli.
" Aaa Kay. " Panggil Cally sebaik tiba di hadapan farmasi.
Kay memandang Cally pelik.
" Saya nak beli barang lagi boleh ? "Soal Cally setengah berbisik.
" Pergi pilih cepat. " Kata Kay geram.
" Okey. " Kata Cally sebelum cepat - cepat masuk dan mengambil barang yang dirasakan perlu sebagai persediaan.
Sebaik selesai , Cally hanya membisu menurut sahaja langkah Kay sehingga sampai ke rumah yang diberitahu Kay.
Share this novel