22

Crime Series 1214

Cally terjaga dari pengsannya. Perlahan dia membuka matanya. Seluruh tubuhnya terasa sakit terutama pipinya. Deruan nafas Kay betul - betul di tepi telinganya membuatkan dia menggigil ketakutan.

Pelukan Kay cuba dilepaskan. Perlahan dia mengangkat tangan Kay agar menjauhi diri.

Tiba - tiba Kay tersedar dan memeluknya lebih erat. Senak perutnya dek perbuatan Kay.

" Le lepaslah." Kata Cally sambil gigih melepaskan pelukan Kay.

Kay segera bangkit menarik lengan Cally memaksanya memandang ke arahnya.

" Lepaslah. Sakit tahu tak ? " Soal Cally rimas.

" Kau nak pergi mana ? " Soal Kay bengis.

" Tandas." Kata Cally terus cuba melepaskan diri.

" Aku ikut. Kalau kau cuba lari siap kau. Aku kerjakan kau." Kata Kay bengis.

" Tak." Kata Cally serabut.

" Aku masih ada perhitungan dengan kau." Kata Kay.

" Apa - apa sahajalah." Kata Cally sebelum terhencot - hencot keluar dari bilik.

Kay segera mengangkat tubuh kecil Cally menuju ke tandas tanpa sepatah kata.

" Tak payah tutup. " Marah Kay sebaik melihat Cally cuba menutup pintu tandas.

" Jangan mengarut boleh tak ? Dan jangan pecahkan pintu "Soal Cally geram. Pintu terus dikuncinya.

Kay menunggu Cally keluar sambil tersengguk - sengguk.

" Dah. " Kata Cally sebaik keluar dari tandas.

Tubuh Cally diletakkan di atas bahunya sebelum berjalan menuju ke bilik.

" Lepas. Lepas. Sakit. " Kata Cally meronta - ronta.

Kay meletakkan Cally di lantai memeluknya erat sebelum mencium bibirnya. Cally terus meronta - ronta.

Tiba - tiba dadanya terasa sakit sekali. Cally melorot ke bawah sebelum terduduk di lantai. Dadanya dipegang kuat. Air matanya mengalir deras.

" Kau kenapa ? " Soal Kay pelik.

Cally memandang Kay kosong sebelum kembali menunduk.

Kay mencangkung sebelum memegang bahu Cally.

" Kau sakit ke ? " Soal Kay peduli.

Air mata Cally disekanya perlahan. Cally memandang Kay sebelum mengangguk.

" Boleh bawa saya ke klinik ? " Soal Cally teresak - esak.

" Awal pagi macam ini mana ada klinik buka. Pagi esoklah. " Kata Kay lembut.

" Boleh belikan panadol untuk saya ? " Soal Cally kesakitan.

" Kau nak larikan ? " Soal Kay ragu - ragu.

" Tak. Saya serius sakit. " Kata Cally sebak.

" Betul ini ? " Soal Kay lagi.

" Ya. Ikat sahajalah kaki saya ini. Tak percaya sangat. " Kata Cally geram.

Kay segera mengangkat tubuh Cally kembali masuk ke bilik sebelum mengunci pintu bilik.

" Kay jangan kunci nanti saya nak ke tandas." Pekik Cally menyebabkan Kay berenti dan kembali membuka pintu.

Seutas tali dikeluarkan dari bawah katil sebelum dia cuba mengikat kaki Cally.

" Jangan kaki itu. Sakit. Kaki ini. " Kata Cally menahan sakit.

" Banyak soallah kau ini. " Marah Kay sambil menurut permintaan Cally.

" Maaf. " Kata Cally letih.

" Dah. Jangan lari. " Kata Kay sebelum keluar.

Cally terus berbaring sebelum terlena tanpa sedar dek terlalu letih.

Selang beberapa puluh minit.

Kay kembali dengan beberapa beg plastik di tangan. Pintu dikuncinya sebelum masuk memeriksa Cally. Tali yang mengikat kaki Cally dibuka perlahan.

" Cally. Cally. Bangun. Cally. " Kejut Kay.

Perlahan Cally membuka matanya memandang Kay lemah.

" Oh dah balik ke ? " Gumam Cally sebelum cuba bangun.

Kay segera membantu Cally bangun.

" Kau nak makan ? Aku ada beli burger dan satay. " Soal Kay.

" Ada nasi himpit ? "Soal Cally.

" Aku tak beli takut kau tak makan. "Kata Kay serba - salah.

" Oh , tak apa. Itu kegemaran saya. Naklah makan. "Kata Cally lemah.

" Jom. "Kata Kay sebelum mengangkat Cally ke meja makan.

" Makanlah. "Kata Kay sebelum berlalu.

" Awak tak makan ? " Soal Cally pelik.

" Makan nak ambil air. " Kata Kay sambil membuka peti sejuk.

Cally mengangguk menunggu Kay makan sekali. Kay duduk di hadapan Cally sebelum memandang Cally pelik.

" Kenapa tak makan ? " Soal Kay pelik.

Cally menggelengkan kepalanya sambil memerhati Kay makan. Lambat - lambat Cally turut makan.

" Awak. " Panggil Cally.

" Hmm. " Sahut Kay.

" Saya minta maaf sebab rosakkan televisyen awak. Saya tak sengaja." Kata Cally serba - salah.

" Tak apa. Duit aku melambak. Tak kisah pun. Esok beli lain. " Kata Kay sambil makan.

" Awak perli ke ? Maaflah. "Kata Cally serba - salah.

" Taklah. Kenyataan. Makanlah. Tak payah fikir. " Kata Kay lagi.

" Ooo. Dapat ke panadol tadi ? " Soal Cally yang sudah hilang selera.

" Dalam plastik itu. "Kata Kay sambil menunjuk dengan mulutnya yang penuh.

Cally terus bangkit mencari panadolnya dan segera menelannya.

" Saya tidur dulu. "Kata Cally.

" Makanlah lagi. " Kata Kay.

" Kenyang. Awak makanlah. " Kata Cally sambil berjalan terhencot - hencot.

Kay hanya memandangnya kosong sambil menikmati makanan yang dibelinya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience