10

Crime Series 1214

" Kau jangan pernah seru sesiapa walau dalam mimpi mulai sekarang. Kau milik aku. Cuma aku yang boleh ada dalam fikiran dan hati kau. Faham ? " Marah Kay sambil mencengkam dagu Cally kuat.

Cally mengangguk laju dengan linangan air mata.

Kay segera bangkit dari tubuh Cally sebelum duduk di sisinya. Cally bergegas memegang lututnya yang semakin teruk tercedera.

Darah likat mengalir dari balutan luka lutut Cally. Menggigil kedua tangan Cally menyentuh lututnya.

" Kenapa ? " Soal Kay yang memerhati tindak - tanduk Cally.

Cally membisu dalam sendunya sendiri sebelum Kay memaksanya. Kedua tangan Cally ditarik dan digenggam kuat sebelum lutut Qalisya dipandang sepi.

" Tunggu sini." Arah Kay sebelum menghilangkan diri.

Cally segera menyeret badannya ke atas lantai sebelum membuka balutan lukanya. Darah mengalir dari lututnya dibiarkan sepi sebelum dia berbaring lemah dilantai.

" Cally ! " Tengking Kay sebaik membuka pintu.

Cally hanya diam dalam tangisnya.

" Kenapa kau buat kotor macam ini ? Kau bangun sekarang. " Marah Kay lagi.

Cally menggelengkan kepalanya sebelum kembali tidur.

" Cally ! " Panggil Kay lagi sebelum menarik lengan Cally bangkit kasar.

" Apa lagi ? Kau bunuh sahajalah aku. Semua mesti ikut cakap kau tapi yang aku dapat cuma sakit. Kau kata kalau aku tak buat masalah kau takkan sakitkan Billy tapi kau pukul dia separuh mati. Sekarang kau nak apa lagi ? " Bentak Cally letih.

" Kau diam. " Tengking Kay.

Cally terkedu tersentak.

Kay segera menyembur ubat kebas ke lutut Cally sebelum menjahitnya. Luka Cally dibalut kemas.

" Dah makan ? " Soal Kay dingin sebaik selesai merawat luka Cally.

Cally menggelengkan kepalanya perlahan. Kay segera bangkit mengambil sebungkus roti dan sekotak air.

" Makan cepat. " Arah Kay sebelum keluar meninggalkannya.

Cally segera makan mengikut arahan Kay dengan linangan air mata.

Tiba - tiba Kay masuk dengan sepapan ubat.

" Makan ubat ini cepat. " Arah Kay lagi.

Cally menggelengkan kepalanya.

" Makan. " Ulang Kay lagi.

" Ubat apa ini ? " Soal Cally takut - takut.

" Racun tikus. " Kata Kay dingin.

Cally terkedu terlongo.

" Ubat tahan sakitlah. Makan cepat. " Terang Kay jujur.

Cally diam memandang Kay ragu - ragu.

" Tangan. " Arah Kay.

Lambat - lambat Cally menadah tangannya di hadapan Kay sebelum dua biji pil diletakkan Kay di atasnya.

" Telan cepat. " Arah Kay tegas.

Cally menurut tanpa bantahan.

" Dah ? " Soal Kay sebaik melihat Cally diam membisu.

Cally mengangguk.

" Sekarang pilih pelan rumah antara tiga ini. " Arah Kay sebelum menyerahkan telefon bimbitnya.

" Untuk apa ? " Soal Cally pelik.

" Habis kau nak duduk sini sampai bila - bila ? Kau dah tak nak tengok matahari , bulan , bintang ? Aku tak kisah. " Kata Kay serius.

" Haaa ? " Soal Cally pelik sambil menyambut pemberian Kay.

Lambat - lambat Cally membelek - belek pelan rumah yang disediakan oleh Kay. Terkebil - kebil sahaja lagaknya.

" Saya tak pandai tengok dan saya tak kisah yang mana - mana. Yang kecil sahaja. Sementara sahajakan ? " Kata Cally sebelum menyerahkan kembali telefon Kay.

Cally berundur ke atas tilamnya.

" Kerja pertama kau dah menunggu. Kau nak rehat dulu ke ? " Soal Kay serius.

" Kerja apa ? " Soal Cally terkejut. Takut pun ada.

" Nanti kau tahulah. Lagi cepat kau buat lagi cepat kau keluar dari sini. " Kata Kay serius.

Cally terkedu.

" Kau rehatlah dulu. Aku ada kerja nak buat bukan nak mengadap kau sahaja. " Putus Kay sebelum bangkit.

" Tu tunggu. Kalau kerja aku selesai kau akan bebaskan akukan ? " Soal Cally gelisah.

" Ya. " Kata Kay sambil lewa.

" Siapa kau sebenarnya ? Kenapa kau pakai topeng itu ? " Soal Cally berani.

" Kenapa salah ke ? " Soal Kay semula.

" Seram sahaja. " Kata Cally serba salah.

Kay keluar meninggalkan Cally tanpa sepatah kata.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience