17

Crime Series 1214

" Kay. " Panggil Cally.

Kay segera mengesat air matanya sebelum masuk ke tandas. Tubuh Cally segera diangkat masuk ke bilik. Perlahan Kay meletakkan Cally di atas tilam.

" Kau bersiaplah. Pakai kain. Makan. Nanti aku bawa kau ke atas. Aku panggil doktor aku. " Kata Kay serak sebelum berlalu keluar.

Pintu ditutup perlahan.

Cally memerhati Kay sehingga hilang dari pandangannya sebelum menurut arahan Kay. Akan tetapi nasi goreng hanya beberapa suap yang lalu dimakannya. Selebihnya ditinggalkan.

Cally berbaring lemah di tilamnya sebelum menutup matanya rapat. Segala kenangan yang terimbau di memorinya. Kehidupannya tanpa ibu bapa di sisi.

Masalah di tempat kerja. Kehadiran Billy. Kay. Kehilangan Billy. Kejadian malam tadi. Kebaikan Kay. Segalanya berlaku dengan sangat cepat dan terlalu menghentam jiwa Cally.

Terasa ingin mengalah dan pasrah dengan keadaan di sekelilingnya. Ingin dilawan tak berdaya. Jika mengalah hidupnya akan hancur berderai.

Kay tiba - tiba muncul di hadapan Cally sebaik dia membuka matanya.

" Bila sampai ? " Soal Cally terkejut.

Kay mengesat air mata Cally dengan jarinya sambil memandang ke dalam anak mata itu.

" Tidurlah. Aku bawa kau ke atas. " Kata Kay lembut.

Cally segera duduk sebelum menggelengkan kepalanya. Kay segera mengcempung tubuh Cally keluar dari biliknya. Kepala Cally disandarkan pada bahu Kay sebelum dia terlena.

Sebaik tiba di pertengahan tangga , Cally tersedar dan memandang Kay ralit.

" Kay. " Panggil Cally tiba - tiba.

" Ya ? " Sahut Kay pelik.

" Kau nak bunuh aku dan ambil organ - organ aku ke ? " Soal Cally takut - takut.

" Boleh ke ? " Soal Kay.

" Patutlah kau bersusah - payah culik aku. Sebab itu rupanya. " Gumam Cally perlahan.

Kay tersenyum lebar di balik topeng yang dipakainya sementara Cally diam membisu merenung nasibnya.

" Kalau aku ada permintaan terakhir. " Kata Cally sebelum membisu semula.

" Apa permintaan kau ? " Soal Kay serius.

" Tak ada apalah. " Kata Cally muram.

Kay segera meletakkan Cally di atas katilnya sebelum menghubungi doktornya.

" Tunggu sini. Sebentar lagi doktornya sampai. " Kata Kay sebelum berpaling.

" Kau." Balas Cally separuh jalan.

" Aku apa ? " Soal Kay pelik.

" Apa kau akan buat selepas bunuh aku ? " Soal Cally sebak.

" Kau tak perlu fikir pun apa aku akan buat. Sebab aku tahu apa aku buat. Kau tak perlu penatkan otak kau dan buang masa kau fikir apa rancangan aku. Kau cuma perlu bersiap sedia sahaja. " Kata Kay tenang.

" Ouhh baiklah. Maaf. " Kata Cally sedih.

" Kenapa kau nak tahu apa rancangan aku ? " Soal Kay ingin tahu.

Perlahan langkahnya diatur ke arah Cally kembali. Matanya tajam memerhati anak mata Cally. Bahu Cally dipegangnya kasar.

" Kenapa ? " Soal Kay tegas.

" Aa aa aku tertanya - tanya. " Jawab Cally sebak.

Air matanya mulai mengalir di pipi.

" Okey aku beritahu. Aku akan cakap sekali sahaja. Aku tak suka ulang - ulang. " Kata Kay serius.

Cally mengangguk laju.

" Aku takkan bunuh kau sebab aku perlukan kau. Jadi kau tak perlu berfikir , menangis atau bersedih. Sebab aku tak buat apa yang kau fikirkan. Faham ? " Kata Kay sambil memandang tajam wajah Cally.

Cally termangu - mangu cuba memahami kata - kata Kay.

Perlahan - lahan Kay menyeka air mata Cally sebaik melihat dia terus terdiam seribu bahasa.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience