part 95

Drama Completed 15291

" Em..nak beli lebih awal ke ? "

" Kau ni.. Mana la tahu nanti kau melahirkan lebih awal ke ? Marah Aniq

" Hehehehe.. Kalau macam tu minggu depan la.. Ye ? " " Eh mimi aniq.. Kau tahu apa yang aku pikir sekarang ni ? "

" Mana aku tahu. Kau yang fikir, otak kau tak la Cair " Kata Aniq

" Kau fikir apa ? Soal mimi

" Kau rasa ? " Soal Iman berteka teki

" taktahu .. Oh jap jap.. Bakal adik anif kan ! " teka mimi

" Agh kau ni memang bff aku laa " Kata Iman sambil tepuk tepuk bahu mimi

" Au oit sakit woy " " Youu sakit " Renget mimi pada Aniq buat iman pelik

" Aku pikir nanti anak aku yang lain ni macam mana ye ? macam aku ke macam anak aku sorang tu "

" Insyaallah perangainya tak macam kau . Masuk Air ! " Ngutup Aniq

" Oh ye Iman.. Aniq, nak pergi khusus jadi polis " Kata mimi

" Dengan Haris dan Hakim ? " Soal Iman

" Hakim kan nak jadi askar

" Mirza yang nak jadi polis " Sambung mimi

" Ohh Zahid ?

" bisnesman . Cita cita tak pernah berubah

" Kau mimi ? "

" Dokter.. Cita cita kita kan sama " Kata mimi

" Ehehe betul tu " mereka pon toi " Tapi.. Cita cita aku dah jadi bisnes Woman la . Aku dah tukar . "

" Alaa "

" Tapi tangan seorang dokter masih ada ni " Kata Iman

MAK JAH DATANG

" Iman, Diluar ada yang menunggu , katanya Qai dan tazrif "Anif yang mendengar terus melompat dari duduk dan berlari keluar secepat kilat

" Anif sayang..nanti jatuh "

" Tak bunda

" Iman ? Sejak bila mereka rapat ? Soal aniq

" Aku pon taktahu. Mungkin sebab Anif perlu kasih sayang seorang pemimpin dan mereka pon selalu jumpa anif

" Em mungkin la.. pergi la sambut orang itu

" Okay

DISISI MIQ

" Anif perlu kasih seorang pemimpin, macam mana dengan anak yang bakal lahir yanx ? " Soal mimi pada Aniq

" Tu la.. Ay tahu, Iman kecewa "

________
SUDAH SEBULAN MEREKA DI PERAK . HARINI MEREKA AKAN MENGHIAS BILIK TWINS DENGAN WARNA KELABU PINK . ANIF PON TOLONG

" Wahh, cantiknya..sapa yang banyak bantu ni ? " Soal iman bila melihat bilik yang liplapliplap dan tersusun rapi semua lemari dan buayan bayi yang luas .

" Tentula Anif " Kata mereka sambil menunjuk Anif

" Ehehe, rajin nya anak bunda.. Nanti bunda belanja apa yang anif nak ye ?

" Anif taknak apa apa buat masa sekarang

" Okay.. Nanti anif nak anif mintak ye !

" Baik bunda

______
SEMUANYA BERJALAN DENGAN BAIK SELAMA 3 MINGGU INI .

KINI IMAN DI HOSPITAL, SEBAB SEMASA INGIN MAKAN PAGI TADI IMAN TERASA INGIN MELAHIRKAN.SUDAH 4 JAM IMAN DIDALAM BILIK PERSALINAN . DILUAR WAD SUDAH ADA UMI WALI KAWAN KAWAN IMAN ANIF, QAI DAN TAZRIF . YANG SUDAH SAMPAI 1 JAM YANG LALU

Clekkkk (pintu wad dibuka, keluar 3 bayi yang comel comel, gemuk dan gebu )

QAI YANG MELIHAT TERPAKU, TAZRIF PON SAMA

" eh sekejap ni anak Iman ke ? " Soal mimi yang menahan perawat itu

" Ia

" Tiga tiga ni ? " Soal Umi

" Benar

Umi dan wali mencium kedua pipi ketiga anak itu .

" Iman macam mana ye sekarang ?

" Iman sudah baikan . Dan akan dipindahkan di ruangan biasa

______
DIRUANGAN BIASA, IMAN BARING SAMBIL TERINGATKAN SESUATU

" cikgu, saya sudah melahirkan , anak anak sehat dan pasti comel . Cikgu..nama pon..iman kena bagi sorang sorang ke ? Iman melahirkan sorang sorang cikgu . Huk huk.. Cikgu.. Kembali lahh cikgu.. Tolong kembali..dan maafkan saya " Iman mengalir kan air mata yang deras . Dalam tak sedar umi wali anif, mimi aniq taz qai serta rakan rakan mendengar akan rintihan Iman

UMI DAN MIMI MENDEKAT PADA IMAN DAN MEMELUK IMAN

" Iman kami ada, kami ada, kami semua ada, kami akan jaga bersama kau iman, Jangan putus asa iman . Allah ada, ni ujian "
Kata mimi bila sudah lepaskan pelukan

" Aku okay " Iman tersenyum

TAK LAMA PINTU DIBUKA DAN MUNCULLAH PUTRA PUTRA DAN PUTRI

" 3 ? " Soal Iman
" Betul bunda . Anif ada 2 adik lelaki dan 1 adik perempuan

IMAN DUDUK DIBANTU UMI

Iman menatap anak anak yang disebelahnya . Iman ingin jalan kearah anak anaknya

" Iman, jangan dulu "
" Aa kalau macam tu..tolong bawak anak anak kemari "

SELEPAS QAI TAZ DAN WALI MEMBAWA ANAK ANAK ITU MENDEKAT . IMAN MENATAP ANAK ANAK ITU DAN TIBA TIBA AIR MATA MENGALIR DERAS .

" Umi... " Iman memeluk umi disebelah sambil membenamkan muka nya dibaju umi

" Kenapa Iman ? " Soal umi risau

" Anak itu ...

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience