" Em..nak beli lebih awal ke ? "
" Kau ni.. Mana la tahu nanti kau melahirkan lebih awal ke ? Marah Aniq
" Hehehehe.. Kalau macam tu minggu depan la.. Ye ? " " Eh mimi aniq.. Kau tahu apa yang aku pikir sekarang ni ? "
" Mana aku tahu. Kau yang fikir, otak kau tak la Cair " Kata Aniq
" Kau fikir apa ? Soal mimi
" Kau rasa ? " Soal Iman berteka teki
" taktahu .. Oh jap jap.. Bakal adik anif kan ! " teka mimi
" Agh kau ni memang bff aku laa " Kata Iman sambil tepuk tepuk bahu mimi
" Au oit sakit woy " " Youu sakit " Renget mimi pada Aniq buat iman pelik
" Aku pikir nanti anak aku yang lain ni macam mana ye ? macam aku ke macam anak aku sorang tu "
" Insyaallah perangainya tak macam kau . Masuk Air ! " Ngutup Aniq
" Oh ye Iman.. Aniq, nak pergi khusus jadi polis " Kata mimi
" Dengan Haris dan Hakim ? " Soal Iman
" Hakim kan nak jadi askar
" Mirza yang nak jadi polis " Sambung mimi
" Ohh Zahid ?
" bisnesman . Cita cita tak pernah berubah
" Kau mimi ? "
" Dokter.. Cita cita kita kan sama " Kata mimi
" Ehehe betul tu " mereka pon toi " Tapi.. Cita cita aku dah jadi bisnes Woman la . Aku dah tukar . "
" Alaa "
" Tapi tangan seorang dokter masih ada ni " Kata Iman
MAK JAH DATANG
" Iman, Diluar ada yang menunggu , katanya Qai dan tazrif "Anif yang mendengar terus melompat dari duduk dan berlari keluar secepat kilat
" Anif sayang..nanti jatuh "
" Tak bunda
" Iman ? Sejak bila mereka rapat ? Soal aniq
" Aku pon taktahu. Mungkin sebab Anif perlu kasih sayang seorang pemimpin dan mereka pon selalu jumpa anif
" Em mungkin la.. pergi la sambut orang itu
" Okay
DISISI MIQ
" Anif perlu kasih seorang pemimpin, macam mana dengan anak yang bakal lahir yanx ? " Soal mimi pada Aniq
" Tu la.. Ay tahu, Iman kecewa "
________
SUDAH SEBULAN MEREKA DI PERAK . HARINI MEREKA AKAN MENGHIAS BILIK TWINS DENGAN WARNA KELABU PINK . ANIF PON TOLONG
" Wahh, cantiknya..sapa yang banyak bantu ni ? " Soal iman bila melihat bilik yang liplapliplap dan tersusun rapi semua lemari dan buayan bayi yang luas .
" Tentula Anif " Kata mereka sambil menunjuk Anif
" Ehehe, rajin nya anak bunda.. Nanti bunda belanja apa yang anif nak ye ?
" Anif taknak apa apa buat masa sekarang
" Okay.. Nanti anif nak anif mintak ye !
" Baik bunda
______
SEMUANYA BERJALAN DENGAN BAIK SELAMA 3 MINGGU INI .
KINI IMAN DI HOSPITAL, SEBAB SEMASA INGIN MAKAN PAGI TADI IMAN TERASA INGIN MELAHIRKAN.SUDAH 4 JAM IMAN DIDALAM BILIK PERSALINAN . DILUAR WAD SUDAH ADA UMI WALI KAWAN KAWAN IMAN ANIF, QAI DAN TAZRIF . YANG SUDAH SAMPAI 1 JAM YANG LALU
Clekkkk (pintu wad dibuka, keluar 3 bayi yang comel comel, gemuk dan gebu )
QAI YANG MELIHAT TERPAKU, TAZRIF PON SAMA
" eh sekejap ni anak Iman ke ? " Soal mimi yang menahan perawat itu
" Ia
" Tiga tiga ni ? " Soal Umi
" Benar
Umi dan wali mencium kedua pipi ketiga anak itu .
" Iman macam mana ye sekarang ?
" Iman sudah baikan . Dan akan dipindahkan di ruangan biasa
______
DIRUANGAN BIASA, IMAN BARING SAMBIL TERINGATKAN SESUATU
" cikgu, saya sudah melahirkan , anak anak sehat dan pasti comel . Cikgu..nama pon..iman kena bagi sorang sorang ke ? Iman melahirkan sorang sorang cikgu . Huk huk.. Cikgu.. Kembali lahh cikgu.. Tolong kembali..dan maafkan saya " Iman mengalir kan air mata yang deras . Dalam tak sedar umi wali anif, mimi aniq taz qai serta rakan rakan mendengar akan rintihan Iman
UMI DAN MIMI MENDEKAT PADA IMAN DAN MEMELUK IMAN
" Iman kami ada, kami ada, kami semua ada, kami akan jaga bersama kau iman, Jangan putus asa iman . Allah ada, ni ujian "
Kata mimi bila sudah lepaskan pelukan
" Aku okay " Iman tersenyum
TAK LAMA PINTU DIBUKA DAN MUNCULLAH PUTRA PUTRA DAN PUTRI
" 3 ? " Soal Iman
" Betul bunda . Anif ada 2 adik lelaki dan 1 adik perempuan
IMAN DUDUK DIBANTU UMI
Iman menatap anak anak yang disebelahnya . Iman ingin jalan kearah anak anaknya
" Iman, jangan dulu "
" Aa kalau macam tu..tolong bawak anak anak kemari "
SELEPAS QAI TAZ DAN WALI MEMBAWA ANAK ANAK ITU MENDEKAT . IMAN MENATAP ANAK ANAK ITU DAN TIBA TIBA AIR MATA MENGALIR DERAS .
" Umi... " Iman memeluk umi disebelah sambil membenamkan muka nya dibaju umi
" Kenapa Iman ? " Soal umi risau
" Anak itu ...
Share this novel