Bab 8- Yes.

Romance Series 11689

Farid mengambil Puteri malam ini di rumahnya. Seperti yang dijanjikan, selepas Isyak. Terpegun dia melihat penampilan Putri malam ini. Bukan seperti pakaian pejabatnya yang selalu.

Farid melihat Putri yang kini sebelahnya. Pakaiannya walaupun ringkas, dress ungu papas lutut namun tetap manis dipandang.

Putri teringat sebelum dia keluar, sempat dia membuat sedikit reasearch sebelum keluar..

'Pemakaian untuk first date'. Itulah yang dicarinya di goggle sebentar. Rasa ingin tergelak dengan perlakuannya sekarang.

Sesampainya dia restoran, Farid dengan gentleman menarik kerus untuk menyuruh Putri duduk.

"So, are you nervous, Princess?" tanya Farid.

"Kind of.. this is my first time going out with man, actually" terang Putri.

"I'm glad" kata Farid seakan berbisik.

Perlukah dia berterus terang dengan Putri tentang perasaannya. Atau.....

Makanan yang dipesan sudah pun sampai.

"Errr... Princess, actually i want to confess but tunggu nanti lah" kata Farid.

Putri terpinga-pinga dengan kelakuan Farid malam ini. Malam ini kebanyakkan mereka bercerita mengenai diri mereka.

***di kereta**

"Princess, right now, there anyone in your heart?" soal Farid

"Now, saya tiada sesiapa lagi. Cuma, saya ada minat seseorang dekat pejabat" ujar Putri, jujur.

"Can i know who?" soal Farid.

"Mr. Farid lah. Awak yang buatkan saya sekarang semakin berani dan.... banyak lagi awak buat dekat saya, include make my heart beat so fast, and i don't know why?" ujar Putri, naif.

Farid terkejut dengan pengakuan Putri. Dia yakin kalau dia meluah sekarang, dia tidak akan menyesal.

" I think you fall in love with me and you not alone because i also madly fall in love with you, Princess" luah Farid, senafas.

Putri terkejut dengan confession ini.

"Sorry if i'm asking you, but since when?" soal Putri.

"I don't know, Princess. So, did you accept me?" kata Farid.

"Yes, can you teach me how to love someone because i'm never fall in love with someone" jujur Putri.

Farid meraih tangan Putri dan mengenggamnya...

"I'm happy and i can teach your, Princess"

***** di bilik Putri****

Ada bungkusan yang dititipkan oleh Farid kepadanya.. Dia membuka dan terkejut dengan pemberiannya.

"Bracelet Pandora"

"Gila, macam ni ke orang kaya habis kan duit?" soal Putri.

Telefonnya berdering dan Putri tersenyum melihat gerangannya. Farid.

"Princess dah terima ke, cantik tak?" soal Farrid.

"Mr. Farid ni, mahal lah benda ni, saya..." belum sempat Putri menghabiskan dia terus dipotong oleh Farid.

"Just accept it Princess, anyway.. you don't call me Mr Farid, if we not at office. Call me, Abang.." kata Farid.

"Abang? Hehehhehee... " sengih Putri.

"Jangan ketawa Princess, jantung abang nak meletup ni" terhenti Putri apabila Farid berkata begitu.

"Anyway, dekat office nanti kita rahsiakan ye hubungan kita dan lagi satu abang terus nak hantar rombongan pertunangan boleh"? jelas Farid.

"Awal gila abang... kenapa nak awal-awal sangat ni abang"soal Putri.

"I didn't want to lose someone that i love again. Sakit rasanya,," kata Farid.

"Ahhh, maksud?" soal Putri.

"Nanti Princess tahulah. Dahlah, Princess sleep ye.. I love you" kata Farid.

"OKay, I love you too" kata Putri.

*****rumah Farid****

"Pa, kita hantar rombongan pertunangan , boleh?" luah Farid.

"Wow, so fast. Siapa?" soal Datuk Jalal.

"Putri" sepatah Farid menjawab.

Datuk Jalal sudahpun tersenyum gembira dengan Farid.

"Tu Pa berbesar hati. Tell me when you want okay? Anyway, kalau dah suka sama suka tu. Esok ambil Lisa dekat rumah dia" kata Datuk Jalal.

"Why?" soal Farid, pelik dengan papanya.

"Yelah, takkan itupun Papa nak ajar. Awak kan satu pejabat dengan dia" kata Datuk Jalal.

"Hahhaahha, ye tak ye juga. Okay Pa. Pa doakan Farid dengan Putri jodoh berkekalan ye" kata Farid.

Papanya hanya menganguukkan kepala dan berkata, " selalu anakku".

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience