Di saat yang sepi ini,Firdaus duduk seorang diri di atas sejadah memohon keampunan dari Ilahi.
Firdaus bermonolog;
"Bertapa rimbunnya dosaku,semua terlakar di lembah usiaku.Salah dan silap di masa yang lalu kini sudahku sesali. Sudah bertahun-tahun aku nantikan dia. Jika dia bukan untuk aku, kenapa sampai sekarang aku masih teringatkan dia dan ternanti-nantikan dia? Apatah lagi sejak kebelakangan ini, aku selalu teringat dekat dia setiap malam. Ya Allah, aku yakin pada perancanganMu Ya Allah. Jika Kau makbulkan doaku sekarang, itu bererti Kau sayang kepadaku. Jika Kau tidak makbulkan doaku, mungkin Kau sedang mengujiku dengan kesabaran. Jika Kau tak makbulkan doaku, mungkin Kau ada perancangan yang lebih baik untukku."
Di saat firdaus mengenang dosa dan kisahnya yang lalu,tiba-tiba ada seseorang menepuk bahunya dan berkata;
"Dalam kita sibuk mencari insan sejati untuk berada di sisi....
Ada insan lain yang sibuk mendekatkan diri kepada PenciptaNya..
Tapi....
Di saat kita mendekatkan diri kepadaNya,Dia hadirkan insan sejati kepada kita tanpa perlu dicari-cari.. Fikir-fikirkanlah yer"
Firdaus berfikir sejenak,mungkin ada maksud yang tersirat dalam kata-kata yang disampaikan oleh orang itu.
Share this novel