WAKTU menunjukkan jam 7:05 pagi, kawasan perjiranan itu mula hidup dengan suara salakan anjing, suara kanak-kanak yang sedang menunggu bas sekolah dan bunyi kenderaan diatas jalan raya.
Ketika ini suasana di dalam rumah Aisy Amni bingit dengan suara Zulaika memarahi anak daranya yang susah sekali dikejutkan bangun tidur.
" Aisy wake up!. Wake up! you'll be late for school. Dah hampir pukul 7:30 pagi! Nanti kena ambil nama dengan pengawas macam mana!."
" Yeah. Yeah. There such things here." jawab Aisy Amni mengosok matanya bagi menghilangkan kantuk.
" You should stop using that lame methods, mom." kata Aisy Amni sambil berlari turun dari tangga, maknya suka meneka masa dan mengejutnya 30 minit awal.
" Before you get back from school, help me pick up the clothes that auntie Ruby sew. Here's the money."
" All right , but I'll be late because my class ends at 4pm. Mom I'm using your car." maklum Aisy Amni yang sudah menyalakan enjin kereta maknya, dia sudah lambat untuk ke sekolah.
" Okay. Take care." Zulaika melepas keluh kecil mungkin selepas kena saman baru anaknya itu berhenti membawa kereta tanpa lesen.
Aisy Amni menyanyi kecil, mengetuk jarinya pada pintu keretanya, dia baru sahaja pulang dari mengambil pakaian seperti yang diarahkan oleh maknya.
BAM!
" Holy cow! What is that?." Aisy Amni memberhentikan keretanya dibahu jalan sebelum turun melihat benda apakah yang dilanggarnya.
" Are you okay, sir? I'm really really sorry sir, I didn't see you crossing the road." tanya Aisy dia cuba menolong lelaki itu ke tepi jalan tapi dia tersentak bila tangannya ditepis kasar.
" I'm sorry Mr. I didn't see you cross the street. Are you okay sir?." tanya Aisy Amni lagi, dia mula bimbang bila melihat kereta polis tidak jauh dari tempat mereka.
" Do I look good in your eyes?!, it's almost broke my arm!. I want you to take responsibility or I'll make a police report." ugut lelaki itu masih menegang lengannya yang sedikit calar.
" Sir, don't worry I'll be responsible and pay all your treatment costs.."
" Really?." tanya lelaki itu dengan wajah tidak percaya.
" Yeah of course."
" Do you have a license? Hah I knew it you don't even have a license right? and you're under age." komen lelaki itu sebelum melihat kearah dua orang pegawai polis yang lalu di kawasan itu.
" Good evening Sir, what's happened here?." tanya pegawai polis itu sebaik sahaja mendekati Aisy Amni dan lelaki yang sedang duduk di bahu jalan itu.
" She hit me and try to run." balas lelaki itu selamba.
" No!. I'm not running away, I'm just trying to parking my car before helping him." terang Aisy Amni gelabah bila lelaki itu menuduhnya cuba membuat jenayah langgar lari.
" You look young, How old are you miss?."
" I'm... I'm old enough to driving a car."
" Yeah, Please follow us to the police station you too sir." balas pegawai itu endah tak endah dengan jawapan Aisy Amni.
Wajah Aisy Amni mencuka dan dia menjeling tajam kearah lelaki di sebelahnya itu, hatinya bertambah panas bila melihat senyum sinis lelaki itu padanya.
'Patutnya aku langgar je kau sampai mati' detik hatinya menahan geram.
" What's happened? His boyfriend cheated on her?." tanya pegawai lelaki sebaik sahaja rakannya melangkah masuk ke dalam balai.
" Nope. Hit and run. Name?." tanya pegawai itu pada Aisy Amni sambil menaip sesuatu pada komputernya.
" Aisy Amni."
" Age? "
" ... "
" Age?." Aisy Amni melepaskan keluh kasar dia sudah tidak boleh mencipta apa-apa alasan lagi bila umurnya ditanya.
" 17 years old."
" You're a minor, driving without a license. We need to call your parents. what's your parent's name?."
" Mike Tyson." Aisy Amni menjeling tajam lelaki disebelahnya yang memandang kearahnya.
" Your mothers' name? Your id number? "
" Zulaika, 980#####."
" Sir we need your information as the victim for the record, What is your name?." pegawai itu beralih pula pada remaja lelaki yang mendakwa dirinya sebagai mangsa langgar lari itu.
" Tengku Adam Haizard bin Tengku Adam Mikhail. Eighteen years old."
" So both of you are foreigners? Do you want to settle down here or want to settle by yourself?." tanya pegawai itu lagi memandang Aisy Amni dan Tengku Haizard.
" Excuse me but I'm not a foreigner, I was born in California and just moved here."
" Yeah Miss but both of your parents are from Malaysia." Aisy Amni menjulingkan matanya keatas.
" Ouch my hand."
" Are you okay, Sir?." tanya pegawai itu mendekati Tengku Haizard.
" I think my arm was sprained or possibly broken by her." Tengku Haizard membiarkan pegawai itu memegang lengannya.
" No, officer. He was trying to scamming me... He crossed without looking left and right... I didn't see him crossed... He trying to scamming me..."
" That's enough. Give me your mom's phone number. I will call your parents!."
" Hey! Are you a scammer!?." tanya Aisy Amni tak puas hati.
" Ahh. Ouch. My hand... Oh my god... My hand." pegawai itu menjeling Aisy Amni sambil mengusap tangan Tengku Haizard yang di pukul oleh Aisy Amni.
Aisy Amni membalas jelingan pegawai itu dan bersilang kedua tangan di dada dengan wajah bosan menunggu maknya.
" Aisy. I'm so sorry officer. Aisy apologize..." Zulaika yang baru sampai kelam kabut meminta maaf dan memukul bahu anaknya.
" Why should I apologize?.it's not my fault and it's his fault crossing the road without looking left and right."
" Your daughter almost break his hand but as Tengku requested so I'll leave this case to you guys to settle it alone. Okay Tengku?."
Aisy Amni menjulingkan matanya bila pegawai perempuan itu memberikan senyuman yang begitu manis pada Tengku Haizard.
" Thank you, Ms. Officer." pegawai itu ketawa senang mendengar cara Tengku Haizard membahasakan dirinya membuatkan Aisy Amni bertambah menyampah.
" I'm Zulaika." kata Zulaika sebaik sahaja mereka bertiga keluar dari balai, menghulurkan tangannya untuk berjabat tangan.
" Tengku Haizard."
" I apologize on behalf of my daughter, she is very careless and always make me worries. About your hand we will pay all treatment costs and..."
" Mom... "
" What!?, you know you're wrong but you still.. What should I do with you?. Apologize now."
" What!?... What with that smirk!?. Mom can't you see that?. Haha are you trying to play dirty with me!."
" What's wrong with you Aisy Amni?. I'm sorry Mr. Tengku."
" It's okay. Haha."
" What!... Do you want to die!?." Zulaika memukul bahu anaknya geram, Aisy Amni tidak puas hati menjeling tajam Tengku Haizard yang tersenyum sinis padanya.
" You can me Haizard auntie and can I call you auntie?."
" Of course. Glab to hear that and we are from the same country. Kamu boleh guna bahasa melayu."
" Ohh really. Hmmm saya memandu untuk ke kolej but now I don't think I can use my hand." luah Tengku Haizard dengan nada sedih.
" I'll send and pick you up from college. "
To be continues...
Share this novel