Chapter 72

Action Completed 4911

Tiga hari berbaring akhirnya Ghaus dibenarkan bangun oleh Tok Batin.

" Dik boleh hantar abang ke jalan besar." Kanak-kanak perempuan itu hanya memandang Ghaus dengan wajah pelik sebelum berlari kearah pondok yang lain.

" Aduh macam mana aku nak keluar dari sini."

" Apa pasal ngkau?" Tegur Tok Batin. Di kampung tu hanya Tok Batin selalu bergaul dengan masyarakat oleh itu hanya lelaki itu yang petah berbahasa dan tidak takut dengan orang luar.

" Tok saya nak ke jalan besar. Boleh tunjuk saya jalan keluar."

" Ngkau ndak sihat lagi mau ke mana kau. Tidur saja ngkau." Ghaus geleng kepala, tidak menghiraukan kerisauan Tok Batin itu, dia terus menerus cuba menghubungi Haq.

" Hello... Uncle... Ye.. ye... Tok tolong hantar saya ke jalan besar tok kawan saya tunggu dekat sana." Mohon Ghaus mengabaikan rasa sakitnya.

Hafiz memanggil Shahrul dan Iskandar bila melihat kelibat Ghaus keluar dari hutan di ikuti oleh dua orang lelaki tidak berbaju.

Sebaik saja mereka mendekat dua orang asli itu terus berlari sepantas kilat hilang ke dalam hutan.

" Aus. Ya Allah kau okay tak? Zard mana?" Tanya Hafiz memapah Ghaus ke kereta.

" Zard tak ada dengan saya. Masa accident tu kami berdua."

" Dah. Dah kau tarik nafas dulu. Jom ke hospital." Iskandar mengangguk faham, Shahrul tinggal bersama anggota polis untuk terus mencari Tengku Haizard.

.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.

Orsa, Sweden - DEC-18 08:00AM

" Is he dead?"

" Not yet boss." - James.

" Then why the h*ll hasn't he woken up yet. We can't let him die."

" He overdose and his head's injury was pretty bad." Ujar Doktor yang merawat luka Tengku Haizard.

Dia menjeling tajam James disebelahnya mujur Tengku Haizard sempat dirawat jika tidak sia-sia saja kerja keras mereka.

" Make sure he doesn't die. Is there a chance he's gone crazy?"

" No. Such things never happen, maybe he will lose his memory or... Sir, can you hear me." Doktor itu memeriksa nadi Tengku Haizard yang baru membuka mata itu.

" Yes, I am. Water." Tengku Haizard meneguk air yang dihulur itu dengan rakus.

" Who are you?" Kepalanya masih rasa pening dan wajah-wajah didepannya itu sangat asing baginya.

" Do you remember what your name is? Tell me your name."

" Err I can't... What is my name?" Jawab Tengku Haizard, kepalanya rasa ingin pecah.

" It's okay, don't force yourself. What's the last thing you remember?"

" I fell? I'm not sure. I don't remember." Mendengar jawapan Tengku Haizard itu James mengajak doktor untuk berbicara di luar.

" Do you know who I am?" Tengku Haizard geleng kepala, masih keliru.

" I'm your father. I mean your father's friend." Donald merubah ayatnya bila melihat dahi Tengku Haizard berkerut.

" Your name is Adam and my name is Donald. I'm your uncle. Rest okay."

" Thanks." Ucap Tengku Haizard memejam matanya semula.

Donald gembira bagai orang mengantuk disorong bantal. Kepalanya sudah mengatur pelbagai rancangan untuk memanfaatkan keadaan Tengku Haizard itu.

.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.

Dua hari kemudian...

" Where is he? I told you not to leave him alone and keep an eye on him." Marah Donald bila dapati Tengku Haizard tak ada dalam bilik.

" Sorry boss. He was just in the room but suddenly he disappeared."

" Look for him. You guys are so useless." Plan untuk menggunakan Tengku Haizard sudah siap jika Tengku Haizard terlepas rancangannya akan hancur lebur.

" We found him boss, he's near the back garden."

" What are you doing here?" Tanya Donald mendekati Tengku Haizard yang sedang duduk di bangku membelakanginya itu.

" Get some fresh air. I feel suffocated sitting in my room all day. Have you finished all your work?"

" Yeah."

" You should rest too. You look tired."

" Hahaha, it's okay. I got a great opportunity so I don't want to waste it."

" Lucky you, maybe because Allah has heard your prayers after all the hard work you did." Puji Tengku Haizard ikhlas.

Wahal pada hakikatnya Donald bijak menggunakan orang sekelilingnya untuk mendapatkan apa yang diingini.

" Hahaha maybe it's true that God hears my wish."

" Btw, why are you looking for me?"

" Nothing. I'm just worried if you black out like last night. You have to take care of yourself." Balas Donald duduk di sebelah Tengku Haizard.

Tengku Haizard tertawa mendengar jawapan Donald itu walaupun lelaki itu terasa asing padanya, Donald melayannya dengan baik dan ramah.

" Where are my parents? Do I have siblings and why they didn't visit me?" Tanya Tengku Haizard tiba-tiba membuat Donald gelabah.

Selama dua hari Tengku Haizard tidak pernah bertanyakan tentang keluarga walaupun Donald sudah menulis lirik jawapan.

" Easy man hahaha. Your parents are in Saudi Arabia and you have no siblings. You're the only child."

" I must be lonely." Donald tertawa sebelum menyambung.

" No, you're not. You have me. Even if your family doesn't have time for you, I do." Ujar Donald memeluk bahu Tengku Haizard dari sisi.

" Did they ask about me?" Tanyanya perlahan.

" Hmm maybe because they are too busy nowadays they don't have time to call you but don't worry I always email them updates about you." Donald tersenyum melihat wajah suram Tengku Haizard itu.

" Did they know I had an accident?"

" Yes, they do. Oops, I'm sorry I didn't mean to hurt you. I'm sure they'll visit you later when they have time." Donald sengaja mencipta Adam adalah 'neglected child' supaya Tengku Haizard berhenti bertanya tentang ibubapanya.

" Haha I think I need to start exercising. My body feels weak." Ujar Tengku Haizard menukar topik.

Hatinya rasa pelik bila berbicara tentang ibubapanya seperti ada sesuatu yang lain dari apa yang diketahui.

" Oh right when you are fully recovered you can start working out but for now you have to start doing your mission."

" Mission?"

" Oh God, I forgot that you don't remember. We made a deal if you get an A in your final exam, I'll teach you how to crack the code so your first mission is to crack a road safety camera."

" I don't understand. How old am I?" berasa janggal kerana dia tak rasa dia seorang yang sukakan bidang IT.

" You are 26 years old and you have just finished studying in IT. You said you wanted to be a hacker." Kepala Tengku Haizard berdenyut dengan maklumat yang baru dia terima itu.

" Boss, it's time for the next meeting."

" Got to go. See you later." Donald menarik lafas lega, James menyelamatkan diri dari situasi itu. Dia harus membuatkan Tengku Haizard percaya dan tidak sarsi dengan ceritanya.

Kesihatan Ghaus sudah semakin pulih tapi lokasi Tengku Haizard masih tidak dapat dijejak.

Jika benar apa yang dijangka oleh Tengku Mikhail. Tengku Haizard mungkin berada dalam tangan Donald sekarang ini.

To be continued...

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience