Chapter 15

Action Completed 4911

" Nice to meet you Miss Julia?" Tengku Haizard menghulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

Wajahnya dihiasi dengan senyuman manis semanis gula pasir.

" Yes. I'm Julia. Nice to meet you Mr?" Julia terpegun dengan ketampanan jejaka didepannya itu, expectations dan realiti jauh berbeza bagai langit dengan bumi.

Dia expected Tengku Haizard seorang lelaki separuh abat, berkulit gelap sama seperti jejaka-jejaka Asian yang pernah berhubungan dengannya sebelum ini.

Dia terpana dengan reality.

Seorang jejaka berkulit putih, anak mata coklat gelap, bibir pink, hidung mancung dan mempunyai satu aura yang menarik nanuri seorang wanita.

Tatapan Julia itu semakin lama semakin tajam seperti telah di pukau dengan ketampanan jejaka Asian itu.

Julia tersedar dari lamunan panjangnya bila Tengku Haizard menarik tangannya untuk bersalaman.

" Let's move to the more comfortable place." ajak Tengku Haizard memimpin tangan Julia.

Julia yang sudah terpukau itu mengikut Tengku Haizard tanpa membantah.

Tengku Haizard membukakan pintu cafe dan mempersilakan Julia masuk terlebih dahulu.

" Thank you." balas Julia malu-malu.

" My pleasure."

" Do you want to order first or we discuss our business first and order later?." tanya Tengku Haizard menarik kerusi untuk Julia.

" Thank you. I want oren juice." matanya tak lepas memandang gerak bibir jejaka Asian itu.

Tengku Haizard mengangkat tangan memanggil pelayan dan memesan minuman mereka.

Julia terpegun lagi dengan keindahan suara garau itu, matanya ralit memerhati gerak bibir Tengku Haizard memesan air untuk mereka itu.

" Let's straight to the point why did Miss Julia choose hire us? Why do you want to take the risks doing business with us?." tanya Tengku Haizard.

" Just call me Julia, what should I call you?"

" Haizard."

" Okay then Haizard actually I have my own reasons and..." Julia sengaja berhenti berbicara dan menatap jejaka didepannya dengan wajah sedih.

" It's okay take your time because your answer will affect our terms."

" Thanks for your consideration."

" Who knows about our meeting today besides you and me?." tanya Tengku Haizard lagi

Dia meletak minuman Julia dan berterima kasih pada pelayan sebelum kembali fokus pada Julia.

" My mom and my boyfriend."

" Did you read the agreement and do you know how our business works? Once started it will not stop until the business is done."

" Yes, my boyfriend has told me. As you know I am a victim of family violence." luah Julia menunduk wajahnya.

Dia mengintai untuk melihat reaksi jejaka didepannya itu.

" I just want her to stay away from my family because her presence makes me feel bad and she is like a parasite in my house. I really hate her."

" Do you want us to kill her?." tanya Tengku Haizard dengan senyum sinis.

" No. Not that far. You can rape her or do something whatever but don't kill her. I want her to regret being born in same world with me." katanya terlupa dengan lakonan air matanya sebentar tadi.

" Okay, then let talk about the payment, how do you want to pay it?."

" I'll make a deposit 10,000 USD and after you got her signature for this letter I will give the balance." Julia menolak perlahan sampul surat berwarna coklat.

" So can you do it?."

Tengku Haizard ketawa dengan soalan Julia padanya, merah mukanya kerana ketawa.

" I can do anything you want without any dust left behind as long as you pay me."

Gadis berwajah manis dan comel itu sungguh pandai berkata-kata dan pandai berlakon seperti yang dikatakan Brianna.

Dia tidak mahu clientnya menganggap mereka tidak berintegriti dalam pekerjaan jadi dia akan membacakan perjanjian itu pada Julia.

" Let's move on with our agreement. Are you ready to hear it."

" Yeah I am ready."

" This agreement may not be disclosed to third parties without the consent of both parties and only the name contained in this agreement is entitled to know the contents of the agreement."

" Who is Party A and who is Party B?." tanya Julia.

" As stated in this agreement Party A is you and Party B is us."

" What if your party violates the agreement?"

" Ms. Julia can state here what action Ms. Julia will take if we violate the agreement." Tengku Haizard menyerahkan file warna putih, surat perjanji antara mereka.

" Do you want to sign here or get your mother permission first?."

" I do my own decisions. Do I look like a kid to you?."

" Ops. My bad my lady, I'm sorry." Tengku Haizard mengusap perlahan belakang tangan Julia dengan ibu jarinya sambil menungu Julia membaca surat perjanjian mereka.

" Party B may disclose party A information if the third party is a family member or has blood related to a party A." Julia membaca isi perjanjian itu perlahan.

Dia memandang Tengku Haizard yang senyum manis itu.

" If your family wants to know about this deal, then I have to disclose it. If you don't like this condition we can just drop it out."

" I can change it? But you wrote this conditions." kata Julia keliru.

" Anything for you my lady even if you ask me to take off my clothes, I will do it."

" Pervert." balas Julia wajahnya bertukar merah dengan usikan Tengku Haizard itu, wahal hatinya suka dengan usikan itu.

Tengku Haizard membuat perjanjian itu khas untuk Julia kerana Julia masih seorang kanak-kanak baginya.

" Do you want to add anything or change or drop any of those?."

" Nope. I'm fine." balas Julia yakin dan menanda tangani perjanjian itu.

Tengku Haizard menarik senyum lebar kerana jangkaannya tepat bahawa Julia akan bersetuju dengan semua peraturan perjanjian mereka.

" Thanks and when we will meet again?."

" My pleasure. Anytime you call me."

" See you next time."

" Yes my lady sees you soon." balas Tengku Haizard, menghantar Julia hingga ke pintu cafe dan melambai tangan pada gadis kecil tapi berbisa itu.

" Mana classmate kau? Belum sampai lagi." tanya Ghaus.

Sepanjang meeting Tengku Haizard dan Julia mereka memantau sekitar kawasan cafe kerana bimbang masih ada yang mengekori. 

" On the way kut... Ohhh tu pun dia dah sampai." tunjuk Tengku Haizard pada Brianna yang kelihatan kelam-kabut turun dari kereta berlari masuk cafe.

" Sorry I'm late. So what was the result? Did you get it all?." tanya Brianna tidak sabar sambil menanggalkan jaketnya.

" Everything is in here." jawab Tengku Haizard menyerahkan sampul surat berwarna putih kepada Brianna.

" B*tch! How could she do this to us." semua mata pelangan cafe itu tertarah pada meja mereka.

Ghaus dan Ghani melindung muka mereka dengan tapak tangan dan menunduk rapat ke meja manakala Tengku Haizard tanpa perasaan menyisip air mocha latte.

" Not us but you." sampuk Ghaus.

" Oh, so she wants me to sign this and transfer my mother's property to her. Wow that's awesome!." Brianna menguak rambutnya dan mengibas wajahnya yang terasa panas itu.

" Wow this b*stard! In front of me she was very kind, gentle and polite. But behind me! Wow."

" Ha ha. Wow... I'm speechless!." Brianna menghentak meja dengan tangannya dan sekali lagi menarik perhatian pelangan disitu.

" Speechless apa macam tu. Punya panjang dia maki." Ghani dan Tengku Haizard ketawa dengan komen Ghaus.

" I can't believe she did this to us. Son of the B*tch!." Brianna menyelak satu persatu surat pertukaran harta itu dengan kasar.

Mukanya merah menyala, mulutnya tidak berhenti-henti mencarut.

" I'll make this b*cth and her mother kneel down and apologizing in front of my mother's grave."

" See. Berjela dia punya makian wow I'm speechless." ajuk Ghaus dengan gaya menguis rambut ke belakang.

Mengutuk depan-depan.

" How dare they plot to kill me!"

" Kidnap. Not kill." sampuk Ghaus.

" You shut up! It's the same thing. Today she tries to kidnap me but tomorrow I believe she will try to kill me."

Tengku Haizard dan Ghani ketawa bila Ghaus dimarahi.

" This b*tch! How dare she."

" Hmm sampai bila kita nak dengar dia maki ni? Zard kita jadi pendengar dia ni dapat bayaran tak?." keluh Ghaus dengan nada bosan.

Melihat Tengku Haizard mengeleng Ghaus mengeluh kuat, Ghani dan Tengku Haizard merah muka menahan tawa.

" I swear she will regret it!. I'll make they crawling begging for their life. All of this thanks to my stupid father. That old man."

" Where's your father. I can't give this agreement without your father's consent. I don't want to be charged for breaking the contract." kata Tengku Haizard.

" No one will charge you. I will make sure she regrets it. He is on his way." jawab Brianna membelek jam di pergelangan tangannya.

" Times is gold."

" Sorry I'm late."

To be continued...

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience