Suasana sunyi sepanjang perjalanan Syafiq menghantar aku pulang ke rumah . Aku menghala pandangan ke luar tingkap , manakala syafiq plak fokus dengan pemanduannya. Aku menguap beberapa kali sebelum semuanya gelap .
Papp !! Aku tersedar dari lenaku . Aku memandang Syafiq yang sudahpun berada diluar kereta bersebelahan dengan tingkap tempatku duduk .
" kau tampar aku ker Syafiq ? " mukaku sudah merah menahan bengang . Suka hati dia sahaja menampar pipiku yang gebu mulus nie . Aku merenung tajam ke anak mata milik Syafiq .
" siapa suruh aku kejut kau tak bangun bangun .. kan dha mendapat sekali . Haha . Dha dha , keluar dari kereta aku . Kita dha sampai nie " perhh , bapak selamba mamat nie .. Aku melangkah keluar dari kereta itu , kemudian menampar pipi Syafiq sebelum lari ke dalam rumah . Syafiq terkedu seketika .
" woii , sengal kau .. kau tunggu lha . Siap kau aku kerjakan nanti ! " aku menjelirkan lidah pada Syafiq seperti mengejek . Gelak kami meletus . Sekurang-kurangnya aku dha balas balik . Okay lha tu , satu sama . Haha . Aku melihat kereta Syafiq semakin menjauh dari perkarangan rumahku . Ada ada saja lha perangai kami bila bersama . Aku tersenyum sebelum terkejut melihat Emir yang entah sejak bila sudha berada dibelakangku .
" ish abang nie , terkejut Mayra " Emir tertawa mungkin geli hati melihat muka terkejut beruk ku .
" pergi mana tadi ? " Emir kembali serius , sifat semulajadi setiap abang kot .
" temankan syafiq beli hadiah untuk awek dia " aku menjawab acuh tak acuh sambil berjalan melangkah masuk ke rumah diekori oleh Emir .
" ouh , wow . So , Syafiq dha pandai beli hadiah untuk awek ? " aku hanya menjungkitkan kedua belah bahuku . Aku terdengar Emir tertawa . Apa yang kelakarnya , gila ke apa abang aku nie . Aku menoleh kearah Emir yang berada dibelakang aku dengan muka penuh tanda tanya . Emir menghentikan tawanya . Dia memandangku tepat .
" are you jealous my dear ?? " soalan Emir itu memeranjatkan aku , sekaligus mukaku bertukar merah .
" jealous ? Kenapa plak Mayra nak jealous ?? Mengarut lha abang nie . Dha lha Mayra naik dulu , penat " aku terus mempercepatkan langkahku menaiki tangga menuju kekamarku . Mengarut saja lha abang aku nie .
Share this novel