?* mayra *
Mana plak perginya diari aku nie ?? Dha lama tak nampak . Hampir satu rumah aku geledah . Mataku terhenti pada satu kotak . Kotak apa plak nie ? Tak pernah nampak pun sebelum nie .
Kotak polka dot berwarna putih merah dengan reben merah diatas penutupnya aku capai . Aku membuka penutupnya . Alangkah terkejutnya aku ketika melihat isi kotak itu .
Sebuah kotak cincin . gambar-gambar aku bersama ... Rayyan ?? Mp3 yang berada didalam kotak itu aku keluarkan . Aku menyumbat lubang telingaku dengan earphone dan memutarkan lagu yang terdapat didalamnya . Lagu-lagu yang pernah Rayyan nyanyikan sebelum ini dimainkan oleh mp3 itu .
Diariku juga ada didalamnya . Aku menyelak setiap helaian-helaian muka surat diari itu dan membacanya . Air mataku gugur saat membaca apa yang tertulis didalam diari itu .
Aku cuba mengingati semuanya yang tertulis didalam diari tu , semua kenangan dalam gambar itu . Kepala aku sakit . Aku memicit kepalaku , masih cuba mengingati setiap kenangan . Akhirnya semuanya gelap .
***
" Mayra ? " mama orang pertama yang aku lihat sebaik sahaja aku membuka mata . Sakit kepalaku tiba-tiba datang kembali . Aku cuba menahan sakit itu sambil memicit-micit kepalaku . Satu persatu kenangan bersama Rayyan kembali menjengah ingatanku sebelum kembali ke situ .
" ma ! Mayra dha ingat ! Mayra dha ingat semuanya " Aku terus berdiri lalu mencapai handphoneku , kemudian menuruni tangga rumahku dengan langkah besar . Mama mengikutiku dari belakang .
" kamu nak kemana nie Mayra ? " aku memandang mama dengan senyuman .
" Mayra nak pergi jumpa Rayyan . Mayra nak bagi tahu dekat dia , Mayra dha ingat semuanya pasal kami . Mayra nak minta maaf sebab Mayra lupa pada dia sebelum ini . "
" hati-hati ya sayang " Aku mengangguk dan menyalami tangan mama . Aku terus berlari keluar dari kediaman kami . Aku mendail nombor Rayyan .
Tut tut ..
" hello ? "
" Rayyan , saya nak jumpa awak . sekarang . Saya tunggu dekat taman " kataku lalu terus mematikan panggilan . Aku berjalan setengah berlari untuk kesana sambil tersenyum gembira . Aku tak betah untuk mengunakan kereta atau menahan teksi pada masa ini . Yang cuma ada difikiranku sekarang ini ialah Rayyan .
Tinggal menyeberangi jalan saja sebelum aku sampai ditaman itu . Kelihatan Rayyan baru sahaja sampai , dia keluar dari keretanya dan memandang kearah aku . Aku tersenyum sambil melambai-lambai kearahnya . Dia membalas senyuman dan lambaian daripadaku .
Aku ingin melintas tapi Rayyan menunjukkan isyarat tanda suruh aku tunggu disitu . Mata kami terkunci pada satu sama lain . Senyuman terhias diwajah masing-masing .
Tettttttttt !!!! Senyuman yang tadinya mekar diwajahku terus hilang tatkala melihat sekujur tubuh terbaring lemah diatas jalan . Serta-merta lututku terasa lemah tapiku gagahkan juga untuk berjalan kearah Rayyan .
Darah terpancut keluar dari mulutnya , tubuhku mengeletar menghampirinya . Aku memangkukan kepala Rayyan . Dia memandang jauh kedalam anak mataku . Air mata gugur membasahi pipiku . Rayyan menghapus air mata dipipiku menggunakan ibu jarinya.
" a .. Aaa .. Awak .. Saya minta maaf " Rayyan hanya tersenyum .
" Saya dha ingat semuanya . Saya cintakan awak . tolong jangan tinggalkan saya " ujarku dalam esakkan .
" terima ka--- " Belum sempat menghabiskan kata-katanya , Rayyan sudah menghembuskan nafasnya yang terakhir .
" Rayyan !!!! " aku mengoncang-goncangkan tubuh Rayyan berharap ini semua hanya lakonan . Berharap dia masih lagi disini . Maafkan saya . Aku menekupkan wajahku pada dada bidang milik Rayyan . Tangisan masih setia menemaniku .
***
5 tahun kemudian
Aku pulang semula ke tanah air setelah membawa diri ke Australia dua minggu selepas pemergian arwah Rayyan . Dalam pada masa itu aku banyak berkurung didalam bilik dan menyalahkan diri sendiri . Aku tidak membenarkan sesiapapun menghubungi atau mencariku .
Masa yang selebihnya aku gunakan untuk bekerja sambil belajar . Aku cuba menyibukkan diri sambil belajar berdikari . Bukan mudah untuk meneruskan hari-hariku tanpa Rayyan . Hanya kenangan sebagai pengganti .
Berada ditempat-tempat yang terlalu biasa dengan kehadiran Rayyan memang sukar tapi perasaan cubaku sembunyikan . Aku perlu kuat . Aku tak nak keluargaku risau tentang keadaanku .
" Mayra ! " aku menoleh mencari arah datangnya suara . Senyuman terukir diwajahku .
" abang " aku mendakap Emir . Dia mengusap-usap halus rambutku .
" balik juga baby girl abang nie "
" mestilah , tak nak orang tu menangis melalak sebab terlalu rindukan adik dia " sengaja aku mengusik . Dha lama rasanya tak bermanja dengan Emir , lagi-lagi sejak dia dha berpindah rumah 7tahun lalu .
Tiada lagi tempat untuk mengadu nasib dan ketika itulah semua dugaan yang berat bagiku datang tanpa diundang , sehingga akhirnya aku kehilangan Rayyan .
Emir menolak kepalaku , kemudian menarikku semula kedalam pelukannya .
----
" mama ! Tengok siapa yang dha balik " mama datang dari arah dapur selepas mendengar suara Emir . Senyuman terusku ukirkan . Mama menoleh kearahku .
" Mayra !! " Mama terus mendakapku , aku membalas dakapan mama . Papa pula sedang menuruni tangga mungkin dari bilik bacaannya . Reunion sudah bermula !!! Rindu sangat nampaknya . Biarlah , aku gembira begini walaupun sesekali wajah Rayyan menjengah kotak fikiranku .
***
Perkahwinan Emir
Kerana ini jugalah aku pulang ke Malaysia , aku tidak mahu melepaskan peluang untuk melihat Muhamad Emir Azraff bersanding bersama kekasih hatinya .. Kalau tak silap aku , namanya Melati .. Err , or actually Melur ?? I don't know lha . Aku keliru dengan nama bunga nie .
Semuanya sibuk bagi memastikan perkahwinan ini berjalan dengan lancar . Aku hanya menjadi pemerhati . Ada kumpulan mak cik dan pak cik yang sedang bercerita dan bergurau senda , ada juga kanak-kanak riang yang berlari-lari . Ada juga ibu yang memujuk anaknya supaya makan . Aku tersenyum , mereka nampak bahagia .. Kalau Rayyan masih ada , mesti kini aku dha bergelar seorang isteri dan mungkin juga seorang ibu .
Mataku sudah berkolamkan air mata , cuma tunggu masa untuk jatuh ke pipi .
" Assalamualaikum " cepat-cepat air mataku kesat sebelum menoleh kearah empunya suara .
" waalaikumsalam " Dia tersenyum manis .
" hai , saya Airil " kata lelaki itu sambil menghulurkan tangannya untuk berjabat . Aku membalas jabatan tangannya .
" Mayra " Aku tersenyum
" Mayra ? Beautiful name .. Secantik orangnya juga " Aku tergelak kecil saat mendengar pujian Airil itu .
" kenapa gelak ? I'm sure saya tak buat lawak " aku tergelak lagi sebelum berkata .
" yeay , you really really sure yang you tak buat lawak huh ? " dia mengangguk .
" and I'm very very sure yang nama i lagi cantik dari muka i " sambungku . Airil tergelak sebaik sahaja faham kenapa aku tergelak sebentar tadi .
" whatever , to me you're triple beautiful than your name " Airil tersenyum , aku tersenyum sambil mengelengkan kepala .
" ehem " Aku dan Airil menoleh kearah orang yang sedang berdeham .
Syafiq .
Muka dia tidak kelihatan happy . Dia menghadiahkan renungan tajam kepada Airil . Airil memandang dia hairan .
" she's with me !! " kata Syafiq .
" so what ??! Kau nak tumbuk aku ? " aku dapat rasakan ketegangan antara mereka .
" kalau itu yang kau minta " Syafiq sudah mencengkam kolar baju Airil , sebelah lagi tangannya sudah diangkat bersedia untuk melepaskan tumbukan . Aku mencelah diantara mereka , cuba meleraikan pergaduhan yang bakal tercetus jika aku tidak bertindak .
" dha lha tu Syafiq .. Dha lha ! " Aku memegang tangan Syafiq . Syafiq menurunkan tanganya , perlahan-lahan kolar baju Airil dilepaskan . Syafiq cuba mengawal amarahnya . Dia memandangku . Aku memandang Airil .
" Pergi Airil . You pergi dulu " Airil cuba untuk bersuara " tolong jangan keruhkan lagi keadaan " Airil memandang Rayyan .
" Aku akan pergi tapi bukan sebab aku takut dengan kau tapi sebab aku hormat Mayra " Airil terus berlalu pergi , mata-mata yang tadinya tertumpu pada kami terus kembali dengan hal masing-masing .
Aku memandang tepat pada Syafiq .
" what's wrong with you ?" Tanya aku bengang . Aku mahukan explanation tentang semua ini .
" what's wrong with me ? No , what's is wrong with you ?? Baru balik tak sampai seminggu dha nak mengatal " pappp , satu tamparan hinggap dipipi Syafiq . Dia mengosok-gosok pipinya .
" now what ? Kau nak bela lelaki yang kau baru kenal tak sampai sejam tu plak ? "
" ini bukan pasal nak bela siapa-siapa , this is about you and your 'kau-dha-besar-aku-tak-ada-hak-nak-halang-kau-berkawan-dengan-sesiapapun' " Aku cuba meniru gaya Syafiq semasa berkata tentang hal itu .
" tak lagi Mayra , tak lagi . You with me now "
" gila " aku terus berpaling untuk berlalu .
Share this novel