AZURA_Berhenti Mendekatinya

Romance Completed 20692

Farah duduk di rumah megah dengan kaki kanan menopang kaki kiri. Dia tengah menunggu seseorang yang bahkan tidak ingin dihadapinya. Wanita rendahan dengan status sosial dibawahnya. Bahkan pelayannya jauh lebih tinggi dibandingkan wanita tersebut.

Sesekali Farah menyeruput mnimunan yang dihidangkan sudah satu jam yang lalu. Hari juga mulai gelap. Matahari mulai menutupi sinarnya dan dari balkon tersebut pemandangan cukup menakjubkan.

Ceklek.

Pintu tersebut terbuka dan Farah masih belum bereaksi. Dia membiarkan pemilik ruangan tersebut untuk masuk dan saat bunyi pintu tertutup terdengar, Farah langsung berbalik dan berjalan menghanpiri.

“Kau sudah pulang?” tanyanya dengan nada angkuh.

Eiren yang baru memasuki kamar langsung berjingkat menjauh dan saat dirinya sadar siapa yang ada dihadapannya, wajahnya kembali normal. Nafasnya mulai teratur dan detak jantungnya kembali berdetak normal.

“Siapa kamu?” tanya Eiren mengertukan kening karena mereka memang tidak saling mengenal.

“Aku? Aku kekasih dari pemilik rumah ini.”akunya dengan sangat sombong.

Pemilik rumah? Berarti dia kekasih Ade? Ah, apakah pria itu mencintai wanita dengan kesombongan diatas rata-rata? Dan ini kekasih yang dicarinya. Aku harap dia segera sadar, ujarnya dalam hati.

“Ah, kau Dena? Ade mencarimu cukup lama.” Sebenarnya Eiren juga tidak tau bagaimana wajah Dena yang selalu dibicarakan Ade. Yang dia tau sampai sekarang pria itu masih tetap setia dan tidak berpindah hati.

“Dena?” Farah menggeram kesal mengingat nama tersebut. “pemilik nama tersebut sudah mati.”

Mati? Apakah dia mayat hidup? Menyadari hal tersebut membuatnya membelalak kaget. Baru kali ini dia melihat mayat dengan begitu nyata.

“Berhenti mendekatinya dan segeralah pergi.”tegas Farah dan segera pergi dengan membawa tas jinjingnya.

Eiren hanya menatap bingung. Apa dia salah? Dia tidak merasa bahwa wanita yang ada dihadapannya ini adalah kekasih Ade. Pandangannya menatap Farah yang sudah berada diambang pintu. Dan saat gaadis itu berbalik, mata mereka saling menatap.

“Aku memperingatkanmu dan aku harap kau mendengarkan. Jika tidak, kau akan menyesal.” Suara Fara terdengar begitu menakutkan tetapi, Eiren hanya menganggapnya angin lalu dan pergi ke kamar mandi. Dia benar-benar lelah dan bersiap sebelum de kembali. Dia tidak yakin jika Ade akan membiarkannya beristirahat setelah aksinya menggoda Ade kemarin.

__________AZURA__________
“Aku tidak tau jika kamu sudah memiliki kekasih lain.”ujar Eiren saat berbaring bersama dengan Ade.

Ade mengernyit tidak mengerti. “Kekasih lain?” tanyanya masih tidak mengerti.

Eiren mengangguk. Dia meletakkan kepalanya di dada bidang milik Ade. Entah mengapa itu menjadi tempat ternyaman baginya.

“Iya. Tadi gadis itu datang dan sepertinya waktuku sudah tiba. Jadi, kapan aku bisa pergi?” Eiren tersenyum kecut meski Ade tidak melihatnya. Entah mengapa hatinya sakit ketika mengatakan hal tersebut.

Ade langsung melepaskan pelukannya dan menatap Eiren serius. “Apa Dena kemari dan dia melihatmu?”

“Dena?” Yang Eiren tau wanita tadi bernama Farah.

“Dan apa yang dia katakan?” tanya Ade penuh harap. Dia benar-benar antusias dan takut jika Eiren menyakitinya.

“Kamu tidak mengatakan hal yang menyakitinya, kan?” Ade langsung bertanya dan tanpa sadar itu melukai perasaan Eiren.

Eiren tersenyum miris. Apa dia terlalu jahat sampai Ade menanyakan hal tersebut? Air matanya hendak jatuh tetapi langsung ditahan dan dia menggeleng. “Aku tidak mengatakan apapun.”

Ade menghembuskan nafas lega. Eiren menatap miris. Apa dia terlalu mendalami perannya sebagai pengganti hingga dia jatuh ke dalam pesona Adelardo Cetta. Harusnya dia sadar dimana tempatnya saat ini. Hanya pengganti. Ya, hanya pengganti.

“Sekarang aku harus menemuinya.” Ade langsung bangkit dan hendak pergi, sebelum sebuah genggaman lembut menghentikannya.

“Aku harus menemuinya.” Ade manatap Eiren dengan garang. Dia sudah begitu ingin menemui kekasihnya dan sekarang Eiren malah menggenggam tangannya erat.

“Kau tidak harus menemuinya.” Eiren menatap nanar.

“Aku harus dan siapapun tidak dapat mencegahku. Termasuk kamu. Dan ingat, kamu hanya pengganti dan pelampiasan kekesalanku. Jangan lupa itu.” Ade benar-benar kesal karena Eiren tidak juga melepaskannya.

Ya, dia sadar dengan posisinya. Eiren langsung melepaskan dan menatap datar. Dia hanya menahan air matanya agar tidak mengalir begitu saja. Ade juga menatap Eiren sekilas. Ada sakit saat mengatakan hal tersebut tetapi, dia mengabaikan semuanya dan segera melangkah.

“Dia Farah, bukan Dena.” Suara itu menghentikan langkah Ade yang tengah memegang knop pintu.

Eiren berjalan menuju pintu dan berdiri di sebelah Ade. “Aku tau posisiku dan jangan ingatkan terus mengenai hal tersebut. Aku akan selalu mengingatnya dan akan pergi ketika pemilik bayanganku kembali.” Eiren tidak melihat kearah Ade dan segera keluar kamar tersebut. Air matanya jatuh perlahan.

Sedangkan Ade hanya berdiri di pintu menjadi patung. Rasanya sakit ketika Eiren mengatakan hal tersebut. “Aku tidak ingin menyakitimu tetapi, aku hanya tidak ingin ada yang mencintaiku dan merasakan sakit karena hatiku hanya milik Dena. Selamanya.” Gumamnya.

Ade juga tau jika Farah mencintainya tetapi, dia selalu menganggapnya teman dan itu akan terjadi sampai seterusnya.
__________AZURA__________

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience