AZURA_Pengorbanan

Romance Completed 20692

“Kamu yakin dengan hal itu?” tanya Ade yang merasa penasaran.

Abyan yang ditanya hanya menatap datar. “Aku yakin. Dan jika tidak, apa kamu mau menikahinya? Bukankah kamu sudah memiliki pilihan?”

Ade diam. Apa benar yang dilakukan Abyan demi dia dan Eiren? Bukannya dia tidak menyukainya? Helaan nafas terdengar. Ade duduk dan menatap lurus. Kosong. Dia kembali teringat dengan ucapan Abyan. Apa benar Dena masih hidup? Tetapi kenapa dia tidak juga datang menemuinya? Apa dia melupakan?

“Aku tidak memiliki pilihan Ade. Sedangkan kamu punya. Bersama jalang yang kamu pilih.”

“Eiren.”protes Ade cepat. “namanya Eiren.”

“Ya, Eiren Azura. Orang yang kamu bayar untuk meladeni nafsumu yang tak terkendali.”sindir Abyan membuat Ade kesal.

“Ini urusan keluarga kita dan jangan membawanya terus-menerus.”

“Dan bagaimana kamu akan membawanya kehadapan keluarga? Mama? Papa? Kamu pikir akan mudah meyakinkan keluarga. Mereka tidak akan sudi memiliki menantu dari keturunan Azura.”

Ade diam. Inilah tantangannya sekarang. Bagaimana dia harus membawa Eiren kehadapan keluarganya. Dia bahkan tidak yakin akan berhasil. Keluarganya dari kalangan terhormat dan Eiren, dia dari kalangan berbeda. Bukan berarti Ade juga mempermasalahkan tetapi, keluarganya pasti menentang hebat.

“Aku yang akan mengurus.” Ade langsung pergi. Dia akan memikirkannya nanti. Dia yakin, keluarganya akan merestui. Apapun caranya.

__________AZURA__________

Eiren tengah mengeringkan rambutnya. Hari ini dia cukup senang. Sejak tadi dia hanya tersenyum bahagia. Ade menyatakan perasaannya. Membayangkannya saja dia tidak berani. Selama ini dia hanya menutup hati dan membuang perasaannya.

“Apa aku bermimpi?” tanya Eiren kepada diri sendiri.

“Bermimpi tentang apa?”

Suara lelaki dibelakangnya membuatnya langsung menoleh. Ade tengah melepaskan jas dan melonggarkan dasi. Terlihat tampan dengan wajah yang tampak lelah. Ya, inilah objek yang sejak tadi dibayangkan Eiren. Adelardo Cetta. Pria yang membuatnya bertekuk lutut dan begitu memuja.

“Kamu sedang memikirkan apa?” Ade mendekat dan memeluk Eiren dari belakang.

“Memikirkanmu.” Eiren tersenyum manis.

“Aku? Apa kamu begitu merindukanku, Eiren?” tanya Ade sembari menggesekkan hidup mancungnya ke pipi Eiren.

“Tidak juga.” Bohong kalau Eiren tidak merindukan pria ini. Bahkan sejak tadi dia berharap jarum jam segera berputar agar Ade cepat pulang.

“Benarkah? Aku tidak bisa mempercayaimu sekarang.” Tampak dari pantulang kaca Ade tersenyum.

“Bagaimana dengan pertemuannya? Kenapa begitu cepat?” tanay Eiren penasaran.

Ade mempererat pelukannya dan menghela nafas keras. “Itu hanya perjodohan. Bukan hal penting.”

“Perjodohan?” Eiren mengerutkan kening tak percaya. Apa Ade sudah dijodohkan?

Ade mengangguk. “Perjodohan Abyan dengan Farah.”

Tanpa sadar Eiren bernafas lega dan Ade tersenyum senang. Akhirnya Eiren takut juga kehilangannya. Dia tau sejak tadi Eiren menatap jam dan melongok dari jendela karena sejak tadi juga dia menatap layar ponsel meski hanya sesekali. Melihat apa yang dilakukan wanitanya. Ya, dia meletakkan CCTV tanpa sepengetahuan Eiren. Jika tidak, wanita tersebut akan benar-benar marah.

“Bisakah malam ini?” tanya Ade berbisik, membuat Eiren sedikit merinding dan tersenyum.

“Apa setiap harimu hanya mengenai seks dan berhubungan badan?” ledek Eiren kesal. Ade tetaplah Ade. Si mesum yang tak pernah melewatkan untuk menjajah tubuhnya.

Ade hanya tertawa dan membimbing Eiren hingga sampai di ranjang tempat mereka beradu. “Entah kenapa, aku selalu ingin melakukannya denganmu. Tubuhmu benar-benar seperti candu.”ujar Ade sembari meremas payudara Eiren lembut.

“Tunggu.” Sebisa mungkin Eiren harus mengatakan hal ini. Ade langsung berhenti dan menatap bingung. “kata dokter aku harus ke rumah sakit untuk suntik pencegah hamil. Hari ini obatnya sudah tidak berfungsi. Jadi kamu harus mengenakan pengaman malam ini.”jelas Eiren gamblang.

Ade tersenyum dan memandangnya mesum. “Aku rasa itu tidak dibutuhkan.”

“Apa? Nanti aku bisa hamil.”protes Eiren hendak bangun, sebelum tangan kekar Ade kembali membaringkannya.

“Aku menginginkan keturunanku tumbuh dirahimmu.”jelas De sembari tersenyum.

Eiren yang mendengarkannya hanya membelalak tak percaya. Dia merasa benar-benar takut. Setidaknya jika Ade tak membuahi rahimnya, isu tentang keturunan Azura akan hilang lambat-laun.

“Aku akan menjadi ayah dari anakmu. Tenanglah, aku tidak akan melakukan hal yang biasa mereka lakukan.” ucap Ade tau kekhawatiran Eiren.

Eiren menatap Ade lekat. Benarkah dia akan bertanggung jawab? Tetapi meihat wajahnya yang serius membuat Eiren percaya. Ya, kali ini akalnya tidak berfungsi. Dia menyerahkan tubuhnya malam ini. Seutuhnya.

_________AZURA__________

“Kamu janji akan bertanggung jawab?” tanya Eiren setelah selesai. Dia hanya memastikannya saja.

Ade mengagguk. Dia meletakkan dagunya di kepala Eiren dan memeluk wanita itu erat. Dia benar-benar mencintai wanita yang saat ini dipelukannya. Ya, wanita yang selalu dianggapnya sebagai jalang.

Eiren tersenyum dan hendak memejamkan mata. Tetapi, dering ponsel membuatnya menoleh. Dia melepaskan pelukannya dan meraih ponsel diatas nakas. Ade langsung memandang Eiren bingung.

“Halo Alvin.”ucap Eiren ketika tersambung.

Alvin? Ade mendengus kesal. Kenapa juga dokter itu menelpon malam-malam? Rasa cemburu mulai membakar hatinya ketika melihat Eiren tersenyum senang. Tak lama, setelah itu Eiren langsung menutup ponsel dan meletakannya ditempat sebelumnya. Ade yang sudah dongkol langsung menarik Eiren dalam pelukannya.

“Kenapa dokter itu telfon malam-malam?” tanyanya kesal.

“Kamu ingat gadis yang akan kita temui waktu itu?” Eiren memeluk Ade erat.

“Hemm.”

“Dia sudah siuman.”lanjut Eiren senang.

“Lalu?” Ade tampak acuh.

Eiren mendongak, menatap Ade yang tak peduli. “Bolehkah aku kesana besok?” tanyanya berharap.

Ade diam sejenak dan menatap Eiren yang benar-benar menggemaskan. Dengan tatapan memohon seperti itu mana ada orang yang akan menolak. Ade menghela nafas berat. “Iya. Tapi aku ikut.”

Eiren mengangguk dan tersenyum. Ade banr-benar lucu. Kenapa juga dia sekarang cemburuan? Ah, dia bahkan lupa kalau sekaran Ade sudah menjadi kekasihnya. Mengingat hal itu membuat Eiren malu dan langsung memeluk Ade semakin erat.

Dilain tempat, Abyan tengah menunggu seseorang. Tak lama, pria berpakaian serba hitam menghampirinya.

“Kami menemukannya, Tuan.”ucapnya dengan sopan.

“Apa dia masih hidup?” tanya Abyan dengan mata berbinar-binar.

“Iya. Kami mendapatkan informasi dari rumah sakit yang merawatnya bahwa seseorang menolongnya dan membawanya ke rumah sakit. Bahkan sebagian biaya pengobatannya selama ini dia yang menanggung.”

Abyan langsung tersenyum senang. Akhirnya dia menemukan titik terang. Dia akan segera mendepak Eiren dari keluarganya. Wanita yang memang sudah mengincar harta keluarganya. Dia tau kenapa Eiren menerima tawaran Ade. Ya, apalagi kalau bukan hanya untuk mengorek harta keluarganya.

“Aku akan menemuimu, Dena.”ucap Abyan senang. “dimana dia dirawat.”

“Rumah sakit pelita harapan.”jelas mereka singkat.

Ya, dia pernah kesana tetapi tidak menemukan apapun. Selama ini bukan hanya Ade yang mencari. Abyan juga selalu berusaha, mendatangi rumah sakit satu per satu. Meski hasilnya nihil, dia tidak peduli. Sampai temannya menyarankannya untuk meminta bantuan seorang detektif yang dikenalnya. Dan dia menurutinya.

“Apa kalian mendapat informasi siapa orang yang membiayainya?” tanya Abyan senang. Dia akan sangat berterima kasih dan mengembalikan semuanya. Pasti tidak sedikit karena dia tau Dena sudah hilang selama bertahun-tahun.

“Iya, Tuan.”

Detektif tersebut membongkar amplop coklat dan menunjukkannya kepada Abyan. Awalnya dia senang dan langsung melihat lembar kertas tersebut. Tetapi saat melihat namanya, dia langsung membelalak tak percaya.

“Apa ini tidak salah?” tanya Abyan masih shock.

“Tidak, Tuan. Nyonya Eiren Azura dan dokter Alvin-lah yang membiayai hidup dan pengobatan Nona Adena selama ini.”

Seketika Abyan langsung terasa sesak. Eiren? Benarkah ini? Abyan menghembuskan nafas kasar. Apa yang direncanakan takdir sebenarnya?

__________AZURA__________

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience