AZURA_Perjodohan

Romance Completed 20692

Entah kenapa malam ini Ade begitu senang. Dia tidak yakin kenapa bisa sebahagia ini? Ya, setelah lama tidak memiliki kebahagiaan. Atau lebih tepatnya menutup diri untuk sebuah kebahagiaan. Terlalu sibuk mencari Dena dan mengabaikan semuanya.

Dia tidak sadar sejak kapan mencintai Eiren tetapi sekarang dia lega. Semua yang dipikirkannya seakan melayang. Ya, dia sudah mengatakan semuanya. Entah keluarganya akan mendengarkannya atau tidak. Yang pasti dia akan tetap mencintai Eiren.

Ade memasuki rumah tersebut. Rumah orangtuanya yang lama tak dikunjungi. Tetapi, dia tidak menyangka jika Farah juga ada dirumahnya.

“Akhirnya kamu kembali.”sambut Adelio-papanya dengan ramah.

Ade hanya menatap datar. Setelah menyalami semuanya, dia langsung duduk. Jamuan makan malam katanya? Acara apa? Ade menatap Abyan yang masih memandangnya tak suka. Mungkin masih kesal dengan kejadian tadi pagi. Ade tak menghiraukan dan melanjutkan makan.

Setelahnya, pembicaraan bisnis yang tak berujung. Ade mulai bosan dan langsung menyingkir. Mungkin dia membutuhkan udara sejuk malam ini. Beralih ke belakang rumah adalah pilihan paling tepat.

“Kamu mencintainya?” suara Abyan mengagetkannya.

Ade menatap datar. Apa dia mencintainya? Entahlah. Tetapi sekarang dia takut kehilangan Eiren.

“Apa kamu melupakan Dena? Kamu sudah tidak mencintainya?” tanya Abyan yang sudah berdiri sejajar dengan Ade.

Ade memasukkan tangannya ke kantong celana. “Aku tidak tau. Tetapi aku takut kehilangannya.”

“Dan Dena?”

“Aku bahkan tidak yakin dia masih menungguku.”

Abyan diam. Semilir angin berhembus perlahan. Terasa menyejukkan.

“Aku tidak bisa mengartikan ini cinta tetapi, aku benar-benar takut jika dia pergi dariku.”

Abyan kembali menghembuskan nafasnya perlahan. “Aku tidak tau apa yang kamu pikirkan tetapi, jangan pernah lupakan Dena. Dia masih mencintaimu.”

Ade tersenyum tipis. “Aku tidak melupakannya. Aku masih menempatkannya dihati yang sama. Dan wanita lainnya, aku membuatkan singgahsananya sendiri.”

Abyan hanya tersenyum kecil dan pergi. Ya, dia berharap adiknya ini bisa menentukan dengan siapa dia akan hidup. Jika Dena adalah pilihannya, dia akan bahagia. Tetapi jika Eiren, dia juga tak masalah. Semua tergantung dia yang menjalani. Selagi Ade bahagia tidaklah masalah.

Abyan masuk kedalam, diiringi Ade yang berjalan dibelakangnya.

“Nah, itu mereka sudah datang.”seru papanya senang.

Ade menatap Abyan bingung. Abyan sendiri sudah mengerti apa yang terjadi karena tidak sengaja menguping pembicaraan orangtuanya tadi pagi. Sedangkan Farah, dia tersenyum penuh pesona. Ya, seperti seseorang yang tengah kasmaran.

“Nah, jadi..”

“Tunggu, Pa.” Abyan menghentikan ucapan papanya. Semua yang ada disana langsung menatapnya bingung. Abyan berjalan mendekati Farah yang tengah duduk disamping papanya. Dia menggenggam tangan Farah dan menatapnya dalam.

“Aku mencintaimu.”ucapnya seketika membuat semua yang ada membelalak tak percaya. Terutama Ade. Bukannya Abyan dan Farah tidak pernah akur?

“A…a.apa??!!” tanya Farah gagap. Dia tidak mengira Abyan akan mengatakan hal tersebut.

“Ya, aku mencintaimu. Sudah lama. Tetapi, kamu yang terlalu menutup diri untuk itu.” Abyan masih menggenggam tangan Farah penuh cinta.

“Wuah-wuah. Ternyata keturunan Cetta ada yang menyukai anakku. Itu kabar baik, Tuan Adelio.” Papa Farah tampak begitu cerah.

“Papa..”tegur Farah ingin mengatakan sesuatu tetapi, Abyan menghentikannya

“Iya, Om. Sudah lama. Dan karena ini adalah acara perjodohan, boleh aku mengatakan sesuatu? Jika berkenan bolehkan dia dijodohkan dengan saya?” potong Abyan membuat Ade semakin mematung. Apa kakaknya gila?

“Tentu,” jawab Papa Farah tanpa pikir panjang. “memang malam ini kami berniat menjodohkan kalian.”jelasnya membuat Farah ikut membelalak.

Semua langsung bersalaman. Farah pikir dia akan dijodohkan dengan Ade tetapi ternyata salah Abyan-lah yang akan dijodohkan dengannya. Seketika harapannya hancur lebur.

“Jangan harap membatalkan pertunangan atau keluargamu akan hancur,” peringat Abyan sembari mengulas senyum, menandakan kebahagiaan.

Farah hanya bisa diam. Dia memang harus diam. Apa yang dapat dilakukannya sekarang? Protes dan membatalkan? Bahkan keluarganya jauh lebih membutuhkan pernikahan kerja sama ini ketimbang keluarga Cetta. Farah hanya diam dan tak menjawab.
__________AZURA__________

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience