AZURA_Aku Memilihnya

Romance Completed 20692

AZURA_Aku Memilihnya
Pagi ini semua keryawan dibuat kaget dengan tingkah Ade yang benar-benar ramah. Semua yang dilihatnya disapa. Eiren juga mengerut heran. Apa bosnya ini mulai gila?

“Apa Pak Ade hari ini sakit?” tanya salah satu karyawan kepada Eiren.

Eiren hanya mengangkat bahu dan menggeleng. Dia memang satu rumah tetapi dia tidak tau jika pria tersebut memiliki kejiwaan. Memikirkan hal tersebut membuatnya merinding dan segera pergi.

Di sisi lain Ade memang tengah bahagia. Dia sadar membuka diri untuk Eiren juga tidak buruk. Bahkan dia sudah mencari Dena bertahun-tahun dan tidak membuahkan hasil. Kali ini dia hanya akan menyerahkannya pada takdir.

“Morning Mr. Adinata.”sapa Ade yang masuk ke ruang lain dikantornya.

“Ade. Ada apa?” tanya Adinata bingung.

“Tidak ada apa-apa. Hanya saja aku terlalu bahagia.”

“Ngelantur.” Adinata tak menanggapi serius.

“Kamu tau, hari ini aku bahagia. Aku rasa ada hati lain yang menghangatkan kehidupan ini.”

Adinata menata Ade heran. Apa temannya ini sedang jatuh cinta? Kepada siapa? “Kamu tidak memikirkan Dena lagi?” itu yang diharapkan Adinata. Dia ingin temannya juga menjalani kehidupan normal dan bukan mencari seseorang tanpa arah.

Ade menghembuskan nafas perlahan. Apa dia melupakan Dena? “Tidak. Aku masih mengingatnya. Hanya sekarang aku menyerahkan kehidupanku dengan takdir. Jika memang dia ada, dia pasti akan kembali.”

Adinata tersenyum dan berjalan menghampiri Ade. “Kamu berhak bahagia, kawan.” Dan ucapannya disambut senyum bahagia dari Ade.

Ya, dia hanya menjalani dan menyerahkannya kepada takdir. Dia terlalu lelah berjalan melawan takdir.

__________AZURA__________

Abyan berjalan menuju ke ruangan Ade. Adiknya berada di lantai tiga belas. Sudah ada Sari, sekertarisnya yang duduk di luar.

“Selamat siang, Pak Abyan.”sapa Sari ramah.

“Ade ada?” tanya Abyan dingin.

“Pak Ade ada di dalam. Mari saya antar.”tawar Sari ramah.

Abyan mengangkat tangannya sedada. ‘Tidak perlu.” Jawabnya dan langsung masuk.

Sampai di dalam, pemandangan apa yang tengah dilihatnya ini? Adiknya tengah tersenyum sendiri dan tampak seperti orang gila.

“Apa sekarang kamu sudah mulai gila, Ade?’ sapa Abyan tak kalah dingin.

Ade langsung mendongak dan menatap Abyan. Hari ini dia lebih banyak tersenyum. “Hallo Kakak.” Ade langsung bangkit dan hendak memeluk Abyan, sebelum pria itu menghentikannya.

“Kenapa?” tanya Ade bingung.

“Apa kamu mabuk?” tanya Abyan penasaran.

“Aku baik-baik saja, Kak. Terlebih ini masih sangat terang untuk meneguk alkohol.” Ade menggerutu kesal. Dia juga bukan orang yang haus alkohol.

“Baiklah. Aku tidak ada waktu. Papa menyuruhmu pulang nanti malam. Kalau kamu gak mau, mungkin anak buah Papa yang akan menjemputmu.”jelas Abyan langsung.

“Apa?! Memangnya ada apa?” Ade bingung karena beberapa tahun terakhir ini orangtuanya tidak mempermasalahkan keberadaannya.

Abyan mengangkat bahu ringan. Belum sempat dia berbicara, terdengar pintu ruangan diketuk dan saat Ade mempersilahkan masuk, pintu terbuka. Tampaklah seorang wanita dengan tampang yang tak asing baginya.

“Maaf mengganggu. Saya hanya disuruh memberikan berkas ini kepada anda.”jelas Eiren yang tak enak karena Abyan tak seberapa suka dengannya.

“Letakkan di meja.”ucap Ade singkat dan saat Eiren hendak keluar, ucapan Abyan mengagetkannya.

“Jadi jalang ini juga bekerja di sini Ade? Dia tidak hanya bekerja di rumah tetapi juga di kantormu?” tanya Abyan membuat Ade membelalakkan mata.

“Apa maksud Kakak?” tanya Ade heran. Apa Abyan sudah bertemu dengan Eiren?

“Dia,” Abyan menunjuk Eiren yang hanya mematung. “wanita itu juga bekerja di rumahmu sebagai pelayan nafsumu, kan? Dia jalang yang kamu sewa untuk memenuhi hasratmu.” Jelas Abyan tak suka.

Eiren hanya diam. Kali ini dia benar-benar merasa terinjak. Bahkan dia bekeja di sini sebelum bertemu dengan Ade.

“Benar, Kak. Dia wanita yang ada di rumahku. Kakak ada masalah?” tantang Ade kesal. Dia kesal karena kakaknya menghina Eiren.

Abyan berdecih. “Dan sekarang dia juga kamu pekerjakan di kantormu? Bisa apa jalang ini sampai kamu begitu menyukainya?”

“Saya..”

“Stop Kak!” bentak Ade menghentikan Eiren yang hendak membuka mulut. “stop menghinanya. Dia bekerja di sini sebelum bertemu denganku. Bahkan aku tidak tau jika dia bekerja di kantor yang sama. Dan yang pastinya dia memiliki kualitas yang baik hingga sampai di sini.”

“Jadi sekarang kamu membelanya? Kamu berhenti mencari Dena hanya untuk wanita ini?” Abyan menatap kesal. Dia pernah mempertahankan Dena dan sekarang Ade meninggalkannya begitu saja.

Eiren hanya diam dijadikan alasan mereka bertengkar. Dan ya, mana mungkin dia bisa menjadi alasan Ade meninggalkan Dena?

“Ya, Kak. Aku berhenti mencari dan memilihnya.”ucap Ade lantang dan langsung menggenggam tangan Eiren.

Eiren membelalak tak percaya. Benarkah yang didengarnya? Ade memilihnya? Ada perasaan tak percaya dan bahagia. Tetapi dia juga takut jika itu hanya bualan Ade semata.

Abyan berdecih dan langsung keluar. Jika terus berada di ruangan tersebut dia akan semakin marah dan hendak memukul Ade. Dia tau ini akan terjadi lambat atau cepat.

“Aku akan menemukannya untukmu dan membuat wanita tersebut pergi menjauh.”

__________AZURA__________

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience