AZURA_Hubungan Baru

Romance Completed 20692

Setelah kepergian Abyan, Ade dan Eiren hanya diam mematung. Ade tidak menyangka bahwa dia akan mengatakannya. Apa dia benar-benar yakin akan memulai hari dengan Eiren? Tetapi dia juga yakin tidak bisa melepaskan wanita tersebut.

Eiren kembali tersadar ketika genggaman di tangannya mulai mengendur. Dia menaap Ade yang tampak bingung. Perasaan nyeri mulai menjalar karena hal tersebut. Dia harusnya sadar siapa dia. Dan Ade membelanya hanya tidak ingin reputasi Ade juga hancur karena seorang keturunan Azura.

“Permisi, Pak.” Eiren memutuskan untuk pergi karena entah mengapa air matanya hendak keluar.

Ade hanya diam dan saat Eiren semakin dekat dengan gagang pintu, Ade menatap nanar. Berulang kali menarik nafas dan menghembuskannya.

“Maukah kamu memulai semuanya dari awal?”ucap Ade membuat Eiren membalikkan badan.

“Bukan. maksudku aku. Aku sudah lama mencari Dena dan menutup hati. Tetapi setelah kamu datang.” Ade tampak tak tenang. Dia sulit menjelaskannya. “bagaimana aku menjelaskannya, ya?”

Eiren tersenyum dan langsung berlari memeluk Ade. Dia tau apa yang akan dikatakan pria tersebut. Ya, dalam tujuh bulan ini dia tau seperti apa Ade. “Aku tau apa yang akan kamu katakan. Aku akan menunggu agar kamu bisa membuka hati sepenuhnya.”

Ade menghembuskan nafas dan membalas pelukan Eiren. Dia lega akhirnya Eiren mampu mengartikan sendiri apa yang akan dia katakan. “Aku mencintaimu tetapi masih ada Dena disisi yang lain. Jadi tunggu aku sejenak. Aku akan menghilangkannya.”

Eiren mengangguk. “Aku akan menunggumu.”

__________AZURA__________

“Putri tidur, berhentilah melakukan hal-hal yang bisa menyakitimu.”ucap Alvin yang mengganti infus wanita tersebut.

Ruangan yang hanya diterangi cahaya lampu dengan tirai yang selalu tertutup. Alvin memang tidak membiarkan jendela kamar wanita tersebut terbuka karena pernah dihantam dan mengakibatkan wanita tersebut terluka.

Putri tidur. Alvin selalu memanggilnya seperti itu karena sejak datang dia tidak mengatakan apapun. Setelah koma sekian lama, dia hanya berteriak dan mengamuk. Akhirnya dia harus mendapat suntikan bius untuk meredam amukannya. Jika tidak, dia hanya diam dengan tatapan kosong.

“Minumlah agar kamu sembuh.” Alvin memberikan obat dan langsung diterima.

Wanita dengan rambut yang sudah disiri rapi tersebut langsung meminumnya dan memberikan gelasnya kepada Alvin.

“Aku harus pergi. Maaf karena aku mengunci ruangan ini dan tidak membuka tirainya. Aku hanya tidak ingin kamu melukai diri sendiri lagi.” Alvin menatap wanita tersebut dan menghembuskan nafas kasar. Percuma dia berbicara dengan wanita tersebut karena tidak akan mendapat jawaban.

“Baiklah aku harus pergi. Baik-baiklah agar kamu cepat sembuh, Putri tidur.”

“Dena.” Ucap wanita tersebut membuat Alvin menghentikan langkah.

“Hah?” tanyanya gagap.

“Namaku Dena. Adena.” Ucapnya sekalgi lagi membuat Alvin mengangguk dan tersenyum.

“Senang bisa mendengar suaramu dalam keadaan sadar, Dena. Lekas membaik dan aku akan mencarikan keluargamu.” Jawab Alvin dan langsung menutup pintu.

__________AZURA__________

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience