aku masih sedikit sadar, saat Tante bela memanggilku, namun aku tidak bisa meresponnya,,
"Kirana kamu kenapa??, Kirana bangun!!" kata Tante bela
"Nizar!!,,, Nizar!... tolong!,," teriak Tante
lalu datang seseorang entah siapa menggangkatku, ke atas ranjang..
"Kiran bangun Dong!!!,, jangan buat Tante khawatir!!, kata Tante bela.
Setelah beberapa saat aku, membuka mataku, dengan rasa sakit yang menyiksa, aku terus memegang perutku
"Tante?" kata aku.
Aku melihat Tante bela bersama Nizar di hadapan ku.
"kamu kenapa?, apa yang terjadi semalam??? kenapa kamu bisa pingsan di lantai??" tanya Tante bela.
'bayangan semalam muncul tiba2 di benakku, aku sangat sock, mengingat kejadian itu, ya Alloh! ini adalah hukuman untukku karena telah menyakiti Nizar, Dia sangat kecewa kepadaku, dia pantas melampiaskan kemarahannya kepadaku,
aku terima,, semua perlakuannya,'
Aku langsung memeluk Tante bela.
"kamu kenapa??, " tanya Tante bela.
"aku hanya ketakutan,!" kata aku.
"tanganmu terluka, Tante sudah mengobatinya!" kata Tante bela.
"kenapa kamu biasa terluka seperti itu?"
tanya Tante bela.
"gelang yang aku pakai terlalu kecil, aku berusaha untuk lepasnya, tapi malah terluka," kata aku.
"kenapa kamu paksakan?," tanya Tante bela.
"karenaaa.." kata aku.
tak lama kemudian, ada yang mengetuk pintu, Nizar membuka pintunya,,
Robi bersama bodyguard yang lainnya sudah berdiri di depan pintu dengan memasang muka datar,
"tuan kami telah menyiapakan mobil untuk pertemuan tuan dengan Nona cinta,"
kata Robi
"Baiklah, sebagain lagi tak usah ikut, jaga keamanan rumah!" kata Nizar.
"Tunggu dulu, " kata Tante bela
"kenapa wajah kalian memar memar seperti itu?" tanya Tante bela.
Aku sangat kaget, apa yang harus aku lakukan, mereka tidak boleh buka mulut atau Tante bela, dan Nizar mengetahui kelakuan Nizar semalam, aku memberi kode kepada para bodyguard itu, aku mengedip2 kan mataku, untungnya Rido mengerti "kami telah berlatih bela diri bersama" kata Rido.
"Tante kenapa, hidung Tante mimisan!" kata aku.
"Tante ga papah kok, ini cuma sariawan,!"
kata Tante bela
Nizar menghampiri Tante bela,
"Tante harus istirahat, aku ga mau Tante kenapa2, " kata Nizar.
"iya tan, aku akan nganter Tante ke kamar!" kata aku.
Tante memegang kepalanya, hidungnya terus mimisan, Nizar sangat khawatir dan membawanya ke kamar ia hampir sempoyongan,
"bawalah Tante bela, aku akan membuatnya makanan" kata aku.
aku pergi ke dapur, memasak bubur ayam untuk Tante bela, tak sengaja Rido berpapasan dengan Tante bela, "Rido, aku mohon jangan bilang apa2 ke Nizar, aku ga mau dia tahu!," kata aku
"baik Bu, tapi ibu semalam tak papah kan?
tanya Rido.
"saya baik2 saja!" kata aku.
Saat kami sedang berbincang, Nizar masuk.
"Jangan bergosip di sini!! Rido, sekarang kamu antar cinta ke hotel, katakan padanya bahwa aku ada kepentingan!" kata Nizar.
'apakah Nizar mengetahui, percakapan ku dengan Rido
Rido bergegas pergi.
Nizar masuk ke dapur untuk membuat kopi.
kami berada di dapur bersama
"kamu mau buat kopi? , biar aku yang buatkan!, " kata aku saat melihatnya merobek bungkus kopi.
"Tidak usah, aku biasa sendiri!" katanya dengan suara yang dingin.
kami hanya diam, dalam kesunyian,
'kenapa aku tiba2 merindukan sikapnya yang dulu terhadapku?, sejujurnya yang paling aku rindukan darinya adalah perhatian dan pelukan hangatnya, sambil menatapnya, terlintas dalam pikirku tentang kenangan yang pernah kita lewati,
Tiba2 rasa sakit itu kambuh lagi, aku memegang perutku dengan sangat keras, tapi aku tak menampakkan nya pada Nizar, aku menyembunyikan rasa sakit ini darinya.
Dia menatapku aku yakin dia pasti curiga kepadaku, tapi apa yang dia lihat?? matanya tertuju pada lenganku, aku melihatnya, 'ya ampun ini bekas luka kemarin saat Nizar, memukuliku dengan gesper, aku harus segera menyelesaikan masakku agar aku bisa menghindarinya, jika tidak, dia akan curiga'
aku segera pergi dan membawa bubur itu dari hadapan Nizar.
Aku menyuapi Tante bela dan memberinya obat,
"Tante sangat terhibur kamu ada di dekat Tante," kata tante
pukul 10 pagi mamah datang bersama papah, kak Riza dan istrinya .
mengajak ku pergi ke rumah oma di Bandung, karena Oma sedang sakit, mereka pergi ke sana untuk menengok nya
tapi, Tante bela memohon kepada mamahku agar tidak mengajak aku pergi ke Bandung, karena Tante sangat membutuhkan ku, dia berjanji akan menjaga aku dengan baik,
Karena mamah kasihan kepada Tante bela
Akhirnya mamah mengizinkan.
Sekitar pukul 3 sore ada Tamu, seorang wanita yang cantik, "Siapa kamu ada perlu apa?" tanya aku.
"kenalkan aku cinta, datang ke sini untuk bertemu dengan Nizar kami sedang ada kontrak kerja." kata Cinta.
"Maaf, sebelumnya, tapi Nizar tidak pernah membawa klayen nya ke Rumah pribadinya" kata aku
"Tapi,,, saya ingin bertemu dengan Nizar sekarang!" kata wanita dengan memaksa
Tak lama kemudian Nizar menghampiri kami.
"kenapa kamu ke rumahku, pegawai ku sudah menyuruhmu tinggal di hotel" kata Nizar.
"aku tidak akan tinggal di hotel, aku akan tinggal di rumahmu, kamu punya kamar kosongkan?, " tanya wanita itu sambil masuk ke dalam rumah tanpa di persilahkan kan oleh kami dengan membawa kopernya.
"oke baiklah kalau kamu memaksa!" kata Nizar.
"apa yang kamu lakukan??," tanya aku.
"ini rumah aku, kamu tidak punyak hak atas rumah ini!" Kata Nizar.
"Terserah!" kata aku. sambil meninggalkannya pergi.
'kenapa aku begitu tidak suka melihatnya, kelihatanya dia menyukai Nizar, Kenapa aku tak suka melihat keberadaan nya di sini apa aku cemburu??, '
Saat makan malam, bersama
"Nizar, kamu pengen makan dengan apa?, aku bawakan nasi ya untukmu," kata wanita itu sambil mengambil nasi untuk Nizar,
'ikh Kenapa dia sok perhatian kepada Nizar, dan lihat Nizar juga sepertinya memanfaatkan kesempatan ini, jangan² mereka berdua ada hubungan?!' kata hati aku.
"Aku suapi kamu ya," kata wanita itu
'apakah Nizar sudah melupakan kan ku, kenapa dia menerima suapan itu'
Aku banting sendok itu ke makanan ku, sehingga mereka sangat kaget, dan memandangku
"maaf aku harus memberikan makanan untuk Tante bela!" kata aku sambil bangkit dari dudukku
aku pergi ke atas sambil membawa sepiring nasi.
'aku kesal melihat mereka bersama, aku ingin menampar wanita itu, tega2 nya dia bermesraan di mataku'
saat aku menyupi Tante bela.
Rido datang, "maaf Bu, ibu di panggil tuan, ibu harus hati2 sepertinya emosi nya sedang tidak stabil, saya takut kejadian semalam terulang lagi," kata Rido.
"baiklah, aku akan ke bawah, jangan khawatir kan saya, dia pasti tidak akan menyakiti saya di saat dia sadar!" kata aku.
aku turun ke bawah meninggalkan Tante bela,
"Kiran, apa yang kau masukan di makanan Cinta?," kata Nizar
"aku tidak memasukan apa2 di makanannya, " kata aku.
"tapi kau yang memasak, ia kan?" sambil menatapku dengan dekat,
"Iyah, tapi kamu juga memakannya, kamu dan aku tak apa2!" kata Nizar
"tapi kenapa dia bisa kesakitan?" tanya Nizar.
"aku ga tahu!" kata aku.
"jujur!, jangan berbohong kepadaku!" teriakannya.
dengan cepat aku menutup kuping
"kamu ikut dengan ku!" kata nya sambil menarik tangan ku dengan kasar.
"kamu akan membawaku kemana?, lepakan aku, kau menyakiti ku," kata aku.
dia menarikku dengan paksa, cengaraman nya ketanganku membuat tangan ku berdarah lagi, dia menariku ke atas sesampainya di kamar dia membanting ku, Tubuhku terpental ke lantai, dia mengcengram wajahku dengan satu tangannya, "apa yang kau masukan di dalam makanan cinta?, jawab aku jangan buat aku sampai marah lagi, atau kau akan menyesal!" acaman Nizar.
"Sumpah aku tak masukan apa2 di makannya,!" kata aku.
"ooh, jadi kamu mempermainkan emosi ku?" tanyaNizar.
"sumpah aku ga tau, jangan sakitu aku lagi!" kata aku sambil memohon.
"ikut aku,!" dia menarik tangan aku lagi, dan menyaretku ke wc,
Dia mendorong tubuhku ke bak tempat merendam, yang air nya sangat penuh, dia mencengram pundakku oleh tangannya. dan tubuhku masuk kedalam air seluruhnya, aku sulit bernafas dan mencoba untuk melawan dorongan Nizar, ketika aku benar2 kehabisan nafas, dan tenaga ku tak sanggup lagi melawan dorongan itu, dia mengngangkat tubuhku kembali,
nafasku terengah engah, dan tenaga ku sangat lemah, aku mengambil nafas sebak2nya, tak lama kemudian dia melakukannya lagi, dia mendorongku lagi masuk kedalam air itu, kali ini aku bernar2 kehabisan nafas, aku tak lagi berusaha untuk menyematkan diri, aku pasrahkan kepada Tuhan,
hingga ia mengangkat ku lagi, aku berada di alam antara sadar dan tak sadar,, dia sangat panik, memanggil namaku, dan membawaku ke kamar menidurkanku di kasur , dia menekan perutku, dan membuatkan ku nafas buatan, tapi aku tak memberinya respon, dia terus mengulang2, hingga mulutku keluar air dan aku berusaha bernafas lagi, aku batuk² dadaku sangat sakit,
Tanpa sadar aku memeluk Nizar, "jangan lakukan itu lagi, aku sangat takut, aku tidak salah kenapa kamu menyiksa aku, apakah sebegitu bencinya kepadaku??" tanya aku.
Dia melepaskan pelukanku.
"dari awal aku bilang jangan main2 dengan emosiku!" kata Nizar
tak lama kemudian Tante bela masuk,
dan menolongku,
"kamu tidak papah?" tanya Tante bela.
"aku ga papah Tan," kata aku.
Tiba2 Tante bela menampar Nizar.
"apa yang kamu lakukan?, kamu mau membunuhnya?, kenapa dengan sikap kamu?, mana Nizar yang aku kenal dulu, saat kamu kenal dengan Kirana, bukan kah Kirana adalah wanita yang kamu sangat sayangi?, tapi kenapa kamu menyiksanya kamu rela dia mati?" tanya Tante bela.
" ku tak ingin membunuhnya, aku hanya memberinya pelajaran, dia sudah meracuni cinta!"
"kamu tahu perlakukan mu itu sangat kasar kepadanya, gara2 rekan bisnis mu, kamu rela nyakitin orang yang kamu sayang??, lagi pula kamu menyiksanya tanpa alasan, cinta hanya alergi itu saja, lihat yang kau lakukan pada kirana,dia terluka, lihat ini juga ini bekas pukulan gesper yang kamu pukul waktu mabuk, kamu ingat kamu memukulnya, di tangan serta di perutnya, kamu tahu dia hanya diam saja, dia tak bilang apa2 kepada mu, lihat bodyguard² mu wajah mereka terluka karena pukulanmu, mereka berusaha untuk melindungi Kirana, yang terus kau sakiti dan lihat kamu tak terluka sedikitpun karena Kiran menyuruh bodyguard mu untuk tidak menyakitimu, dia menyayangimu, kamu sadar ga sih, kamu Uda nyiksa dia, Tante ga rela kamu lakukan itu pada kiran, Tante Uda nganggap Kiran sebagai anak Tante sendiri, mulai dari sekarang tolong jaga jarak denganya" kata Tante bela.sambil marah marah.
Tante bela membawa ku pergi,
"Tante kenapa Tante bilang hal itu kepada Nizar?, dari mana Tante tahu itu semua?" tanya aku.
"Tante hanya ingin dia sadar, Tante mendengar pembicaraan kamu dengan Rido dan Ahirnya aku memaksanya supaya dia cerita pada Tante" kata Tante bela
Share this novel