Sore menjelang malam..
aku melihat Nizar dari atas dia pergi bersaman bodyguardnya, dia hanya bisa menatapku dari bawah, entah kemana dia pergi yang jelas aku sangat merindukannya, aku meneteskan air mata, dia memalingkan wajahnya, dan pergi,
'mungkin dia sudah tidak mencintaiku lagi, mungkin cinta kita sudah tidak dapat bersatu lagi, semoga engkau bahagia'
aku beranjak pergi, tanpa sengaja aku melewati ruang kerja Nizar, aku masuk kedalamnya, disinilah awal mula pertengkaran kita, saat aku menemukan foto kakakku, bodoh nya aku tidak mempercayainya, aku menemukan sebuah album, dan aku melihat album itu disana aku melihat foto aku bersama Nizar, ternyata dia dulu, sangat mencintaiku, di samping fotoku terdapat curahan hatinya, yang menggambarkan begitu sangat bahagianya dia di sisiku,
dan sekarang akibat ke egoisanku, aku kehilangannya untuk selamanya lamanya, aku sangat menyesal aku merasa orang yang paling bodoh telah melakukan itu semua, aku mengis memegang foto itu.
'tuhan aku ingin memutar waktu, aku ingin memperbaiki keadaan ini, aku tak bisa hidup seperti ini, aku cinta dia, aku sayang dia, aku tak mau kehilangannya, aku tak bisa melihatnya cuek seperti itu, aku rindu segala perhatian yang dia berikan kepadaku,'
Aku terlalu terbawa suasana hingga aku lupa waktu, aku tertidur di lantai sambil memegang album kenangan itu, ....
'gebruk,,,' aku terbangun dari mimpiku, suara apa itu???
aku melihat jam pukul 12 malam,, apakah itu suara Nizar mabuk lagi???
aku bangkit meninggalkan album itu,
aku melihat ke bawah, dan menuruni anak tangga, kenapa ga ada siapa2, aku merasa sangat takut, tunggu dulu, "Cinta?" kata aku. dia ikat dan mulut nya di slotip tubuhnya tertidur di lantai, dia mengedipkan katanya, aku tak mengerti maksudnya,.
"Tante Bella,??" kata aku.
kenapa dengan mereka, kenapa mereka di ikat, siapa yang mengikat mereka, saat aku membuka ikatan cinta tak lama kemudian dari arah belakang ada yang memukul pundakku dengan sangat keras, 'bruk' aku terjatuh, rasa sakit mendera punggungku,
ternyata 6 orang penjahat masuk ke rumah ini, salah satunya membangunkan ku, dan akan mengikat tangan ku,
"jangan ikat tangannya, bukan kah dia calon istri Nizar?, kita harus memperlakukannya dengan baik!" kata seorang di antara mereka, sambil tersenyum jahat.
"baik bos,!" kata laki2 itu, dia tak jadi mengikat tanganku
"apa yang kalian inginkan?" tanya aku.
"kematian calon suami mu!" kata bosnya
aku berdiri di hadapan mereka, tanpa ragu aku memukul wajahnya, dia hampir terjatuh, "Kurang ajar!" teriakan bos mereka.
ia menerkam leherku "kau ingin mati juga?" tanya nya.
Dia tak main2 dia mencekik leherku, aku hampir mati, "lle.. lepas aku!" kata aku.
tak lama kemudian ada seseorang yang membuka pintu. ternyata dia adalah Nizar
"Kurang ajar!" teriakan Nizar sambil terengah-engah
Dia sangat marah, ketika melihat aku tak berdaya di cekik olehnya,
Dia berlari ke arahku,
"jangan mendekat!" kata laki2 itu,
Nizar berhenti berlari saat melihat laki2 itu mengeluarkan pisau yang di arahkan kepadaku.
"Jangan menyentuhnya, kalau dia terluka kau akan mati di tanganku!" kata Nizar.
"kurang ajar!, kau berani mengancam ku, sedangkan calon istri mu di tanganku, dia bisa mati kapan saja!" kata laki2 itu sambil mendekatkan pisau itu ke leherku.
"aku tahu wanita ini adalah nyawamu, jika ia mati, hidupmu akan hancur, jadi jangan main2 denganku." kata laki2 itu.
Mata Nizar menyala2 dia tak bisa berbuat apa2.
"aku perintahkan bodyguard mu untuk menjatuhkan senjatanya, kalau tidak aku akan segera membunuh calon istri kesanganmu!" ancaman laki2 itu
"turunkan senjata kalian sekarang!" kata Nizar,
semua bodyguardnya menuruti perintah Nizar, dengan cepat para menjahat itu mengikat tangan bodyguard Nizar.
"kau,,, jangan mendekat ke arah kami !" kata penjahat itu.
"lepaskan aku!" kata aku.
"Diam sayang, kalau tidak pisau ini akan melukai lehermu!" kata penjahat itu.
"tutup mulutmu!"kata aku.
pisau itu sedikit melukai leherku, terlihat darah segar menetes
"aku bilang jangan lukai Dia!" terikan Nizar, bergema di ruangan ini
" tapi calon istri mu keras kepala dia tidak bisa diam!" kata laki2 itu.
"tolong aku, aku pusing!,"
kata Tante bela.
"jangan hampiri dia!" kata penjahat itu.
Nizar berhenti melangkah, dengan memanfaatkan kesempatan itu, dia merampas tanganku dan menarikku,tubuhku jatuh di pelukan Nizad, penjahat itu melukai tanganku, baju ku sobek menembus kulit ku hingga bercucuran darah,
"tangan mu terluka!" kata Nizar.
"aku ga papah!" kata aku
"semua akan baik2 saja, kau jangan menagis," kata Nizar.
Dia tak melepaskan pelukannya.
"tapi kau berjanji, kau akan baik2 saja!" kata aku. "aku akan baik2 saja!" kata Nizar
tak lama kemudian penjahat itu, mengancam Tante bela, ia menyodorkan pisau itu ke leher tante bela.
aku melangkah ke arah Tante bela.
" Tante..!" teriakan aku.
tapi langkahku terhenti, Nizar memegang tanganku,
"tetap di sini, kau jangan terluka lagi, aku akan menyelamatkan kalian semua!" kata Nizar.
"tapi bagaimana caranya?," tanya aku sambil menangis.
"kau jangan pernah menangis!, aku tidak akan meninggalkan mu" kata Nizar
sambil memelukku.
"serahkan wanita itu, kalau tidak aku akan mengarahkan sengatan senjataku pada kalian,!" kata penjahat itu,
tak di sangka salah satu penjahat mengarahkan pukulanya pada pada ku, dengan sigap Nizar mendorong tubuhku,
"bbrruuuk!" Nijar terjatuh ke lantai,
"Nizar kamu ga papah?" kata aku sambil menggoyangkan badannya,
tiba2 seseorang, menarik tanganku, kebelang
"lepaskan aku !" aku.
Nizar terbangun, dari jatuhnya.
"Apa yang kalian inginkan?" terikan Nizar
"kematianmu!" kata Penjahat itu.
"Baiklah,,, asal lepaskan calon istriku, dengan keluarga ku!" kata Nizar
"apa yang kau lakukan??," terikan aku.
"jangan lakukan itu, jangan,, kamu sudah berjanji kamu tak kan terluka, !" terikan aku.
"maafkan aku tak bisa menepati janjiku, aku hanya ingin kamu dan keluarga ku baik2 saja!" kata Nizar.
"jangan lakukan itu, kamu harus mendengarkan perkataan ku!" kata aku dengan suara yang mulai habis.
"kamu sudah siap?" tanya Penjahat itu.
"sudah, !" kata Nizar
"jangan lakukan itu, !" kata aku.
"sut,, habisi dia !" kata bosnya, pada bawahannya
ia menyerang Nijar dengan pisau di tangannya, perutnya di tusuk pisau, dia hanya diam saja tanpa bisa melawan,
tubuhnya ambruk,
"tidak!,,, aku melepaskan cengraman tangan penjahat itu, aku berlari ke arahnya.
"Nizar, kamu jangan mati!, kamu sudah berjanji kepadaku,!" kata aku sambil menangis di pelukannya,
"aku mencintaimu, jaga dirimu baik2 selama aku tidak di sampingku, mungkin ini terakhir aku melihatmu, semoga engkau baik2 saja, aku sudah tidak sanggup lagi!" katanya.
semua orang menagiss.
"apa yang kau katakan kau belum menepati janjimu untuk menikahiku,jangan tinggalkan aku.!" kata aku.
"aku akan menemuimu lagi, untuk memenuhi janjiku!" katanya,
Dia tak sadarkan diri.
"Nizar,,,, Nizarrr... Nizar!!!!!!!!!, bangun!" aku memeluknya.
"aku belum sempat mengatakan aku mencintaimu!, kamu harus bangun!" kata aku sambil terus memeluknya.
"kau jahat!!!, kau berbohong kepadaku,,, aku benci kamu!" kata aku sambil mengis.
"masukan kemobil," kata Penjahat itu.
"jangan!!, jangan ambil dia!" kata aku sambil memukul penjahat itu,
mereka pergi meninggalkan kami,,
aku menangis, hati aku hancur,,,
tiba2 Tante bela memelukku..
"sabar,,, sayang, !!" kata Tante bela.
"Nizar tante,,, dia ,,,,,,! " kata aku.
"diam,,, diam,,, dengarkan Tante, dia akan baik2 saja, !" kata Tante.
"Dia tertusuk,, tidak mungkin dia baik2 saja, ,bagaimana kalau dia tak kembali lagi?? !" kata aku sambil menagis tersedu2
Tante memeluk ku dan menenangkan ku.
"sabar Kiran,,, kamu harus kuat, Nizar akan baik2 saja!" kata cinta.
"tapi aku takut kehilangannya,,, dia adalah hidupku,!, tapi sekarang dia sudah tiada!,,," kata aku.
"semua makhluk yang bernyawa akan mati Kiran,,, kita harus ikhlas!" kata cinta.
"kenapa tuhan mengambilnya dariku??? aku telah kehilangan kakak ku,, dan sekarang aku kehilangan Nizar!, apa dosa ku Sehingga mereka pergi meninggalkanku?" tanya aku.
"sabar,,,Tuhan sudah mengatur semuanya,," kata Tante bela...
7 hari kemudian.
aku terus menanti ke hadirannya, namun dia tak kunjung datang menemui ku lagi
aku tak nyangka kamu pergi meninggalkan ku, kamu rela mengorbankan nyawa mu demi aku, dan sekarang kamu tak lagi di sisiku, (sambil memandangi fotonya), masih terekam jelas banyangkan saat saat kita bersama, kini engkau pergi tak kan kembali,,, berbahagialah di alam sana, aku akan terus mencintaimu untuk selamanya, kisah cinta kita tak kan pernah hilang, namun Takan pernah terulang,,
Cinta kita sangat tragis,,, bagai cinta Romeo dan Juliet,, cinta mereka tak bersatu,, namun tetap abadi,,
bahagialah di alam sana, namun yang jelas, aku belum ikhlas kau pergi dariku semua ini bagaikan mimpi buruk,, aku ingin segera terbangun dari mimpiku,
Share this novel