bab 25

Romance Completed 3468

Aku terbangun,,,
melihat tante bela sedang di periksa dokter
dan Nizar masih terlelap tidur,
'kenapa jas di Nizar menyelimuti tubuhku?' sedangkan dia semalamman tak pakai jas?
aku terbangun dan menyelimutinya dengan jasnya 'ternyata Nizar masih perhatian kepadaku'
"eeh,, Kiran kamu Uda bangun?" kata Tante bela.
"iya Tante!" kata aku.
"semalaman tubuh kamu menggigil Kiran, jadi Nijar membuka jasnya untuk kamu!" kata Tante bela.
'jadi Nizar hanya hasihan aja melihat aku, dia sangat hebat dalam hal melupakan!'

"sini Kiran Tante mau nasihati kamu!"
Tante menasihatin aku tentang masalah aku dan mamah aku,,
Dia juga berhasil merubah pemikiranku tentang mamah aku,,

"Kiran sekarang kamu bisa pulang, mamah kamu pasti khawatir kepadamu, sekarang kamu bangunkan Nizar supaya mengantarkan mu pulang!"
kata Tante Bela
"Tidak usah Tan, kasihan dia sedang tidur, aku akan pulang sendiri!" kata aku.
"kamu yakin?" kata Tante bela
"ya.. " kata aku.
Aku pulang sendiri ke rumah..
saat aku akan naik tangga aku mendengar tangisan mamah, ia sedang memeluk foto aku. "sayang maafkan mamah, telah membohongi mu,, mamah ingin kamu seperti dulu lagi, mamah sangat rindu kamu!" kata mamah sambil mengusap air matanya.
'ya Alloh aku benar2 telah berubah, aku telah menyakiti hati orang2 yang aku sayangi, aku melampiaskan kemarahannya ku kepadanya.. anak macam apa aku ini???, membenci keluaraganya sendiri'
Aku tak kuat lagi seperti ini dan menghampiri mamah dan memeluknya.
"mah, maafkan Kiran, Kiran adalah anak durhaka sama mamah, papah," kata aku sambil menangis tersedu2
"mamah uda memaafkan kamu sayang, mamah sangat sayang kamu, mamah tahu, kamu sangat kecewa kepada kami, mamah mohon kamu berubah seperti dulu!" kata mamah.
"baiklah mah!" kata aku.
mamah mencium dahi aku.
tak lama kemudian papah datang,
menghampiri kami, dan memeluk kami,
"kami sayang pada mu Kiran,, maafkan papah dan mamah tidak bisa pertemukan kamu dengan Kinara!"
kata papah.
"gak papah pak, tuhan memang tak mengizinkan kita untuk bertemu!" kata aku
"aku janji, aku akan berubah seperti dulu lagi, sekali lagi maafkan Kiran mah.. pah.. "
"kami memaafkan mu Kiran," kata mamah.

******

pukul 4 sore kami menegok tante bela,
kami membawa makanan untuknya.
"Tante ini dari mamah dan papah aku,, Tante cepet sembuh yah,," kata aku.
"iya,, Tante akan cepat sembuh kalau lihat kamu!" kata Tante.
"aku ambilin dulu minum boleh tan?? kan bi Darmi belum pulang!" kata aku.
"iya boleh, kamu ga usah sungkan2 angap aja rumah sendiri!" kata Tante bela.
setelah Aku menyuguhkan air,,
Tante berkata "sayang kamu mau ga temenin tante, di rumah ini,, Tante ga mau sendiri, Nizar pulangnya malam!" kata Tante bela.
"terserah mamah aja, kalau mamah mengizinkan aku akan temenin Tante, " kata aku.
"iya boleh sayang!" kata mamah
"baiklah aku akan temenin Tante!" kata aku.
pukul 7 malam mamah dan papah pulang, aku dan Tante berdua di rumah.
"Kiran, kenapa yah akhir2 ini Tante liat Nizar berubah lagi, dia menjadi seperti dulu suka marah, pendiam, dan dingin sepertinya dia hancur kehilangan seseorang!" kata Tante
"maafkan aku Tan, aku memutuskan hubungan aku dengan NiZar, karena aku tahu Nizar hanya mencintai kinara, aku ga berhak menerimanya!" kata aku.
" apa maksudmu kamu???, Dia itu mencintai kamu!, bukan Kinara! " kata Tante.
"apa Tante punya buktinya?" kata aku.
"jelas Tante punya buktinya, Tante liat dengan mata Tante sendiri, sikapnya mulai berubah saat dia pertama kali bertemu denganmu, saat kamu tertabrak mobil, dia sangat hancur dan tak mau kehilangan kamu, Tante liat perhatian Nizar saat kepadamu itu sangat beda, dengan perhatiannya terhadap Kinara dulu,
Dia itu dulu orangnya sangat dingin, tapi saat kepada mu dia sangat perhatian, bahkan tak rela melihatmu terluka, dia mengorbankan segala2 demi kamu,
kamu tahu dia selalu nyuruh orang buat jagain kamu, kamu itu beruntung nak, punya pacar seperti dia,,"
jelas Tante bela.
"jadi dulu yang mukul Dimas adalah orang suruhan Nizar?" tanya aku.
"iya, dia tak mau kamu terluka sedikitpun, kamu telah menyakiti hatinya Kirana!" kata Tante bela
"tapi aku pikir dia sangat mencintai kinara?," tanya aku.
"Tante liat dari tatapannya, dari sikapnya, dari segalanya, itu berbeda terhadapmu, Tante juga liat dari mata kamu, kalau kamu sangat mencintainya iyakan? sekarang kamu pikirkan lagi!, jangan bodohi diri kamu sendiri!" kata Tante bela.
Pukul 9 kami tidur bersama
saat pukul 1 malam aku terbangun dan mendengar suara langkah seseorang.
aku turun dari ranjang dan meninggalkan Tante bela, saat aku menuruni anak tangga, aku melihat seorang pria berbadan tegap yang sempoyongan seperti sedang minum, "Nizar?" Dia menoleh ke arah ku dengan tatapannya yang penuh hasrat,
"kamu minum???, " tanya aku.
matanya mengarah padaku.
dia berjalan ke arahku,, aku sangat takut,
"apa yang akan kamu lakukan?" tanya aku sambil berjalan mundur.
Dia menarik tanganku, menyeret ku hingga aku terjatuh,
kemudian dia mengcengram tanganku lagi.
Dengan sangat keras "kenapa kau lakukan itu, aku sangat mencintaimu, hati ku sangat hancurr,!" kata Nizar sambil berteriak, aku sangat takut, melihatnya seperti,,
"lepaskan aku kau telah menyakitiku,!" kata aku. berontakku
tanganku sangat sakit di cengram kuat oleh tangannya, rasanya tangan ku aku akan patah, ini lebih sakit dari pada yang raya pernah lakukan itu padaku!
aku mencoba untuk melawannya, tapi ia sangat kuat, perilakunya di penuhi oleh emosi, ia berada di bawah alam sadarnya ..
Tindakannya sangat kasar,,
Dia terus mencengramku, ia menatapku dengan mata yang menyala2, tanganku berdarah tergores2 oleh gelang yang dia cengram
"Hidupku hancurr,, kelemahan ku adalah kamu!," katanya
dia mendorongku ke tembok2, hingga tubuh kami benar-benar sangat dekat,
"apa yang kau lakukan, kamu menyakitiku!" kata aku mencoba mendorong nya
"kamu ketakutan?" tanya aku.
aku memalingkan muka,
dia memegang dagu ku, supaya pandanganku tertuju padanya
"kamu sangat cantik, tapi ada sesuatu yang membuatku tertarik padamu!"
kata Nizar.
"apa maksud mu?" tanya aku.
hingga tiba2 bibirnya yang penuh khasrat mencium bibir ku dengan sangat kasar, dan tak memberiku ampun,dia menekan tubuhku ke tembok, dadanya yang bidang membuatku sesak, aku mencoba melepaskan ciumannya, aku terus memukuli tubuhnya, aku dorong dengan sekuat kuatnya, aku terjatuh ke lantai dengan nafas terengah2, aku seakan2 akan mati sekarang,, dia terjatuh,
lalu menghampiriku, dan membangunkanku,, tatapannya sangat menakutkan.
aku memukul wajahnya,
dia sangat marah padaku, matanya merah,
dia mencengram pundakku, hingga aku berdiri ..
Plakk,,, tangannya yang kasar memukul wajahku hingga aku terjatuh menabrak kursi,
Masih dengan mata yang bernyala2, dia mengambil gesper di meja, dan tanpa sadar dia memukulku,
"ampun..!, " kata aku sambil menangis
ia akan melakukanya lagi, tapi tiba2 bodyguardnya muncul . dan memegang gesper itu.
"maaf tuan, tuan sadar, tuan menyakiti calon istri tuan," kata Rido
"apa urusanmu?", dengan jalan yang sempoyongan dia memukul Rido,
"bantu dia kata ku!" kata aku.
"baik Bu," kata mereka.
mereka semua melawan Nizar, tapi semua bodyguardnya kalah, dia sangat hebat dalam hal bela diri, hingga salah satu bodyguardnya memukul wajahnya, aku tak sanggup melihatnya terluka, aku ikut menenangkan nya, namun dia tak sadar memukul perutku, tubuhku terjatuh ke lantai, aku memegang perutku Rasa sakit itu mencengram ku, aku sangat lemah, semua bodyguard melindungi ku dari ke tidak sadarannya, karena dia terus mengarah padaku
"Bu,, ibu ga papah?, " tanya Rido.
"aku tidak papah, kamu tolong sadarkannya tapi jangan sampai menyakitinya, kamu ngerti!" kata aku.
"baik Bu.!" kata Rido.
aku bangkit dari jatuhku dan pergi ke atas, dengan rasa sakit yang menyiksa aku mencari obatku, saat aku akan memasuki kamar, rasa itu semakin dalam aku membuka pintu, aku terjatuh, rasa itu terus mendera, hingga tak sadarkan diri. tergeletak di atas lantai

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience