bab21

Romance Completed 3468

Sinar terang lampu rumah sakit menusuk mataku, yang membuatku terbangun dalam mimpi yang panjang,,,
menatap ruang bernuansa putih, sunyi menghalau rasa Rindu, 'menelan pahitnya kenyataan hidup, alur hidupku begitu pelik, membuatku ingin mengakhiri, drama yang begitu menyayat hati,'
'maafkan aku mah, pah, kak, aku lebih baik pergi meninggalkan kalian, itu mungkin lebih baik, untuk keluarga ini, sungguh kalian telah mengecewakan hati ku!, aku tak bisa hidup seperti ini'

aku harus pergi tanpa membangunkan kak Riza yang sedang tertidur di sofa,
Aku bangkit dari tempat tidur dengan pelan2, melepaskan impusan itu dari tanganku, aku membuka pintu dengan sangat pelan, dan melangkah
pergi meninggalkan ruangan itu,
sejujurnya aku sangat lemah untuk berjalan, namun aku harus melakukannya demi kebahagiaan mereka,
saat aku membuka pintu keluar dari rumah sakit,,, begitu kagetnya aku melihat nizar, berdiri di hadapan ku, aku berlari dengan sekuat tenaga ku dan menabraknya,
Aku tak kuat untuk berlari aku terlalu lemah, sedangkan dari bekang nizar berlari ke arahku, aku terus memaksakan diri, hingga aku terjatuh. Nizar mengahampiriku, ia juga membangunkanku, dan memelukku.
"Kamu mau kemana?" tanya Nizar
"aku ingin pergi dari hidup kalian!" kata aku.
"jangan. pernah tinggalkan aku, aku tak bisa hidup tanpa mu!" kata nizar
"aku benci kalian, kalian telah mempermainkanku!" kata aku sambil memukulinya .
"Dengarkan aku, aku tahu kamu sangat hancur,, tapi beri kami kesempatan untuk memperbaiki semua ini!" kata Nizar
"Tak ada yang perlu di perbaiki,!" kata ku
"Bagaimana cara aku supaya kamu percaya bahwa aku sayang sama kamu!, bukan Ratih, !" kata Nizar.
"aku tak perlu bukti, karena semua Uda jelas bahwa kamu hanya mencintai Ratih, kamu ingat saat aku kecelakaan??? kamu panggil aku dengan sebutan RATIH, sebernya kamu sadar ga aku ini Kirana?"
kata aku.
"a.. akk.. aku ...cuma sock, karena bayangan saat dia kecelakaan muncul di benakku tiba2, saat melihatmu bersimbah darah, aku seperti melihat bayangan 2 thn yang lalu, aku ga mau kehilangan kamu juga,, " jelas Nizar
"itu berarti cinta mu masih sangat melekat pada Kinara!" teriakanku sambil terengah-engah.
"terserah pada mu, yang jelas aku sudah memberi tahu mu!" kata Nizar.
Dia mengngakat tubuhku.
"mau kemana kita?,lepaskan aku sekarang!" kataku.
"Diam atau aku jatuhkan!" kata Nizar dengan muka datar.
Pelukannya sangat hangat, membuat ku terhanyut dalam mimpi, entah kemana dia membawaku yang jelas aku sangat nyaman seperti ini,,,aku pegang erat kerah bajunya,berdoa semoga ini tidak berakhir dan tetap seperti ini selamanya,
"jangan tinggalkan aku!, " kata itu keluar dari mulutku, aku berada di alam bawah sadar, saat ia menidurkanku dan melepaskan pelukan itu. ada seseorang yang berbisik "aku tidak akan pernah meninggalkan aku."

****
Tangan seseorang mengelus2 wajahku, membuat ku terbangun 'siapa dia?? tunggu dulu, mereka adalah orang tua Nizar, tapi siapa wanita dan laki2 yang berada di hadapan ku!'
"aku sangat Rindu padamu!" kata wanita itu. dia memelukku dengan hangat
"Siapa kamu?" tanya aku.
"aku Tante bela, wajah mu sangat mirip dengan Ratih!" kata Tante bela.
Mendengar nama Ratih aku langsung melepaskan pelukan Tante bela.
"maaf, aku bukan Ratih!, namaku Kirana!" Tegas aku.
''maafkan aku, aku terlalu terbawa suasana aku sangat merindukannya, karena selama ini dia tinggal bersamaku hingga ia di panggil oleh sang kuasa" kata Tante bela.
"wajah kita memang serupa namun aku dan Ratih adalah dua wanita yang berbeda" tegasku.
"aku tahu itu, tapi melihatmu aku merasa Ratih masih hidup!" katanya Tante bela mengelus rambut panjang ku.
"iya, mamah juga sangat merindukannya, dia sangat mirip mu, kami beruntung masih mempunyai kamu!" kata mamahnya Nizar.
'Begitu beruntung nya Ratih, banyak orang yang menyayanginya, aku sangat iri kepadanya, dan aku disini cuma menjadi pengganti ratih gak lebih, kenapa mereka ga menyadari kalau aku Kirana bukan Kinara, aku tidak mau menjadi pengganti nya!' suara hatiku.
Mereka terus menyama nyamakan aku dengan kinara, aku tidak duka seperti ini,,,
aku menahan air mata,
mamah masuk ke kamarku, dia bersalaman dengan keluarga Nizar,
keluarga Nizar terus berbincang mengenai kinara, aku hanya diam saja,
mamah menatap wajahku seakan ia tahu, aku sedang marah kepada mereka,
"Bu Najwa, pak Niko ayo kita keluar dulu sebentar, kelihatannya Kirana butuh istirahat," kata Mamah.
"tapi Kirana baru bangun tidur, Bu " kata Tante bela.
"oh, seperti itu yah?" kata mamah.
"iya Bu, biarkan saya di sini saya sangat rindu Ratih, melihatnya rindu saya menjadi terobati!" kata Tante bela.
perkataannya membuatku tertekan,
mamah semakin menatapku khawatir
"stop Tante, aku ini kirana bukan Ratih!, kenapa tante terus menerus memanggil nama Ratih, ??? dan kenapa aku bukan ratih, kenapa mesti Kinara yang jadi Ratih, aku ingin menjadi Ratih, aku iri kepadanya dia mendapatkan kasih sayang dari kalian,!!! sedangkan aku???? hanya menjadi pengganti Kinara!!, dan keluarga ku sendiri lebih menyayangi Kinara,"
bentak ku dengan terengah2 ..
Mamah berlari memelukku, "jangan bilang seperti sayang!" kata mamah sambil mengis.
aku memegang kepala dengan kedua tangan yang menjadi pusat rasa sakitku,,,
"ahhh,, sakit!" kata aku.
"kamu kenapa sayang, kenapa dengan kepalamu?" kata mamah
"Dokter..!" teriakan mamah.
Dokter itu datang dan memeriksaku.
aku terus memegang kelapa ku
hingga suster itu kembali menyuntikku lagi.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience