"Kirana awas!" terikan nizar dan mamah,,, aku terus berlari, hingga 'ttiitt!" suara tekson mobil,
"aahhh,," terikan ku,
mobil itu menghantam tubuhku dengan keras, hingga aku terpental ke jalan, rasa pusing menekan di kepala ku,,, penglihatan ku kurang jelas, rasa sakit di perut ku menekan ulu hati,,,Tubuhku terbaring lemah di aspal, orang2 menghampi ku, hingga Nizar dan mamah menghampiri ku..
Nizar memeluku seperti waktu itu, wajah nya yang aku lihat sekarang sama seperti sama seperti waktu itu!" ia meneteskan air yang jatuh ke pipiku, "Ratih, jangan tinggalkan aku lagi!" katanya. aku sangat marah mendengarnya, "aku bukan Ratih tapi aku Kirana, andai aku menjadi ratihmu, aku akan bahagia, (aku menangis di pelukannya)
Mamah di samping kiri ku,
menangis tak henti,,,
"maafkan mamah sayang!, tolong panggilkan ambulan sekarang!" kata mamah.
Dengan cepat Nizar membawaku ke dalam mobil, aku berada di alam antara sadar dengan tak sadar,,
Tangisan mamah masih terdengar di telingaku,
sesampainya di rumah sakit
Nizar mengangkat tubuhku, ia membawaku ke rumah sakit,
saat itulah kedatangan ku hilang total,
Share this novel