Jam berdering menunjukkan pukul 12 tengah hari . Memandangkan hari itu hari Sabtu , Amy memilih untuk menghabiskan masanya di atas katil .
"Amy , bangun ! Dah tengah hari ni ! Mana ada anak dara tidur sampai tengah hari ! " Puan Maria mengetuk pintu bilik anak gadisnya .
" Ee , Amy ngantuklah ! Bagilah Amy tidur . Cuti 2 hari je seminggu , ma . " ujar Amy .
Puan Maria geram . Dia membuka pintu bilik Amy yang tidak berkunci .
" Nur Amylia ! Bangunlah ! Dah tengah hari ni . Tak manis orang tengok anak dara tidur sampai tengah hari . "
" Siapa kata Amy anak dara ? Amy dah kahwinlah
. " ujar Amy mamai . Kepalanya diselubung dengan selimut .
" Amboi , main mainlah . Mama kahwinkan betul betul baru tau ."
" Eleh , kahwin je pun . Bukannya susah ." lagak Amy .
Puan Maria mencubit peha anak gadisnya itu .
" Auch ! Sakit ma ! " jerit Amy .
" Tau pun . Dah bangun , pergi mandi . Lepastu , turun breakfast . Kan harini tetamu papa nak datang . " ujar Puan Maria .
" Tetamu ? Siapa mama ? " soal Amy .
" Mandi dulu nanti mama cakap . Dah bangun ! "
" Ye ! Nak bangunlah ni . " balas Amy .
Taufik memandang sekeliling rumah banglo 3 tingkat itu . Nampak classic tetapi hiasanya simple sahaja .
" Jemputlah minum ustaz . " pelawa Puan Maria yang datang membawa sedulang minuman .
" Terima kasih puan . Tak payah panggil ustaz , panggil Taufik je . " tutur Taufik .
" Mana boleh macam itu ustaz . Seganlah kami . " ujar Encik Badrul pula .
" Saya ni bukannya hebat mana . Tak layak pun nak panggil ustaz . "
" Kalau macam itu , ustaz kena panggil kami aunty dengan uncle jelah . Takpayah nak berencik sangat . " balas Encik Badrul .
" Baiklah kalau macam itu , uncle . " ujar Taufik seraya dia ketawa .
" Mar , Amy dah turun ke ? " soal Encik Badrul kepada isterinya .
" Patutnya dah turunlah . Ha , itu pun dia . " ujar Puan Maria seraya menunjuk ke arah seorang gadis yang sedang menuruni tangga .
" Good morning ma , pa . " ucap Amylia .
Puan Maria membulatkan matanya melihat pakaian Amy .
" What ? " soal Amy apabila melihat wajah mamanya yang lain macam .
" Amy , mama dah katakan kita ada tetamu . Kenapa Amy pakai macam ni ? "
" No . Mama kata tetamu papa . So , apa kena mengena dengan Amy . " balas Amylia .
" Anyway , Amy nak keluar dengan Sarah tau . Amy breakfast dekat luar . " sambung gadis itu lagi .
" Papa ! " ujar Amy dari dapur . Dia berlari anak ke arah Encik Badrul . Encik Badrul menggelengkan kepala . Ada tetamu ke tak ada tetamu ke begitu jugalah perangai anak tunggalnya .
Taufik seakan terpaku melihat wajah Amylia . Gadis itu menarik perhatiannya . Jantungnya laju berdebar-debar . Dia memandang wajah Amy tanpa berkelip .
Menyedari dipandang , Amylia menjeling Taufik . Taufik terus menundukkan kepalanya . Dia segera beristighfar . Dia tidak mahu nafsu menguasai dirinya .
" Amy , nak keluar dengan Sarah tau pa . Amy breakfast dekat luar je . " ujar Amylia .
" Amy , kita kan ada tetamu . Takkan Amy nak keluar juga ? " soal Encik Badrul .
" Papa , itu tetamu papa kan ? Papa jelah duduk rumah . Lagipun , Amy tak kenal dia siapa . " balas Amylia .
" Amy , ni ustaz Taufik . Ustaz Taufik akan ajar kita lebih mendalam tentang agama . Taufik , ini anak uncle , Nur Amylia . "
" Hai , Amy . Okeylah , pa . Amy dah lambat ni . Sarah dah tunggu . "
" Amy , jomlah belajar agama sekali dengan papa dan mama . Kita dah bincangkan pasal hal ni . " pujuk Puan Maria .
" Yes I know . Tapi , mama dan papa tak cakap bila , lagipun Amy dah janji dengan Sarah lama dah . Tak baik tau mungkir janji , nanti jadi munafik . Kan ustaz ? Okay , Amy pergi dulu . Bye ! "
" Amy ! Amy ! " panggil Encik Badrul namun tidak diendahkan oleh Amylia .
Taufik hanya memandang Amylia berlalu pergi . Dia tersenyum sendirian .
Nur Amylia ?
" Maafkan uncle ye Taufik , Amy memang macam tu . Salah uncle juga sebab manjakan dia . Nak buat macam mana , anak tunggal kan ? " ujar Encik Badrul .
" Tak apalah uncle . Lain kali boleh belajar sekali . " balas Taufik .
Share this novel