Taufik meneguk air botolnya . Nafasnya termengah-mengah . Peluh didahinya dilap .
" Apa ni ustaz ? Baru 2 round takkan dah mengah kot . " perli Amy . Dia mengambil tempat di sebelah Taufik .
" Saya dah tak larat nak lari lagi , Amy . Dua round tu dah cukuplah untuk saya . " balas Taufik .
" Itulah ustaz , taknak bersenam selalu . Lagi satu , saya dah kata nak pergi jogging yang ustaz pakai baju menggelebeh ni kenapa ? "
" Apa kaitan baju pula dengan jogging ? " soal Taufik .
" Look , saya bukannya suruh ustaz pakai seluar pendek ke apa but atleast pakailah pakaian yang fit sikit . Barulah ringan nak berlari , ini baju ni je dah 1 kilogram tau . Dah macam orang tua tau . " rungut Amy .
Taufik hanya menggaru kepala .
Okey je aku rasa baju ni . Hm , tua sangat ke ?
" Amboi , seronoknya cakap . Sebenarnya , saya bagi awak can je nak menang tu . Iyalah , rasa jahatlah kalau saya kalahkan awak . " dalih Taufik .
Amy mencebik .
" Eleh , yelah tu . Okay , kalau macam itu , ustaz nampak tak pondok depan tu . " tunjuk Amy .
" Haa , nampak . Kenapa ?"
" Okey , siapa yang sampai dulu dia menang . And one more thing , siapa yang kalah kena ikut arahan orang yang menang , okay ? " ujar Amy .
" Walauapapun arahannya ? " soal Taufik . Dia memandang nakal ke arah Amy .
" Apa-apa sahaja tetapi arahan pelik dan melampau adalah dilarang sama sekali ! " tegas Amy . Dia menjegilkan matanya .
"Okay boleh . " balas Taufik sambil ketawa .
" Okay , ke garisan , sedia ... mula ! " ujar Amy . Dengan sepantas kilat di berlari ke arah pondok itu .
Taufik menggelengkan kepala nya. Dia ketawa sendirian .
" Amy , Amy , awak dah buat saya jadi budak-budak dah ni . Amy , lajunya . Tunggulah ! " panggil Taufik .
Sampai di garisan penamat Amy tersenyum bangga .
" Buuu , mana yang kata saja bagi can tadi ? Buu , tipu ! Ustaz kalah , buuu . " provok Amy .
" Alah , nasib je tu . Mana aci lawan dengan saya . Saya dah berumur . Awak tu muda lagi . " balas Taufik .
" Ah , aci dekat India ! Sekarang ni , ustaz kena ikut apa yang saya cakap . " ujar Amy bangga .
" Okay , apa awak nak ? "
" Hm , apa ye ? Haa , parking kereta jauh kan ? " soal Amy . Dia senyum jahat .
" Haah , dekat hujung sana tu . " jawab Taufik .
" Disebabkan ustaz kalah , saya nak ustaz dukung saya sampai parking kereta . "
" Hah ! Susahnya ! Awak dahlah gemuk Amy ! " usik Taufik .
Amy mencubit lengan Taufik .
" Aduh , sakitlah Amy . Kecil-kecil dulu kuat makan ketam ke ? "
" Padan muka ! Suka hati je cakap saya gemuk . Saya kuruslah ! Saya tak kira , disebabkan saya dah malas nak jalan , ustaz kena dukung saya juga ! " tegas Amy . Amy sudah berdiri di atas kerusi . Dia bersedia untuk didukung .
Taufik tersenyum .
Aih , pelik-pelik perangai bini aku ni . Tapi nak buat macam mana , sapa tak sayang bini ?
" Ee menung apa lagi ? Cepatlah jalan ! " arah Amy yang sudah berada di belakang badan Taufik .
" Baiklah tuan puteri . Patik sedia menjalankan tugas . " Taufik melayankan sahaja perangai kebudak-budakkan Amy . Nak buat macam mana , dah dia memang kahwin dengan budak-budak .
Amy tersenyum gembira . Tanpa dia sedari , lama-kelamaan dia semakin selesa dengan hakikat Taufik merupakan suaminya . Namun , tidak 100% .
Tidak . Tidak semudah itu .
Share this novel