BAB 17

Romance Series 17652

Amylia termenung sendirian . Dia teringatkan perangai Ain yang pelik . Wanita itu seakan tidak suka pada dirinya .

" Haa , menung sorang-sorang tu ingat dekat cik abang ke ? " soal Sarah .

" Tak ada maknanya lah nak ingat dekat dia . Setiap hari hadap muka dia sampai dah naik jemu . Aku teringat dekat kakak ipar aku . " ujar Amy .

" Kakak ipar ? Yang muka kerek tu ke ? " Sarah meminta kepastian .

" Yelah , aku ada sorang je kakak ipar . "

" Kenapa dengan dia ? " soal Sarah .

" Kau tahu tak , minggu lepas aku balik kampung terjumpalah dia . Aku punyalah ayu tegur dia dengan sopan . Sekali dia sembur aku macam tu je . " cerita Amy .

" Kau cakap apa je ? "

" Tak adalah , dia baru sampai . Aku ajaklah dia sarapan sekali . Itupun dia nak meroyan . Aku syak dia tak suka akulah . " luah Amy .

" Eh , perasaan kau je kot . " Sarah cuba menyedapkan hati Amy .

" Mula-mula , aku pun fikir macam tu . Tapi , lagi sekali dia serang aku dekat dapur . Waktu tu aku dah takboleh nak fikir baik dah . Kau lupa ke macam mana dia salam aku waktu aku kahwin dulu ? "

" Mana boleh lupa babe , muka dia kerek gila . " jawab Sarah .

" See ? Aku rasa itu dah cukup membuktikan yang dia memang tak suka aku . "

" Dahtu , kau nak buat apa ? "

" Buat bodoh jelah . Lagipun , aku bukan balik kampung selalu . Setakat sekali-sekala layan perangai meroyan dia tu aku hadap je lah . " ujar Amy .

" Kau tak bagitau ustaz Taufik ke ? Manalah tahu dia boleh settlekan problem kau ke ? " cadang Sarah .

" Taufik ? Tak payahlah Sarah , Ain tu kakak dia . Dah kenapa pula dia nak percaya cakap aku ? Mesti dia sebelahkan kakak dia . Lagipun , benda ni hal kecil je . Buang masa je fikir lama-lama . "

" Okaylah kalau kau cakap macam tu . But remember , kalau kau ada problem jangan lupa share dengan aku . " ujar Sarah . Dia memeluk Amylia .

" Ye , aku tahu . Thank you sebab selalu dengar masalah aku . "

" No problem . Okay , tak maulah sedih-sedih ni . Aku ada berita gembira untuk kau . " Sarah menukar topik .

" Haa , apa dia ? "

" Pertandingan Ratu Kebaya akan diadakan minggu depan . Kau kan juara 4 tahun berturut-turut . Mesti tahun ni kau menang juga kan ? "

" Of course . Ni Amylia lah . No one can defeat me . I'll make sure yang tahun ni pun aku masih lagi juara pertandingan Ratu Kebaya tu . " ujar Amylia yakin .

" Tapi kan .. "

" Kenapa pula ? " soal Amylia .

" Ustaz Taufik bagi ke engkau masuk pertandingan tu ? Yelah , suami kau kan ustaz . " luah Sarah .

" Ala , apa je yang dia boleh buat ? Dia suka atau tak suka , itu dia punya pasal . Yang pasti , aku tetap akan masuk pertandingan tu . " yakin Amy .

Sarah hanya diam membisu .

Taufik sedang berjalan ke mejanya apabila sehelai kertas terbang ke arahnya . Kertas tersebut diambil . Terpampang biodata Amylia .

" Tumpang tanya cikgu , ini borang apa ye ? " soal Taufik kepada cikgu Halimah .

" Eh ustaz , ini borang para pelajar yang akan menyertai pertandingan Ratu Kebaya sekolah kita . " jawab cikgu Halimah .

" Pertandingan apa tu ye ? Saya tak pernah dengar pula . " soalnya lagi .

" Dalam pertandingan ni , para peserta akan memperagakan baju kebaya . Baju siapa yang paling cantik akan dinobatkan sebagai juara . Pertandingan ni memang setiap tahun diadakan . Ala , kira macam fashion show tu . " terang cikgu Halimah .

" Kalau ustaz nak tahu , Amylia ni setiap tahun menang pertandingan ni . Kira juara bertahanlah . " sambung cikgu Helmi yang entah dari mana munculnya .

Taufik tersenyum kelat . Perasaan tidak selesa mula timbul dalam dirinya . Mana mungkin dia membiarkan isterinya menjadi tontonan umum .

Aku kena buat sesuatu ni . Takkan aku nak biarkan je Amy masuk pertandingan macam ni . Tak boleh jadi ni .

Amylia berjalan laju ke bilik tidurnya . Wajahnya merah menahan marah . Pintu bilik dibuka kasar . Kelihatan Taufik sedang membaca buku .

" Taufik Hadi bin Haji Halim ! " panggil Amy .

Taufik tersentak .
" Kenapa ni Amy ? "

" Kenapa , ustaz tanya ? Siapa yang bagi ustaz kebenaran untuk keluarkan saya daripada pertandingan tu ? " soal Amylia .

" Amy .. " suara Taufik tersekat-sekat .

" Jawablah ! " tengking Amy .

" Saya tak suka awak masuk pertandingan macam tu . Sebab tu saya keluarkan nama awak . " jawab Taufik .

" Kenapa kau nak sibuk pasal hidup aku ? Selama ni , mama dengan papa tak pernah control apa aku nak buat . Diorang tak pernah halang aku walau sedikit pun . Kau siapa nak control aku ? " tengking Amylia .

" Saya ni suami awak Amy . Suami mana yang sanggup tengok isteri dia jadi tontonan umum . " ujar Taufik lembut . Dia cuba bersabar .

" Suami ? Engkau tu suami atas kertas je . Kau ingat aku boleh terima ke engkau sebagai suami aku ? Kau silap . Walau sekalipun , aku tak pernah anggap kau sebagai suami aku . Engkau ni ibarat parasit yang datang lepastu rosakkan hidup aku ! "

" Ya Allah , Amy . Bawa beristighfar . Jangan biarkan marah menguasai diri awak . " ujar Taufik .

" Diamlah kau ! Aku benci kau ! Sampai kau mati pun aku tak akan pernah anggap kau sebagai suami aku ! " rengus Amy . Dia berlari keluar daripada rumah .

" Amy , Amy ! " panggil Taufik namun Amylia tidak menoleh . Dia cuba mengejar Amylia namun gadis itu sudah pergi .

" Ya Allah , berikanlah aku kekuatan untuk menghadapi dugaanmu ." Taufik meraup wajahnya . Tanpa disedari , air matanya jatuh menitis .

Amylia menekan loceng rumah Sarah berulang kali .

" Eh , Amy . Kenapa datang rumah aku malam-malam ni ? " soal Sarah sebaik sahaja melihat Amy terpacak dihadapan rumahnya .

" Sarah , bagi aku stay rumah kau untuk sementara waktu ni boleh tak ? " soal Amy .

" Wait , kau okay tak ni ? Ustaz Taufik tahu tak kau datang sini ? " soal Sarah lagi .

" Please jangan mention nama lelaki tu . " ujar Amylia .

" Amy , ni salah ni . Mana boleh kau tinggal husband kau macam itu je . Kau balik , bincang elok-elok . " pujuk Sarah .

" Kalau kau tak bagi aku tumpang rumah kau , cakap jelah . Aku boleh tidur mana-mana hotel . Aku bukannya tak ada duit . " rengus Amy . Dia sudah berkira-kira untuk pergi namun Sarah sempat menarik tangannya .

" Jangan macam ni , jom masuk . Tenangkan diri engkau . " ajak Sarah .

" Sarah , aku minta tolong dekat engkau jangan bagitahu ustaz Taufik yang aku ada dekat sini . Please , aku taknak jumpa dia . " pinta Amylia .

Sarah hanya tersenyum pahit .

Taufik mendail nombor Amy berulang kali , namun telefonnya dimatikan . Taufik risau akan keselamatan Amylia . Entah dimana gadis itu berada .

Telefon Taufik berdering menandakan mesej masuk .

| Assalammualaikum ustaz , saya Sarah . Saya nak beritahu yang Amylia ada dekat rumah saya. Ustaz janganlah risaukan dia . Saya rasa buat masa sekarang ni , ustaz janganlah jumpa Amy dulu . Bagi dia tenangkan fikiran dia . Amy ni keras kepala sikit tapi saya akan cuba pujuk dia untuk pulang ke rumah . Oh ya , tolong jangan bagitahu Amy yang saya bagitahu ustaz dekat mana dia berada . Assalammualaikum . |

Taufik memanjatkan kesyukuran ke atas ilahi . Sekurang-kurangnya dia tahu di mana Amy berada . Kuranglah sedikit kerisauannya .

Taufik memandang biliknya yang sepi . Terasa kosong tanpa kehadiran Amylia.

" Kenapa awak buat saya macam ni , Amy ? " soal Taufik sendirian .

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience