" Assalammualaikum ustaz Taufik Hadi , dah reput ke dalam bilik tu ? Saya dah lambat nak pergi sekolah ni . " panggil Amy . Dia mengerling jam ditangannya yang menunjukkan pukul 7:10 pagi .
" Okay , saya dah siap . Jom ! "
" Bersiap mengalahkan perem .. Fulamak ! Sejak bila pandai pakai baju ketat-ketat ni ? " ujar Amy . Dia meneliti pakaian Taufik . Berbeza dengan pakaiannya sebelum ini yang agak besar dan menggelebeh .
Taufik tersenyum malu .
" Macam mana ? Handsome tak suami awak ni ? "
" Cis , dambakan pujian . Untuk first timer macam ustaz ni , not bad . Stail tu dah ada , cuma kena lebihkan ikhlas sikit . " ujar Amy .
Dahi Taufik berkerut .
" Maksud awak ? " Taufik tidak faham dengan kata-kata Amylia .
" Maksud saya , kita dah lambat nak pergi sekolah . Jom ,cepat ! Kalau saya kena denda , saya cukur rambut ustaz yang kejung tu . " ugut Amy . Dia menapak ke kereta .
Taufik tersengih sendirian . Bukan senang nak pikat hati Amy rupanya .
Takpe Taufik , relaks . Tak akan lari gunung dikejar .
Pin ! Pin !
Amy membunyikan hon kereta .
" Ye , kejap . " balas Taufik .
Amy sedang khusyuk membaca buku apabila Sarah tiba-tiba menyergahnya .
" Opocot ! " perkataan itu terpacul dari mulut Amy .
Sarah ketawa terbahak - bahak melihat reaksi Amy .
" Ish , kau ni kan ! Nak bunuh aku ke apa ? Tak boleh bagi salam dulu ke ? " rungut Amy .
" Sorrylah babe . Okay , lupakan pasal hal tu . Aku ada berita panas pasal ustaz Taufik . " ujar Sarah .
" Haa , kenapa ? Dia jual pisang goreng ke apa ? "
" Ish , kau ni. Jangan merepek boleh tak ? Bukanlah . " marah Sarah .
" Dahtu apa yang panas sangat tu ?" soal Amy .
" Satu sekolah kecoh pasal ustaz Taufik dah pandai bergaya sekarang ni . Diorang kata bertambah-tambah handsome dia . Dah macam gila budak perempuan dekat sekolah ni . " ujar Sarah .
Amy tercengang .
" Seriuslah , gila ke apa diorang ni ? Macam mana benda kecil macam tu boleh heboh satu sekolah ? Aku tengok muka dia sama je . "
" Amy , suami kau makin kacaklah . Takkan kau tak perasan kot ? Dengan pemakaian dia sekarang ni , aku rasa bertambah-tambahlah kacak muka dia . "
Amy menggaru kepalanya yang tidak gatal .
" Apa yang bertambah ? Aku nampak dua je tahi lalat dekat muka dia . Takde pulak jadi enam ke lapan . "
" Kau ni Amy , pelik betullah . Ustaz Taufik tu dah habis handsome dah tau . Itu pun kau kata biasa-biasa je . Aku taktahu apa yang kau pandang dekat laki . "
Amy tersengih .
" Aku tak pandang apa -apa . Semua tu aku tak minat nak ambil tahu . "
" Tapi kan Amy , kau tak rasa ke ustaz Taufik tu berubah macam tu sebab kau ? " soal Sarah .
" Dah kenapa pula ? "
" Yelah , kau kan suka complain pasal style dia . Mungkin dia rasa insecure . Ataupun .. " Sarah tidak menyambung ayatnya .
" Haa , ataupun apa ? " Amy menjegilkan matanya .
" Ataupun dia berubah sebab dia nak pikat kau . So sweet ! I ship you ! " Sarah menepuk tangannya .
" Tepuk-tepuk , aku tepuk kau nanti . Kau ingat aku kapal ke ship-ship ni ? Lagi satu , apasal banyak sangat gosip kau tahu ni ? Kau datang belajar ke datang bergosip ? "
Sarah menjuihkan mulutnya .
" Ala , nak buat macam mana . Aku kan wartawan terbaik . " ujar Sarah .
Amy tersenyum sambil mengelengkan kepalanya .
Perangai Sarah ni macam-macamlah .
Butang remote ditekan berkali-kali , tiada satu pun rancangan televisyen yang menarik perhatian Amy .
" Arghh , bosannya ! " ujar Amy . Dia menekup wajahnya dengan bantal .
Taufik muncul dari dapur dengan dua cawan hot chocolate .
" Aik , nampak ke tv tu kalau tutup muka . "
" Ee , orang bosan tau tak ? Cerita pun semua tak best . " rungut Amy . Dia menghirup air coklat itu .
" Ni ada cerita dokumentari ni okaylah . Belajar tentang alam sekitar ni seronok tau . Sambil dapat ilmu , kita dapat juga saksikan keindahan ciptaan Allah . "
Amy memandang slek .
" Orang tua macam ustaz ni tengoklah cerita macam ni . Saya tak . Saya suka cerita misteri , cerita hantu-hantu . Haa , baru thriller ! "
Taufik ketawa .
" Cerita hantu ? Tak payahlah , Amy . Tengok awak serabai macam ni , hantu pun lari . "
Amy memukul badan Taufik berulang kali .
" Sakit Amy ! Ini kes dera ni . "
" Siapa suruh sakitkan hati saya ? Dah duduk rumah je , memanglah serabai . " masam mencuka wajah Amy .
" Ala , merajuklah tu . Nak saya pujuk ke ? " soal Taufik .
" Heh , mampu ke ? Bukan mudah tau , nak pujuk saya . "
" Okay , apa kata kita keluar pergi shopping ke , tengok wayang lepastu makan , nak tak ? " duga Taufik .
" Nak ! " wajah Amy bersinar-sinar mendengar kata-kata Taufik .
" Kalau nak , pergi siap sekarang . Saya tunggu dekat bawah . " ujar Taufik .
" Ustaz tak bersiap ke ? "
" Saya pakai macam ni pun dah okay . Maklumlah , orang handsome kan ? Siap lebih-lebih nanti banyak pula orang minat . Lelaki kalau dah kahwin , dia punya saham tu makin tinggi . " usik Taufik . Saja mahu melihat reaksi Amy .
" Argh , nak muntah ! Baldi mana baldi ? Hello polis , tolong tangkap ustaz ni . Dia perasan sangat . " provok Amy sambil kakinya berlari naik ke tingkat atas .
Taufik ketawa melihat gelagat Amy .
" Cepat sikit siap . Lambat saya tinggal ! " ugut Taufik .
" Jangan risau encik Taufik Hadi . Sayalah gadis yang paling cepat bersiap ." ujar Amy .
Setelah hampir 10 minit menunggu , Amy turun dari tingkat atas .
" Dah siap jom ! Tak sabar nak keluar ni . " ajak Amy . Dia berjalan menuju ke pintu rumah namun dihalang Taufik .
" Kejap Amy . "
" Kenapa pula ni ? Jangan cakap tak jadi . Saya dah semangat ni . " soal Amylia .
Taufik memandang Amylia daripada atas hingga ke bawah . Pakaian Amylia membuatkan Taufik tidak selesa . Mana tidaknya , Amylia memakai gaun separas betis . Walaupun tidak ketat , namun masih lagi menampakkan sebahagian kakinya .
" Saya rasa pakaian awak ni tak sesuailah . Apa kata awak tukar pakaian lain ? " ujar Taufik lembut .
" Kenapa ? Saya rasa okay je . Baju ni pun cantik . Belum pernah pakai lagi tau . "
" Ya saya tahu . Tapi , kalau awak pakai macam ni dalam rumah , tak apalah . Jangan pakai dekat luar . Seganlah . Kan nampak kaki awak tu. " tegur Taufik .
" Kenapa ? Ustaz expect saya pakai tudung ke macam mana ? Ataupun ustaz nak suruh saya pakai baju kurung ? Sorrylah , saya bukan hipokrit . " rengus Amy.
" Tak , saya tak paksa awak pakai tudung atau baju kurung . Saya cuma harap awak pakai pakaian lain yang cukup kain . Boleh ? " balas Taufik .
Amy diam membeku . Dia masih tidak berganjak .
" Please Amy ? Tukar ye . " pujuk Taufik manja .
" Yelah -yelah . Tunggu kejap . " Amy naik semula ke tingkat atas untuk menukar bajunya .
" Haa , dah siap . Macam ni okay ke tak ? " soal Amy setelah beberapa minit menukar bajunya . Amy memakai hoodie dengan seluar jeans .
" Haa , macam ni kan okay. Barulah cantik . " puji Taufik .
" Okay ustaz , boleh kita pergi sekarang ? " soal Amy .
" Dipersilakan tuan puteri. " ujar Taufik sambil tersenyum gembira .
Share this novel