BAB 8

Romance Completed 19234

Matahari menyinari mata Kasih . Dia bingkas duduk . Dia menggosok matanya . Rambutnya yang serabai dibiarkan .

Dalam diam , dia ketawa sendirian .
Entah macam manalah rupa aku sekarang ni .

Kasih keluar dari pondoknya . Kelihatan Arif masih lagi nyenyak tidur .

" Kasihan cikgu comel . Mesti dia penat . " ujar Kasih . Perutnya berkeroncong minta diisi .

" Aduh , laparnya . Apa kata aku try cari sekitar sini . Mana tahu ada buah - buahan ke . " katanya pada diri sendiri .

Kasih mengikat semula rambutnya gaya bun . Rambutnya yang panjang paras pinggang menyukarkan pergerakannya .

Dia mencari di kawasan sekitar . Namun , hampa . Satu buah pun dia tak nampak .

Baru sahaja Kasih mahu berjalan pulang , dia ternampak seekor tupai sedang menikmati sebiji buah di atas pokok .

" Cikgu cakap kalau dalam hutan , cari buah yang haiwan atau burung makan . Sebab confirm buah tu tak beracun . " dialog Kasih sendirian .

Dia tersenyum gembira .
Yeay , ada makanan .

Kasih cuba untuk memanjat pokok itu . Malang tidak berbau , Kasih terpijak dahan yang telah reput lalu jatuh ke tanah .
" Aaaahhh ! " jeritnya .

Arif terkejut . Bunyi jeritan itu amat kuat . Dia segera berlari keluar . Dalam kepalanya hanya memikirkan Kasih .

Kasih tak ada !

" Kasih ! Kasih ! Awak kat mana ? " jerit Arif . Senyap tiada jawapan .

Arif mencari Kasih di kawasan sekitar . Dia pasti gadis itu tak akan pergi jauh . Dari jauh , Arif terlihat sesosok tubuh terbaring dia tanah .

Ya Allah , Kasih !

Dia segera berlari mendapatkan Kasih .
" Kasih , bangun ! " kejutnya . Cecair likat mengalir dari belakang kepala Kasih . Nafasnya perlahan .

Arif tiada pilihan . Kasih perlukan bantuan secepat mungkin . Kalau tidak dia boleh mati akibat pendarahan .

Arif mendukung Kasih di belakangnya . Walaupun tiada tenaga , dia gagahkan juga dirinya demi gadis itu .

Dia berlari tanpa arah tuju . Habis luka - luka badan dan wajahnya kerana banyak kali terjatuh . Kasih masih lagi tidak sedarkan diri . Darah Kasih terus mengalir membasahi tubuh Arif .

Kasih bertahan !

Arif semakin lemah . Dia sudah tidak mempunyai tenaga lagi . Dengan lemah dia melangkah , dia tersungkur . Kasih yang digendong turut terjatuh . Pandangan Arif kabur . Dia sudah tidak mampu lagi .

Kasih , maafkan saya . Saya tak mampu nak lindungi awak

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience